Khutbah

Khutbah Jumat: Hati-hati dalam Menggunakan Media Sosial

NU Online  ·  Rabu, 25 Juni 2025 | 12:00 WIB

Khutbah Jumat: Hati-hati dalam Menggunakan Media Sosial

Ilustrasi medsos. Sumber: Canva/NU Online.

Media sosial menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini. Hampir seluruh lapisan masyarakat baik di desa maupun kota, dari kalangan muda-mudi maupun tua menjadikan media sosial ruang untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan media sosial orang-orang memiliki keleluasaan meninggalkan jejak komentar, memosting ucapan, memosting foto, video, bahkan terkadang konten-konten nir-faidah tanpa memedulikan akibatnya. 


Khutbah Jumat ini mengajak kepada jamaah untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial, sebab jejak yang ditinggalkan tidak mudah dihilangkan dan bisa berdampak buruk di kemudian hari baik bagi diri sendiri maupun keluarga. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!


Khutbah I

الْحَمْدُ للهِ. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ, خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 


قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا


Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah Swt,

Segala puji kita panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan kepada kita berbagai macam kenikmatan. Berkat nikmat itulah kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan ibadah Shalat Jumat pada hari ini. Nikmat ini tentu harus kita manfaatkan dalam rangka melaksanakan syariat yang telah ditetapkan oleh-Nya.


Shalawat beserta salam, marilah kita haturkan kepada Nabi agung kita, Nabi Muhammad Saw. Semoga juga tercurah kepada keluarga beliau, para sahabat beliau, dan semoga limpahannya juga sampai kepada kita semua sebagai umatnya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

 

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah Swt,

Media sosial saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir seluruh lapisan masyarakat, baik yang tinggal di desa maupun di kota, dari kalangan muda hingga yang sudah sepuh, menjadikan media sosial sebagai ruang untuk berinteraksi dengan orang lain.


Dengan media sosial, setiap orang memiliki keleluasaan untuk meninggalkan komentar, memosting ucapan, mengunggah foto, video, bahkan tak jarang menyebarkan konten-konten yang tidak bermanfaat tanpa mempertimbangkan akibat yang bisa ditimbulkan.


Interaksi yang dilakukan secara serampangan di media sosial bisa berdampak buruk di kemudian hari, baik bagi diri sendiri maupun keluarga. Sebagai contoh, mengunggah informasi pribadi secara sembarangan bisa menjadi peluang bagi penipu untuk menyamar, meretas akun, bahkan menipu keluarga kita. Contoh lainnya, jejak digital yang buruk dapat merusak reputasi seseorang, yang pada akhirnya menyulitkannya mendapatkan pekerjaan.


Dalam hal ini, Islam sebagai agama yang paripurna, menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa berhati-hati dalam segala hal, termasuk dalam menggunakan lisannya. Sebab, lisan yang tidak dijaga bisa berdampak buruk, baik terhadap diri sendiri, keluarga, maupun terhadap orang lain.


Lisan yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk ucapan secara langsung di dunia nyata, tetapi juga termasuk tulisan atau ketikan jari-jari kita di media sosial.


Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 70–71:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًاۙ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70–71)


Dalam ayat ini, Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bertakwa dan menjaga lisannya dengan selalu berkata benar. Maka, Allah pun akan memperbaiki amal perbuatan mereka serta mengampuni dosa-dosa mereka.


Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsir Mafātihul Ghaib, juz 25 halaman 186, menjelaskan bahwa orang yang bertakwa kepada Allah dan berusaha menjaga lisannya, akan dibimbing oleh Allah dalam segala perbuatan dan ucapannya.

 

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ أَرْشَدَهُمْ إِلَى مَا يَنْبَغِي أَنْ يَصْدُرَ مِنْهُمْ مِنَ الْأَفْعَالِ وَالْأَقْوَالِ، أَمَّا الْأَفْعَالُ فَالْخَيْرُ، وَأَمَّا الْأَقْوَالُ فَالْحَقُّ لِأَنَّ مَنْ أَتَى بِالْخَيْرِ وَتَرَكَ الشَّرَّ فَقَدِ اتَّقَى اللَّهَ وَمَنْ قَالَ الصِّدْقَ قَالَ قَوْلًا سَدِيدًا


Artinya, “Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Maksudnya, Allah akan menunjukkan kepada mereka bentuk perbuatan dan ucapan yang seharusnya dilakukan. Maka, siapa yang berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan, dialah orang yang bertakwa. Dan siapa yang berkata jujur, maka sungguh ia telah berkata benar.”


Jamaah yang dimuliakan Allah,

Rasulullah SAW juga mengingatkan kepada kita bahwa menjaga lisan adalah bagian dari keselamatan hidup. Termasuk dalam konteks hari ini, menjaga jemari agar tidak digunakan untuk menyebarkan hal buruk di media sosial juga merupakan bagian dari menjaga lisan.


Rasulullah SAW bersabda:


وَقَالَ عُقْبَةُ بْنُ عَامِرٍ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ, مَا النَّجَاةُ؟ قَالَ: أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ, وَابْكِ عَلَى خَطِيْئَتِكَ


Artinya: “Uqbah bin Amir berkata: Aku bertanya, wahai Rasulullah, apa itu keselamatan? Nabi menjawab: Jagalah lisanmu, hendaknya rumahmu memberimu kelapangan, dan menangislah atas dosamu.” (HR. Tirmidzi)


Hadits ini menunjukkan bahwa menjaga lisan, dan dalam konteks saat ini termasuk menjaga jari jemari dari tindakan yang tidak pantas di media sosial, adalah bagian dari keselamatan.


Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta‘ala juga dengan tegas memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk menjaga diri dan keluarganya. Termasuk dalam menjaga dari dampak buruk media sosial.


Allah SWT berfirman dalam Surat At-Tahrim ayat 6:

 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)


Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Mafātihul Ghaib, juz 30 halaman 572, menafsirkan ayat ini sebagai perintah Allah agar umat Islam memberikan pendidikan yang baik kepada dirinya dan keluarganya, dengan mengajarkan hal-hal positif dan menjauhkan dari hal-hal yang negatif. Beliau berkata:


قُوا أَنْفُسَكُمْ أَيْ بِالِانْتِهَاءِ عَمَّا نَهَاكُمُ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، وَقَالَ مُقَاتِلٌ: أَنْ يُؤَدِّبَ الْمُسْلِمُ نَفْسَهُ وَأَهْلَهُ، فَيَأْمُرَهُمْ بِالْخَيْرِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الشَّرِّ


Artinya: “Jagalah diri kalian dengan berhenti melakukan semua yang dilarang oleh Allah untuk dilakukan. Muqatil berkata: caranya dengan seorang muslim mendidik dirinya beserta keluarganya dan memerintahkan mereka melakukan amal baik dan mencegah mereka melakukan amal buruk.

 

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Kesimpulan dari khutbah ini adalah: marilah kita lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Berhati-hatilah dalam meninggalkan komentar, dalam mengunggah informasi pribadi maupun keluarga. Jangan sampai media sosial yang kita gunakan justru menjadi bumerang bagi kita di kemudian hari.


Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam menggunakan lisan dan jemari kita untuk hal-hal yang diridhai-Nya. Semoga kita dan keluarga kita terjaga dari fitnah dunia maya dan selalu berada dalam lindungan serta kasih sayang-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

 

Khutbah II 

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. 


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. 


رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر.ِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ 
 

Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek Cirebon dan Mahad Aly Jakarta.