Syariah

Self Healing dengan Shalat Tahajud yang Berkelanjutan

Ahad, 12 Desember 2021 | 14:00 WIB

Self Healing dengan Shalat Tahajud yang Berkelanjutan

Self healing dengan shalat Tahajud yang berkelanjutan.

Sebagian orang kadang pernah merasa berada di posisi titik terendah dalam hidupnya. Ada banyak penyebabnya, baik persoalan karier, rezeki, jodoh, ataupun problem kehidupan lainnya. Berkaitan hal itu, baru-baru ini ramai di kalangan anak muda tentang self healing sebagaimana terlihat dalam chatt WhatsApp, unggahan di Twitter ataupun Instagram dengan hastag #selfhealing


Mengenal Self Healing

Apa sebenarnya self healing itu? Dalam kamus bahasa Inggris kata healing artinya penyembuhan dan pengobatan. Sebagian orang menganggap kata healing atau self healing adalah sebagai proses penyembuhan luka diri, baik luka batin ataupun mental yang diakibatkan oleh berbagai hal. Luka batin biasanya muncul karena perasaan sedih yang amat mendalam, merasa gagal dan  cemas yang kemudian mengarah pada kondisi depresi.

 


Manfaat Self Healing

Manfaat self healing adalah untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, membentuk pikiran yang positif dari segala keadaan dan kejadian yang telah terjadi, dan mampu memberikan rasa nyaman serta ketenangan batin dalam diri. Setelah orang bisa melakukan self healing dalam diri, maka ia akan menjadi pribadi yang lebih dewasa dan tegar dalam menyikapi serta menghadapi segala problematika, kegagalan dan trauma dalam kehidupan di masa lalu. 


Shalat Tahajud sebagai Cara Self Healing

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk proses penyembukan secara mandiri, di antaranya dengan melaksanakan shalat Tahajud di sepertiga malam. Shalat Tahajud mampu memberikan suasana yang berbeda dalam menyikapi segala hal, baik luka batin yang mendalam, cemas, kurang percaya diri, ataupun kesedihan yang tak kunjung selesai. 

 


Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu malam hari setelah tidur sebelumnya. Allah berfirman: 


وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا 


Artinya: ‘’Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.’’ (QS al-Isra’: 79).

 


Keutamaan Shalat Tahajud

Adapun sederet keutamaan dari melakukan shalat Tahajud, telah diterangkan oleh Nabi Muhammad saw dalam hadits berikut:


عَنْ بِلاَلٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ، فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ. رواه الترمذي


Artinya: ‘’Dari Bilal, sungguh Rasulullah saw bersabda: ‘Hendaklah kalian melakukan shalat malam atau qiyamullail karena hal itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, pendekatan (seorang hamba) kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, pelebur kesalahan, dan penolak sakit dari jasad’’. (HR at-Tirmidzi)

 


Hadits yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi di atas menginformasikan, selain merupakan pendekatan diri kepada Allah, shalat Tahajud juga dapat menjadi pencegah dan pelebur dosa, serta penolak rasa sakit yang dialami oleh tubuh kita. Tentunya, keutamaan-keutamaan tersebut dapat kita rasakan jika kita mengamalkan shalat Tahajud secara berkelanjutan atau rutin setiap hari. Wallâhu a’lam. 

 

 

Aisy Hanif Firdaus, aktivis Lembaga Pers dan Penerbitan PAC IPNU Larangan, Brebes.