Syariah

Bacaan Tahlil Lengkap Malam Nisfu Sya’ban: Arab, Latin, dan Artinya

Jum, 23 Februari 2024 | 18:00 WIB

Bacaan Tahlil Lengkap Malam Nisfu Sya’ban: Arab, Latin, dan Artinya

Tahlil malam Nisfu Sya’ban. (Foto: NU Online/Freepik)

Malam Nisfu Sya'ban menjadi momen penting bagi masyarakat Muslim Indonesia, untuk menghidupkan tradisi membaca tahlil. Tradisi ini telah mengakar kuat dalam budaya keagamaan di Indonesia. Setiap tahun, umat Islam Indonesia menyambut malam Nisfu Sya'ban dengan penuh kekhidmatan, berkumpul bersama di masjid atau tempat ibadah lainnya untuk membaca tahlil.


Aktivitas ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperbanyak dzikir dan berdoa, mengingatkan akan pentingnya berbuat baik kepada sesama dan memohon ampunan serta rahmat Allah swt.


Dalam rangkaian membaca tahlil, mempersembahkan pahala bacaan untuk almarhum orang tua, guru, saudara, dan seluruh umat Islam yang telah meninggalkan dunia ini. Hal ini menunjukkan sikap kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap para leluhur dan sesama umat Islam yang telah tiada. Dengan membaca tahlil dan berdzikir, mereka berharap agar mendiang diberikan tempat yang layak di sisi Allah dan memperoleh keberkahan serta ampunan.


Tradisi membaca tahlil di malam Nisfu Sya'ban tidak hanya menjadi bentuk ibadah semata, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antarumat Islam. Dengan berkumpul bersama dalam kegiatan keagamaan ini, masyarakat Indonesia menguatkan solidaritas dan saling mendukung dalam menjalankan perintah agama.


Selain itu, tradisi ini juga menjadi wadah untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan keimanan kepada generasi muda, sehingga tradisi membaca tahlil ini tetap terjaga dan dilestarikan dalam berbagai kalangan masyarakat.


Berikut ini bacaan Tahlil lengkap Malam Nisfu Sya’ban.


إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَأَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ الْفَــاتِحَةُ


Ila ḫadlratin-nabiyyil-musthafâ sayyidinâ Muḫammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama wa âlihi wa azwâjihi wa awlâdihi wa dzurriyyâtihi al-fâtiḫah


Artinya: "Kepada yang terhormat Nabi Muhammad ﷺ, segenap keluarga, istri-istrinya, anak-anaknya, dan keturunannya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…"


ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا إِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِي وَخُصُوْصًا إِلَى مُؤَسِّسِيْ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ الْفَــاتِحَةُ


Tsumma ilâ ḫadlrati ikhwânihi minal-anbiya’i wal-mursalîn wal-auliya’i wasy-syuhadâ’i wash-shâlihîn wash-shaḫâbati wat tâbi‘în wal-‘ulamâ’il-‘âmilîn wal-mushannifînal-mukhlishîn wa jamî‘il-malâikatil-muqarrabîn, khusûshan ilâ sayyidinâsy-syaikh ‘abdil qâdir al-jîlânî wa khushûshan ilâ muassisî jam‘iyyah Nahdlatil Ulama, al-fâtiḫah


Artinya: "Lalu kepada segenap saudara beliau dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi‘in, ulama al-amilin (yang mengamalkan ilmunya), ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, terkhusus kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani dan para pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah."


ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى اٰبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ الْفَاتِحَةُ


Tsumma ilâ jamî‘i ahlil-qubûri minal-muslimîna wal-muslimâti wal-mu’minîna wal-mu’minâti min masyâriqil-ardli ilâ maghâribihâ barrihâ wa baḫrihâ khushushan ilâ abâ’inâ wa ummahâtinâ wa ajdâdinâ wa jaddâtina wa masyâkhinâ wa masyâyikhi masyâyikhinâ wa asâtidzati asâtidzatinâ wa liman aḫsana ilainâ wa liman ijtama‘nâ hâhunâ bisababihi, al-fâtiḫah


Artinya: "Kemudian kepada semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah."


ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أهْلِ الْقُبُوْرِ مِمَّنْ ذُكِرَتْ أَسْمَاؤُهُ فِيْ هٰذِهِ الرِّسَالَةِ حَضْرَةِ رُوْحِ … وَحَضْرَةِ رُوْحِ … وَحَضْرَةِ رُوْحِ … رَحِمَهُمُ اللهُ وَغَفَرَهُمْ، الْفَاتِحَةُ


Tsumma ilâ jamî‘i ahlil-qubûri mimman dzukirot asmâ’uhu fi hâdzihir risâlati, ḫadlrati rûhi…, wa ḫadlrati rûhi…, wa ḫadlrati rûhi…, roḫimahumullâhu wa ghafarahum, al-fâtiḫah


Artinya: "Kemudian kepada semua ahli kubur, yang namanya disebutkan dalam risalah ini. Kepada…, dan kepada…, dan kepada…. Semoga Allah merahmati dan mengampuni mereka. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah."


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ، اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ، وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَـــــدٌ ×٣


Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), Qul huwallâhu aḫad, Allâhush-shamad, lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakul lahû kufuwan aḫad 3x


Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (3 kali).


لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ


Lâ ilâha illâllâhu wallâhu akbar


Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ، مِنْ شَرِّ مَـــا خَلَقَۙ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ، وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ


Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), Qul a‘udzu bi rabbil-falaq, min syarri mâ khalaq, wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab, wa min syarrin-naffâtsâti fîl-‘uqad, wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad


Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”


لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ


Lâ ilâha illâllâhu wallâhu akbar


Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ، مَلِكِ النَّـــاسِۙ، اِلٰهِ النَّاسِۙ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ، الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّــاسِ


Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), Qul a‘udzû bi rabbin-nâs, malikin-nâs, ilahin-nâs, min syarril-waswâsil khannâs, alladzi yuwaswisu fî shudûrin-nâs, minal-jinnati wan-nâs.


Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.


لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ


Lâ ilâha illâllâhu wa Allâhu Akbar


Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ، الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ، مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ، اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ، اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ


Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn, Ar-raḫmânir-raḫîm, mâliki yaumid-dîn, iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în, ihdinâsh-shirâthal-mustaqîm, shirâtal ladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa lâdl-dlâllîn. Âmîn


Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami."


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، الۤــــــمّۤۚ، ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ، الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ، وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ، اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ


Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i), Alif Lâm Mîm, dzâlikal-kitâbu lâ raiba fîhi, hudal-lilmuttaqîn, al-ladzîna yu’minûna bil-ghaibi wa yuqîmûnash-shalâta wa mimmâ razaqnâhum yunfiqûn, wal-ladzîna yu’minûna bimâ unzila ilaika wa mâ unzila min qablika, wa bil-âkhirati hum yûqinûn, ulâ’ika ‘alâ hudam mir rabbihim wa ulâ’ika humul-mufliḫûn.


Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad ﷺ) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung."


وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وَّاحِدٌ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيمُ


Wa ilâhukum ilâhuw wâḫidul lâ ilâha illa Huwar-raḫmânur-raḫîm.


Artinya: “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang maha pengasih lagi maha penyayang.”


اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ


Allahu lâ ilâha illa huwal-ḫayyul-qayyûm(u). Lâ ta’khudzuhû sinatuw wa lâ naûm(u). Lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl. Man dzal ladzî yasyfa’u ‘indahû illâ bi idznih(i). Ya’lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum. Wa lâ yuḫithûna bi syai’in min ‘ilmihî illâ bimâ syâ’a wasi’a kursiyyuhus-samawâti wal-ardl. Wa lâ ya’ûduhu ḫifdhuhumâ wahuwal-‘aliyyul-adhîm.


Artinya: "Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha tinggi lagi maha agung."


لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ، لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ×٧ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ


Lillâhi mâ fis-samawâti wa mâ fil-ardli, wa in tubdû mâ fî anfusikum au tukhfûhu yuḫâsibkum bihillah. Fayaghfiru limay yasyâ’u wa yu‘adzdzibu may yasyâ’u. Wallahu ‘alâ kulli syai’in qadîr. Âmanar-rasûlu bimâ unzila ilaihi mir rabbihi wal-mu’minûn(a), kullun âmana billâhi wa malâ’ikatihi wa kutubihi wa rusulih(i). Lâ nufarriqu baina aḫadim mir-rusulihi wa qâlû sami‘nâ wa atha‘nâ gufrânaka rabbanâ wa ilaikal-mashîr. La yukallifullâhu nafsan illâ wus‘ahâ lahâ mâ kasabat wa ‘alaihâ mâk tasabat. Rabbanâ la tu’akhidhnâ in nasînâ au akhtha’na rabbanâ walâ taḫmil alainâ ishran kamâ ḫamaltahu ‘alal-ladzinâ min qablinâ rabbanâ wa lâ tuḫammilnâ mâ lâ thâqata lanâ bihi wa‘fu ‘annâ waghfir lanâ warḫamnâ 7x Anta maulânâ fanshurnâ ‘alal qaumil kâfirîn.


Artinya: "Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Kaubebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kaubebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir."


ارْحَمْنَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ×٧


Irḫamnâ yâ arḫamar-râḫimîn 7x


Artinya: "Kasihani kami, wahai Tuhan yang maha kasih" (7 kali).


رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ


Raḫmatul-lâhi wa barakâtuhu ‘alaikum ahlal-baiti innahu ḫamîdun majîd


Artinya: "Dan rahmat Allah serta berkah-Nya (kami harapkan) melimpah di atas kamu sekalian wahai ahlul bait. Sungguh Dia maha terpuji lagi maha pemurah."


إِنَّمَا يُريِدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا


Innamâ yurîdullâhu liyudzhiba ‘ankumur-rijsa ahlal-baiti wa yuthahhira kum tathhîra.


Artinya: "Sungguh Allah berkehendak menghilangkan segala kotoran padamu, wahai ahlul bait, dan menyucikanmu sebersih-bersihnya."


إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


Innallâha wa malâ’ikatahu yushallûna ‘alan-nabiyyi yâ ayyuhal-ladzina âmanû shallû ‘alaihi wa sallimû taslîmâ


Artinya: "Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."


اَللّٰهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ


Allâhumma shalli afdlalash-shalâti ‘alâ as‘adi makhlûqôtika nûril-hudâ sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallim, ‘adada ma‘lûmâtika wa midâda kalimâtika kullamâ dzakaradz dzâkirûna wa ghafala ‘an dzikrikal ghâfilûn


Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk makhluk paling bahagia, cahaya petunjuk, pemimpin dan tuan kami, Nabi Muhammad ﷺ, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat dzikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu."


اَللّٰهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ


Allâhumma shalli afdlalash shalati ‘alâ as‘adi makhlûqôtika syamsidl dluḫâ sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallim, ‘adada ma‘lûmâtika wa midâda kalimâtika kullamâ dzakaradz dzâkirûna wa ghafala ‘an dzikrikal ghâfilûn.


Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk makhluk paling bahagia, matahari dhuha, pemimpin dan tuan kami, Nabi Muhammad ﷺ, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat dzikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu."


اَللّٰهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ بَدْرِ الدُّجَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ


Allâhumma shalli afdlalash-shalati ‘alâ as‘adi makhlûqôtika badrid-dujâ sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallim, ‘adada ma‘lûmâtika wa midâda kalimâtika kullamâ dzakaradz-dzâkirûna wa ghafala ‘an dzikrikal-ghâfilûn


Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk makhluk paling bahagia, purnama kegelapan, pemimpin dan tuan kami, Nabi Muhammad ﷺ, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat dzikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu."


وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ سَادَاتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ


Wa sallim wa radliyallahu ta‘âla ‘an sâdâtinâ ash-ḫabi rasulillah ajma‘înSemoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai seluruh sahabat Rasulullah.


حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ


Ḫasbunâllâhu wa ni‘mal wakîl, ni‘mal maula wani‘man nashîr


Artinya: "Cukup Allah bagi kami. Dia sebaik-baik wakil (Surat Ali Imran ayat 173). Dia sebaik-baik pemimpin dan penolong". (Surat Al-Anfal ayat 40).


وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ


Wa lâ ḫaula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil-‘adhim


Artinya: "Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung."


أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَـــظِيْمَ ×٣


Astaghfirullâhal-‘adhîm 3 x


Artinya: "Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung". (3 kali).


أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ


Afdlaludz dzikri fa‘lam annahu lâ ilâha illallâhu ḫayyun maujûd(un)


Artinya: "Sebaik-baik dzikir–ketahuilah–adalah lafal ‘Lâ ilâha illallâh’, tiada tuhan selain Allah, Dzat yang Mahahidup dan Wujud."


لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ


La ilâha illâllâhu ḫayyun ma‘bûd


Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang mahahidup dan disembah.


لَاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، حَيٌّ بَاقٍ


La ilâha illâllâhu ḫayyun bâq


Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang Mahahidup dan kekal."


لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ ×١٠٠


La ilâha illâllâh. 100x


Artinya: "Tiada tuhan selain Allah" (100 kali).


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ ×٢


Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin, Allâhumma shalli ‘alaihi wa sallim.


Artinya: "Ya Allah, limpahkan rahmat takzim dan keselamatan kepada pemimpin kami, Nabi Muhammad" (2 kali).


سُبْحَــانَ اللهِ عَدَدَ مَـــا خَلَقَ اللهُ ×٧


Subḫânallâhi ‘adada mâ khalaqallâhu


Artinya: "Mahasuci Allah sebanyak makhluk yang Allah ciptakan" (7 kali).


سُبحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ ×٣٣


Subḫânallâhi wa biḫamdihi subḫânallâhil ‘adhîm


Artinya: "Mahasuci Allah dengan segala pujian untuk-Nya. Mahasuci Allah yang Mahaagung". (33 kali)


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ ×٢


Allâhumma shalli ‘alâ ḫabîbika sayyidinâ Muḫammadin wa âlihi wa shaḫbihi wa sallim (2x)


Artinya: "Ya Allah, limpahkan rahmat takzim dan keselamatan kepada kekasih-Mu, pemimpin kami, Nabi Muhammad, berikut keluarga dan sahabatnya" (2 kali).


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ


Allâhumma shalli ‘alâ ḫabîbika sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa bârik wa sallim ajma‘în.


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada kekasih-Mu, pemimpin kami, Nabi Muhammad, berikut keluarga dan sahabatnya. Limpahkanlah pula berkah dan keselamatan kepada mereka semua."


الدعاء. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ، حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُّوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحِمَّدٍ


A‘ûdzubillâhi minasy-syaithâr-rajîm, bismillâhir-raḫmânir-raḫîm, al-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîn, ḫamdasy syâkirin, ḫamdan nâ‘imîn, ḫamdan yuwâfî ni‘amahu wa yukâfî’u mazîdah(u), yâ rabbanâ lakal-ḫamdu kamâ yanbaghî lijalâli wajhika wa ‘adhîmi sulthânika, allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ Muḫammadin.


Artinya: "Doa Aku berlindung diri kepada Engkau dari setan yang di rajam. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan di tambah nikmatnya. Tuhan kami, hanya Engkau segala puji, sebagaimana yang patut terhadap kemuliaan Engkau dan keagungan Engkau. Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya."


اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَاْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضَرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْن، خُصُوْصًا إِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِيّ، ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا، وَنَخَصُّ خَصُوْصًا إِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِأَجْلِهِ


Allâhumma taqabbal wa aushil tsawâba mâ qara’nâhu minal-qur’anil-‘adhîmi wa mâ hallalnâ wamâ sabbaḫnâ wamâstaghfarnâ wamâ shallainâ ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallamâ hadiyyatan wâshilatan wa raḫmatan nâzilatan wa barakatan syâmilatan ilâ ḫadlrati ḫabîbinâ wa syafî‘nâ wa qurrati a‘yuninâ sayyidinâ wa maulana Muḫammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallamâ, wa ilâ jamî‘i ikhwânihi minal-anbiyâ’i wal mursalîna wal-auliyâ’i wasy-syuhadâ’i wash-shaliḫina wash-shaḫâbati wat-tâbi‘înâ wal-‘ulamâ’il-‘âmilîna wal-mushannifînal-mukhlashîna wa jamî‘il-mujâhidînâ fî sabîlillâhi rabbil-‘âlamîna wal-malâ’ikatil-muqarrabîna, khusûshan ilâ sayyidinâsy-Syaikhi Abdil Qâdir al-Jîlâni, tsumma ilâ arwâhi jami‘i ahlil-qubûri minal-muslimînâ wal-muslimâti wal-mu’minînâ wal-mu’minâti min masyâriqil-ardli wa maghâribihâ barrihâ wa baḫrihâ khusushan ilâ âbâ’inâ wa ummahâtinâ wa ajdâdinâ wa jaddâtinâ, wa nakhushshu khusûshan ilâ man ijtama‘nâ hahunâ bisababihi wa liajlihi.


Artinya: "Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala ayat-ayat Quranul ‘adhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih dan istighfar kami, dan bacaan shalawat kami kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagai hadiah yang bisa sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang cukup kepada kekasih kami, penolong dan buah mata kami, penghulu dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad ﷺ, kepada semua temannya dari para Nabi dan para Utusan, kepada para wali, pahlawan yang gugur (Syuhada), orang-orang yang salih, para sahabat, dan tabi’in (para pengikutnya); kepada para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, kepada semua pejuang di jalan Allah (membela agama-Nya), Allah raja seru sekalian alam; dan kepada para Malaikat muqarrabin, terutama Syekh Abdul Qadir al-Jilani, kemudian kepada ahli kubur, muslim yang laki-laki dan yang perempuan, mukmin yang laki-laki dan yang perempuan, dari dunia timur dan barat di darat dan di laut, terutama lagi kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, nenek-nenek kami yang laki-laki dan yang perempuan, lebih terutama lagi kepada orang yang menyebabkan kami sekalian berkumpul di sini dan untuk keperluannya."


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ، اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ


Allâhummaghfirlahum warḫamhum wa ‘âfihim wa‘fu ‘anhum, allâhumma anzilir-raḫmata wal-maghfirata ‘alâ ahlil-qubûri min ahli lâ ilâha illallâhu muḫammadur-rasûlullahiYa Allah ampunilah mereka, kasihanilah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah turunkanlah rahmat, dan ampunan kepada ahlul kubur yang ahli mengucapkan “Laa ilaaha illaallah, Muhammadur rasulullah” (Tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad Utusan Allah).


رَبَّنَا أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَّارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَّارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ، اَلْفَاتِحَة


Rabbanâ arinâl-ḫaqqa ḫaqqan warzuqnât-tibâ‘ah, wa arinâl-bâthila bâthilan warzuqnâj tinâbah. Rabbanâ âtinâ fid-dunyâ ḫasanatan wa fil-âkhirati ḫasanatan wa qinâ ‘adzaban-nâr. Subḫâna rabbika rabbil-‘izzati ‘ammâ yashifun, wa salamun ‘alal-mursalîn, wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘âlamîn. Al-fâtiḫah.


Artinya: "Tuhan kami, tunjukkanlah kami kebenaran dengan jelas, jadikanlah kami pengikutnya, tunjukkanlah kami perkara batil dengan jelas, dan jadikanlah kami menjauhinya. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka, Maha Suci Tuhanku, tuhan yang bersih dari sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir, semoga keselamatan tetap melimpahkan kepada para Utusannya dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian Alam. Al Fatihah."
 


Doa Nisfu Sya’ban versi berjamaah


اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ


Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in‘ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā ‘indaka su‘adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.


Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”