Suami jangan sekali-kali main tangan kepada istri. Begitupun sebaliknya. Main tangan artinya mendaratkan pukulan atau tamparan di bagian manapun juga. Terlebih lagi kalau sudah main kayu atau senjata tajam dengan aneka rupanya. Ini dapat membahayakan keduanya sekaligus orang banyak.
<>
Alasan main tangan tentu bisa beraneka rupa. Makna harfiahnya, alasan itu bisa dikumpulkan sebanyak-banyaknya kalau mau memikirkan semalam suntuk. Kalau tidak mau serius, ambil saja alasan apapun yang melintas di kepala. Ini kerjaan paling ringan.
Perilaku baku hantam atau main tempeleng ini bisa dijadikan contoh buruk oleh anak-anak mereka. Atau sebaliknya, anak-anak memiliki nilai kemanusiaannya sendiri. Rasa iba timbul. Akibatnya, harga diri orang tua jatuh merosot tanpa bisa dihargai barang sepeser pun di mata anak mereka.
Sedangkan suami itu sejatinya harus memperlakukan istri dengan baik. Demikian pula istri. Keduanya harus saling bersikap lembut. Kalau bisa bicara dengan santun dan menyenangkan, kenapa harus memilih bentak-bentak atau teriak seolah pasangannya mengalami gangguan pendengaran?
Perihal sikap dan perilaku keseharian suami-istri ini memiliki sangkut-paut dengan urusan keimanan. Tidak main-main; keimanan. Jangan sampai Tuhan menilai rendah mutu keimanan hanya karena seseorang membanting pintu keras-keras akibat jengkel terhadap pasangannya. Rendahnya mutu keimanan itu sama murahnya dengan ongkos bis kota di Jakarta dengan jaminan keselamatan ala kadarnya. Ala kadarnya bisa diartikan, tanpa jaminan keselamatan.
Rasulullah SAW mengimbau suami-istri untuk pandai menghibur dan membahagiakan pasangan. Gurauan dan humor-humor ringan sangat dibutuhkan. Jangan sampai komunikasi berjalan adem tanpa letupan tawa bahagia. Rumah seperti ini bisa dikira tetangga sebagai rumah kosong atau sekurang-kurangnya seperti museum. Dingin.
Dalam kitab al-Azkar, Imam Nawawi menyebutkan hadis di bawah ini.
รหรยฑรหรล รโ รยง รยรโฐ รฦรยชรยงรยจ รยงรโรยชรยฑรโฆรยฐรโฐ รหรยณรโ รโ รยงรโรโ รยณรยงรยฆ รยนรโ รยนรยงรยฆรยดรยฉ รยฑรยถรล รยงรโรโรโก รยนรโ รโกรยง รโรยงรโรยชรล รโรยงรโ รยฑรยณรหรโ รยงรโรโรโก รยตรโรโฐ รยงรโรโรโก รยนรโรล รโก รหรยณรโรโฆรล รยฃรฦรโฆรโ รยงรโรโฆรยครโฆรโ รล รโ รยฅรล รโฆรยงรโ รยง รยฃรยญรยณรโ รโกรโฆ รยฎรโรโรยง รหรยฃรโรยทรยรโกรโฆ รโรยฃรโกรโรโก
Dalam kitab hadis Turmudzi dan Nasaโi, Siti Aโisyah RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW, โOrang beriman yang imannya paling sempurna ialah mereka yang paling baik berakhlak dan paling lembut (murah senyum) kepada keluarganya.โ
(Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua