Ramadhan

Doa setelah Makan Sahur

Jum, 15 Maret 2024 | 20:00 WIB

Doa setelah Makan Sahur

Ilustrasi doa setelah makan sahur.

Termasuk kesunahan puasa adalah makan sahur. Makan sahur dimaksudkan untuk menguatkan seorang Muslim berpuasa. Hendaknya setiap Muslim membaca doa setelah makan sahur, supaya puasa dapat ditunaikan dengan penuh semangat, dan penuh dengan keberkahan. 
 

Doa setelah makan sahur yang dimaksud bukan niat puasa yang sering kita lafalkan. Jika niat puasa di hati adalah rukun yang tak boleh terlewatkan, sedangkan doa ini hukumnya sunah.
Sunah dalam artian jika dilaksanakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak apa-apa. 
 

Bacaan Doa setelah Makan Sahur

Mengutip dari artikel NU Online berjudul “Doa Sahur yang Dibaca Rasulullah”, lafal doa setelah makan sahur adalah sebagai berikut:
 

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
 

Yarhamullâhul mutasahhirîn.

 

Artinya, “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur."
 

Bukan tanpa sumber, doa ini bersumber langsung dari Rasulullah saw sebagaimana diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani dalam kitab Al-Mu’jamul Kabir:


وروي عن السائب بن يزيد رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: نِعْمَ السَّحُوْرُ التَّمْر. وَقَالَ: يَرْحَمُ اللهُ الْمُتَسَحِّرِيْنَ
 

Artinya, "Diriwayatkan oleh As-Saib bin Zaid ra, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma." Rasulullah saw berdoa, “Semoga Allah menurunkan rahmat bagi mereka yang bersahur.” (At-Thabarani, Al-Mu’jamul Kabir, [Kairo, Maktabah Ibnu Taimiyah], jilid VII, halaman 189).
 

Selain lafal doa di atas, kita dapat menyisipkan doa yang lain, baik untuk urusan dunia maupun perkara akhirat, untuk diri kita, keluarga, dan saudara sesama Muslim.  Waktu sahur yang berada dalam sepertiga malam adalah waktu yang diijabah segala doa dan dikabulkan berbagai permintaan. 

 

Rasulullah saw bersabda:
 

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقول: من يدعوني فأستجيب له، من يسألني فأعطيه، من يستغفرني فأغفر له
 

Artinya, “Tuhan kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman: “Barang siapa yang berdoa kepadaku, maka akan aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaku maka akan aku beri. Siapa yang meminta ampunanku, maka aku akan ampuni.” (Al-Bukhari, Shahihul Bukhari, [Beirut, Daru Thauqin Najah: 1422 H], jilid II, halaman 53). Wallahu a'lam.

 

Ustadz Muhamad Sunandar, Alumni Universitas Al-Ahgaff, tinggal di Palu Sulawesi Tengah