Khutbah

Khutbah Jumat: Perkuat Iman dengan Membaca Al-Qur’an

Rab, 5 April 2023 | 07:00 WIB

Khutbah Jumat: Perkuat Iman dengan Membaca Al-Qur’an

Khutbah Jumat: Perkuat Iman dengan Membaca Al-Qur’an. (Foto: NU Online/Freepik)

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada kita untuk mengingat kembali perihal pentingnya memperkuat keimanan dengan membaca Al-Qur’an. Dengan ini, diharapkan kita dapat memperbanyak membaca Al-Qur’an sehingga keimanan kita dapat terjaga dan semakin kuat.


Khutbah ini berjudul: "Khutbah Jumat: Perkuat Iman dengan Membaca Al-Qur’an". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)



Khutbah I


اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ زَادَ الْإِيْمَانَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ بِتِلَاوَةِ الْقُرْاٰنَ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الرَحِيْمُ الرَحْمٰنُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ كَامِلُ الإِنْسَانِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.

اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهُ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Puja dan puji serta syukur, marilah kita panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan kita kenikmatan berupa iman, hidayah Islam, dan fisik yang sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Jumat yang penuh berkah ini.


Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah membawa risalah pencerahan dan kasih sayang bagi segenap alam. Juga kita haturkan kepada keluarganya, dan sahabatnya. Melalui itu, kita semua selaku umatnya berharap kelak mendapatkan syafaatnya.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Khatib juga mengajak kita semua untuk dapat terus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Tentu kita tidak ingin menjadi orang yang merugi, yaitu orang yang kadar keimanan dan ketakwaannya masih sama hari ini dengan hari sebelumnya. Kita harus menjadi orang yang beruntung, yaitu orang yang mampu menjadi lebih baik setiap harinya dengan mempertebal dan memperkuat keimanan dan ketakwaannya.


Salah satu cara praktis untuk dapat memperkuat keimanan kita adalah dengan banyak-banyak membaca Al-Qur’an.


Al-Qur’an merupakan salah satu hal yang perlu kita imani, kita percayai sepenuhnya, sebagai firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril. Kitab yang diturunkan pada bulan Ramadhan ini memberikan kita begitu banyak hal, mulai dari ilmu pengetahuan, ketenangan batin, sampai pada penguatan keimanan. Tingkat keimanan kita bisa diukur melalui hal-hal yang disebutkan Allah swt dalam Al-Qur’an surat al-Anfal ayat 2.


اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهُ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ.


Artinya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal.”


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Mengutip Sayyidina Abdullah bin Abbas, Imam Ibnu Jarir al-Thabari menyampaikan bahwa maksud dari bertambah keimanan seseorang manakala dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an tidak lain karena membenarkan apa yang didengarnya itu. Orang munafik sendiri tidak akan merasakan getaran di hatinya saat asma Allah dan ayat-ayat-Nya dibacakan.


Dalam pandangan lain, masih menurut Imam Al-Thabari, bertambah keimanan yang dimaksud adalah bertambah ketakutannya (khasyyah) kepada Allah. Demikian inilah memang sifat dari orang yang beriman sehingga semakin ia membaca atau gemar menyimak Al-Qur’an, kian tebal pula keimanannya dan tetap pula sifatnya.


Hal yang sama juga disampaikan Imam al-Qurthubi. Menurutnya, maksud dari bertambah iman adalah iman saat itu bertambah atas iman sebelumnya, yaitu bertambah luas dadanya dengan semakin banyak ayat yang dibaca atau didengarnya.


Sebab, makna pokok dari iman sendiri adalah membenarkan. Menurut Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani, jika rasa pembenaran itu kurang, berarti ragu. Sementara tidak sah iman seseorang yang diliputi keragu-raguan.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Kenapa sih iman kita perlu diperkuat? Sebab, iman juga mengalami fluktuasi. Ada kalanya bertambah, semakin baik dan kuat pada kondisi yang mendukung. Namun, dalam situasi tertentu, iman kita juga bisa berkurang.


Imam al-Baghawi menjelaskan, bahwa bertambahnya iman itu manakala kita mengingat Allah, berdzikir menyebut-nyebut nama-Nya, dan memuji-Nya. Sementara iman itu berkurang di kala kita melupakan amalan-amalan tersebut.


Nah, karena itu, kita perlu mengondisikan situasi agar iman kita dapat terus bertambah dan bertambah, tidak malah berkurang dan terus menipis. Di antara cara terampuh untuk memperkuat keimanan kita, tidak lain adalah mendengarkan dan membaca Al-Qur’an.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani dalam kitabnya Tukhfatul Ikhwan bi Syarhi Syu’bil Iman menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa merupakan salah satu bagian dari 77 cabang iman.


Untuk mempertegas hal tersebut, Syekh Nawawi mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Dailami.


أَعْبُدُ النَّاسِ أَكْثَرُهُمْ تِلَاوَةً لِلْقُرْآنِ


Artinya, “Manusia yang paling menghamba (kepada Allah, beribadah) adalah yang paling banyak di antara mereka dalam mendaras Al-Qur’an.” (HR al-Dailami)


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.


Oleh karena itu, mari kita semua membaca Al-Qur’an sebanyak-banyaknya. Insyaallah, kita semua niscaya diperkuat keimanannya, ditambahkan rasa ketakutan kita kepada Allah swt. Sebab, hal tersebut dapat menyucikan kita secara lahir dari akhlak buruk dan batin kita dari sifat-sifat yang tercela.


Membaca Al-Qur’an dengan penuh keimanan dan perasaan menghamba kepada Allah swt ini membawa kemaslahatan bagi kehidupan kita dan memperbaiki masa depan di akhirat kelak.


Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk dapat melaksanakan salah satu cabang iman ini dan kita termasuk orang yang imannya kian kuat, hidupnya semakin maslahat, baik di dunia maupun akhirat.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ.


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.


عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ  


Ustadz Syakir NF, Imam Masjid Baitul Maqdis, Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.