Khutbah

Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Perintah Membaca

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:00 WIB

Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Perintah Membaca

Ilustrasi surat Al-Alaq. (Foto: NU Online/Suwitno)

Al-Qur’an turun kepada Nabi Muhammad Saw dengan misi untuk memperbaiki tatanan kehidupan manusia. Bukan tanpa sebab, ternyata reformasi tersebut dimulai dengan memperkuat literasi umat. Hal ini dibuktikan dengan diturunkannya QS. Al-‘Alaq ayat 1-5 yang secara umum mengajak semua orang untuk membaca.

 

Naskah Khutbah Jumat yang berjudul, “Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Perintah Membaca” ini mengajak kaum muslimin untuk mengingat dan mendalami makna di balik turunnya Al-Qur’an untuk yang pertama kalinya.

 

Khutbah I

 

‌اَلْحَمْدُ ‌لِلّٰهِ ‌الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى  فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ، خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ، اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ، الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ، عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

 

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tak henti-hentinya melimpahkan berbagai karunia dan kenikmatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, juga kepada para sahabat, para tabiin, tabi’ tabiin-nya, hingga kepada kita semua selaku umatnya.

 

Khatib berpesan bagi diri sendiri dan jamaah sekalian, mari bersama-sama kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebab kelak di hari kiamat, kita akan dikumpulkan dalam keadaan menghadap-Nya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 203 disebutkan:

 

وَاتَّقُوْا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

 

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah

Kita tentu masih mengingat peristiwa bersejarah ketika Nabi Muhammad Saw. menerima wahyu pertama dari Tuhannya. Peristiwa ini memberikan pelajaran yang sangat berharga. Saat itu, Nabi yang sedang beruzlah tiba-tiba didatangi malaikat Jibril yang membawa risalah dari Allah Swt.

 

Kita tentu masih mengingat peristiwa bersejarah ketika Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama dari Tuhannya. Peristiwa ini tentu memberikan pelajaran berharga. Saat itu, Nabi yang sedang uzlah tiba-tiba didatangi malaikat Jibril yang membawa risalah dari Allah Swt.

 

Tiba-tiba Jibril berkata, “Bacalah!” sedangkan Nabi Muhammad Saw yang sedang tertidur menjadi bangun dan bingung dibuatnya. Sehingga Nabi menjawab seruan tersebut dengan berkata, “Apa yang akan aku baca?” dialog ini berlangsung lama dengan beberapa kali pengulangan kalimat yang sama. Sampai pada akhirnya, Jibril membacakan QS. Al-Alaq ayat 1-5.

 

Sebagaimana hal ini diabadikan oleh Ibnu Hisyam dalam kitab Sirahnya, jilid 1, halaman 220-221:

 

قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَجَاءَنِي جِبْرِيْلُ وَأَنَا نَائِمٌ بِنَمَطِ مِنْ دِيبَاجٍ فِيْهِ كِتَابٌ فَقَالَ اِقْرَأْ قَالَ قُلْتُ: مَا أَقْرَأُ؟ قَالَ ‌فَغَتَّنِي ‌بِهِ ‌حَتَّى ‌ظَنَنْتُ ‌أَنَّهُ ‌الْمَوْتُ ثُمَّ أَرْسَلَنِيْ، فَقَالَ اِقْرَأْ قَالَ قُلْتُ: مَا أَقْرَأُ؟ قَالَ ‌فَغَتَّنِيْ ‌بِهِ ‌حَتَّى ‌ظَنَنْتُ ‌أَنَّهُ ‌الْمَوْتُ. ثُمَّ أَرْسَلَنِي، فَقَالَ اِقْرَأْ قَالَ قُلْتُ: مَاذَا أَقْرَأُ؟ قَالَ ‌فَغَتَّنِيْ ‌بِهِ ‌حَتَّى ‌ظَنَنْتُ ‌أَنَّهُ ‌الْمَوْتُ ثُمَّ أَرْسَلَنِي، فَقَالَ اِقْرَأْ قَالَ فَقُلْتُ: مَاذَا أَقْرَأُ؟ مَا أَقُوْلُ ذَلِكَ إِلَّا افْتِدَاءً مِنْهُ أَنْ يَعُودَ لِي بِمِثْلِ مَا صَنَعَ بِي، فَقَالَ {اقْرَأْ بِاسْمِ رَبّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ} [العلق: 1 – 5] قَالَ فَقَرَأَتُهَا ثُمّ انْتَهَى، فَانْصَرَفَ

 

Artinya: “Rasulullah Saw bersabda: Jibril mendatangiku saat aku sedang tertidur dengan selimut yang terbuat dari sutera. Jibril tiba-tiba berkata, “Bacalah!”, aku menjawab, “Apa yang akan aku baca?” Ketika itu Jibril memelukku sehingga aku mengira bahwa ia adalah malaikat maut, setelah itu dia melepasku.

 

Selanjutnya Jibril kembali berkata, “Bacalah!” Nabi melanjutkan ceritanya, aku menjawab, “Apa yang akan aku baca?” Jibril memelukku lagi sehingga aku mengira bahwa ia adalah malaikat maut, setelah itu dia melepasku.


 
Setelahnya Jibril mengulangi perkataannya, “Bacalah!” Nabi melanjutkan, aku menjawab, “Apa yang akan aku baca?” Jibril memelukku lagi untuk yang sekian kalinya sehingga aku mengira bahwa ia adalah malaikat maut, setelah itu dia melepasku kembali.

 

Kemudian Jibril mengulang perkataannya untuk yang keempat kalinya, “Bacalah!” Nabi melanjutkan kisahnya dengan berkata, aku menjawab, “Apa yang akan aku baca?” Nabi berkata lagi, “Tidaklah aku mengatakan hal demikian, kecuali semata-mata untuk merespons apa yang Jibril lakukan kepadaku.” 


Sehingga pada akhirnya Jibril berkata, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu-lah Yang Maha mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq [96]: 1-5) Nabi bercerita, lalu aku mengikuti bacaan tersebut dan Setelahnya Jibril pergi.

 

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah
Bukan tanpa sebab, ternyata Allah Swt menurunkan wahyu pertama berupa perintah sebagai landasan utama dalam membangun aspek fundamental yang diperlukan untuk mewujudkan reformasi masyarakat. Salah satu caranya ialah dengan menanamkan kesadaran tentang keberadaan Tuhan yang dapat dicapai melalui proses membaca.

 

Melalui penguatan literasi dan peningkatan spiritual dapat mengantarkan peradaban manusia yang semula berada dalam kehidupan jahiliah, berkembang, dan berubah menjadi zaman pencerahan dengan datangnya cahaya Islam.

 

Dengan sering membaca, manusia diharapkan bisa bertransformasi menjadi makhluk yang lebih baik. Nasiruddin al-Baidhawi dalam kitab Anwaruttanzil wa Asrarutta’wil, jilid 5, halaman 325, menjelaskan bahwa QS. Al-Alaq ayat 1-2 menggambarkan tentang perintah Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw dan manusia  secara umum untuk membaca Al-Qur’an, berupaya menyebut nama Allah saat memulai membacanya serta menampilkan hikmah luar biasa tentang proses penciptaan manusia yang berasal dari segumpal darah.

 

Selanjutnya, dalam ayat 3-5 menggambarkan tentang keistimewaan Allah Swt yang telah memerintahkan hambanya untuk membaca, memberikan ilmu pengetahuan dan mengajarkan apa yang tidak mereka ketahui.

 

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua peristiwa yang terjadi merupakan ketetapan Allah yang dihiasi dengan pelajaran berharga untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

 

Berkenaan dengan sejarah turunnya wahyu pertama dalam Nuzulul Qur’an, mengajarkan kita tentang urgensi membaca sebagai wasilah awal untuk mengubah peradaban umat manusia.

 

Oleh karenanya, mari mengalokasikan waktu agar bisa menyempatkan diri untuk membaca guna menambah ilmu, pahala dan kedekatan bersama tuhan, khususnya dengan membaca Al-Qur’an.

 

بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى

 

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ اْلقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

 

Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman