Quote Islami

Kecenderungan Manusia untuk Merusak Lingkungan

Ahad, 29 April 2018 | 00:49 WIB


وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ

“Dan bila manusia memegang kuasa, ia berjalan di bumi untuk berbuat kerusakan di atasnya, serta menghancurkan tanam-tanaman dan binatang ternak. Dan Allah tidak menyukai kerusakan. (QS al-Baqarah: 205)

Para mufassir menyajikan sejumlah makna terkait kata “tawallâ”. Bisa bermakna menguasai atau memegang kekuasaan, bisa juga berarti berpaling. Tapi mereka sepakat bahwa perusakan  di bumi adalah tindakan yang menyimpang dari syariat Islam. Dalam ayat itu disebut sebagai tindakan yang dibenci Allah.

Manusia punya kecenderungan untuk menundukkan alam kala memiliki kapasitas untuk itu. Sifat-sifat tercela, seperti serakah, egois, dan kepentingan duniawi lainnya membuat manusia lupa bahwa alam juga makhluk Allah yang butuh kasih sayang. Keseimbangan alam tergantung pada perilaku manusia terhadapnya. Ketika nafsu mengeruk kekayaan, mengeksploitasi sumber daya bercokol dalam diri, maka yang keluar adalah praktik-praktik destruktif. Akibatnya buruknya pun kembali pada manusia.