Tafsir Surat Ad-Dukhan Ayat 4: Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dalam Islam
Kamis, 13 Februari 2025 | 05:00 WIB
Zainuddin Lubis
Penulis
Malam Nisfu Sya'ban merupakan malam yang penuh keberkahan. Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan Sya'ban, terutama pada malam pertama hingga malam ke-15 (Nisfu Sya'ban), adalah membaca Surat Ad-Dukhan.
Syekh Abdul Hamid Kudus dalam kitab Kanzun Najah menyarankan umat Islam untuk membaca Surat Ad-Dukhan dari awal hingga ayat ke-8 sebanyak 15 kali pada malam pertama Sya'ban dan mengulanginya hingga 30 kali pada malam ke-15. Setelah itu, dilanjutkan dengan dzikir kepada Allah swt dan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw sebanyak 10 kali.
Amalan Membaca Surat Ad-Dukhan pada Malam Nisfu Sya'ban
من قرأ من اول سورة الدخان الى قوله تعالى (ورب اباىٔكم الاولين) اول ليلة من شعبان خمس عشرة مرة الى ليلة الخامس عشر يقرأها ثلاثين مرة، ثم يذكر الله ويصلى على النبي صلى الله عليه و سلم عشرا ويدعو بما احب فانه يرى تعجيل الاجابة فيها ان شاء الله تعالى
Artinya, "Barang siapa membaca dari awal Surah Ad-Dukhan hingga firman Allah Ta’ala وَرَبُّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ (QS Ad-Dukhan: 8) sebanyak 15 kali pada malam pertama bulan Sya'ban hingga malam ke-15, lalu membacanya sebanyak 30 kali, kemudian berdzikir kepada Allah, bershalawat kepada Nabi saw sebanyak 10 kali, dan berdoa dengan apa yang diinginkannya, maka ia akan melihat percepatan terkabulnya doa, insyaallah ta’ala.
Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dalam Tafsir Surat Ad-Dukhan Ayat 4
Surat Ad-Dukhan ayat 4 menjelaskan bahwa pada malam tertentu, segala urusan yang penuh hikmah ditetapkan dan dijelaskan. Malam yang dimaksud dalam ayat ini adalah malam yang penuh keberkahan, di mana segala ketentuan Allah mengenai kehidupan manusia ditentukan dengan kebijaksanaan-Nya. Malam ini diyakini sebagai malam yang memiliki keistimewaan besar dalam agama Islam.
Allah berfirman Allah:
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ
Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Ad-Dukhan: 4).
Ayat ini menunjukkan bahwa segala takdir dan ketentuan hidup manusia, termasuk rezeki dan ajal, ditetapkan pada malam yang penuh hikmah ini.
Pendapat Ulama tentang Malam yang Dimaksud dalam Surat Ad-Dukhan
Terkait tafsir Surat Ad-Dukhan ayat 4, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai malam yang dimaksud. Imam At-Thabari menyebutkan dua pendapat utama. Pendapat pertama mengaitkan ayat ini dengan malam Lailatul Qadar, yang dalam banyak hadis disebut sebagai malam yang mana takdir tahun depan ditentukan.
Namun, pendapat lain menyatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat ini adalah malam Nisfu Sya'ban. Menurut beberapa riwayat, pada malam Nisfu Sya'ban, Allah menentukan segala urusan kehidupan selama setahun, termasuk siapa yang akan hidup, siapa yang akan meninggal, serta siapa yang akan berhaji.
Imam At-Thabari menjelaskan:
Baca Juga
Kapan Malam Nisfu Syaban 1446 H?
وقوله (فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ) اختلف أهل التأويل في هذه الليلة التي يُفرق فيها كلّ أمر حكيم، نحو اختلافهم في الليلة المباركة، وذلك أن الهاء التي في قوله (فِيهَا) عائدة على الليلة المباركة، فقال بعضهم: هي ليلة القدر، يقضي فيها أمر السنة كلها من يموت، ومن يولد، ومن يعزّ، ومن يذل، وسائر أمور السنة . وقال آخرون: بل هي ليلة النصف من شعبان
ذكر من قال ذلك: حدثنا الفضل بن الصباح، والحسن بن عرفة، قالا ثنا الحسن بن إسماعيل البجلي، عن محمد بن سوقة، عن عكرمة في قول الله تبارك وتعالى (فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ) قال: في ليلة النصف من شعبان، يبرم فيه أمر السنة، وتنسخ الأحياء من الأموات، ويكتب الحاج فلا يزاد فيهم أحد، ولا ينقص منهم أحد
Artinya, "Dan firman Allah: 'Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah", para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai malam yang dimaksud dalam ayat ini, sebagaimana mereka juga berbeda pendapat mengenai malam yang diberkahi. Hal ini karena kata ganti hā (هـ) dalam firman-Nya (فِيهَا) merujuk pada malam yang diberkahi.
Sebagian dari mereka berpendapat bahwa yang dimaksud adalah Lailatul Qadar, yang mana seluruh ketetapan selama satu tahun ditentukan, termasuk siapa yang akan wafat, siapa yang akan lahir, siapa yang akan dimuliakan, siapa yang akan dihinakan, dan seluruh urusan lainnya sepanjang tahun.
Namun, yang lain berpendapat bahwa malam tersebut adalah malam Nishfu Sya'ban. Mereka yang berpendapat demikian meriwayatkan:
"Telah menceritakan kepada kami Al-Fadhl bin As-Shabah dan Al-Hasan bin ‘Arafah, keduanya berkata: 'Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin Isma’il Al-Bajali, dari Muhammad bin Suqah, dari ‘Ikrimah, mengenai firman Allah Ta’ala: فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ, ia berkata:
'Itu terjadi pada malam Nishfu Sya'ban. Pada malam itu ditetapkan segala urusan sepanjang tahun, daftar orang yang hidup dan yang mati ditentukan, serta nama-nama orang yang akan berhaji dituliskan. Tidak ada seorang pun yang ditambahkan atau dikurangi darinya'." (Tafsir Jami'ul Bayan, [Makkah, Darul Tarbiyah wa Turats: tt], jilid XXII, halaman 10).
Pendapat serupa juga dijelaskan oleh Syekh Makki bin Abi Thalib. Ia menjelaskan, menurut Ikrimah Ibn Abdillah Al-Barbari, malam yang dimaksud dalam ayat ini adalah malam pertengahan bulan Sya'ban. Pada malam tersebut, segala urusan makhluk, termasuk rezeki dan ajal, ditetapkan hingga malam serupa di tahun berikutnya. Pendapat ini menegaskan bahwa Nisfu Sya'ban merupakan malam istimewa yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia selama satu tahun ke depan.
Sementara itu, Abul ‘Aliyah menyatakan bahwa malam penuh keberkahan adalah Lailatul Qadar. Ia menegaskan bahwa seorang hamba yang beriman dan melakukan kebaikan pada malam tersebut akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Namun, banyak ulama yang menyepakati bahwa malam Nisfu Sya'ban juga memiliki keutamaan tersendiri, meskipun tidak sebesar Lailatul Qadar.
وقوله: {فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ}. قال عكرمة: هي ليلة النصف من شعبان فيها يبرم أمر السنة. وظاهر التلاوة يدل على أنها ليلة قد تفرق فيها الأرزاق وتقضي الآجال إلى مثلها من قابل. قال أبو العالية: ليلة القدر بركة كلها، لا يوافقها عبد مؤمن يعمل إحساناً إلا غفر له ما مضى من ذنوبه. قال عكرمة: يكتب في ليلة النصف من شعبان حاج بيت الله الحرام فلا يغادر منهم أحداً ولا يزاد فيهم أحد
Artinya: 'Dan firman Allah: 'Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah' (QS Ad-Dukhan: 4), Ikrimah berkata: 'Malam itu adalah malam pertengahan bulan Sya'ban, di dalamnya ditetapkan urusan selama setahun. Makna lahiriah dari ayat ini menunjukkan bahwa malam tersebut adalah malam di mana rezeki dibagi-bagikan dan ajal ditetapkan hingga malam yang serupa di tahun berikutnya.
Abul ‘Aliyah berkata: 'Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Tidaklah seorang hamba yang beriman mendapati malam itu dalam keadaan berbuat kebaikan, kecuali diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Ikrimah juga berkata: Pada malam pertengahan Sya'ban, nama-nama calon jamaah haji ke Baitullah dituliskan, tidak ada seorang pun yang tertinggal dan tidak ada yang ditambahkan'." (Al-Hidayah ila Bulughin Nihayah, [UEA, Fakultas Syariah Universitas Sharjah: 2008], jilid X, halaman 720).
Keutaman Malam Nisfu Sya'ban dalam Hadits
Keutamaan malam Nisfu Sya'ban juga disebutkan dalam berbagai riwayat. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh oleh Imam Ibnu Majah dan Al-Baihaqi, Rasulullah saw bersabda bahwa pada malam pertengahan Sya'ban, Allah mengampuni dosa seluruh makhluk kecuali mereka yang melakukan syirik dan memiliki permusuhan terhadap sesama. Nabi Muhammad bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ؟ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ؟ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ؟ أَلَا كَذَا؟ أَلَا كَذَا؟ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya, "Apabila datang malam pertengahan bulan Sya'ban, maka bangunlah pada malamnya (untuk beribadah) dan berpuasalah pada siangnya. Karena sesungguhnya Allah turun pada malam itu, saat matahari terbenam, ke langit dunia, lalu berfirman: 'Adakah orang yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah yang meminta rezeki, maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah yang tertimpa musibah, maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah (permintaan) ini? Adakah (permintaan) itu?' Hingga terbit fajar'." (HR Ibnu Majah).
Selanjutnya, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi, disebutkan bahwa doa pada malam ini tidak akan ditolak, sebagaimana halnya malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, dan dua malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Selain sebagai malam penuh ampunan, Nisfu Sya’ban juga menjadi momentum refleksi bagi setiap Muslim dalam memperbaiki diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيهِنَّ الدُّعَاءَ: لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَتَيِ الْعِيدَيْنِ
Artinya, "Lima malam di mana doa tidak ditolak: malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya'ban, dan dua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)." (HR Al-Baihaqi).
5 Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban menurut Ulama
Sementara itu, Imam Fakhruddin Ar-Razi menjelaskan bahwa ulama menjelaskan ada 5 keutamaan malam Nisfu Sya'ban.
- Pertama, malam ini adalah waktu ditetapkannya segala urusan yang penuh hikmah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Ad-Dukhan: 4). Segala ketentuan hidup manusia, termasuk rezeki, ajal, dan peristiwa besar lainnya, ditetapkan oleh Allah pada malam yang mulia ini.
- Besarnya pahala bagi mereka yang beribadah pada malam Nisfu Sya'ban. Rasulullah menyebutkan bahwa siapa yang mengerjakan shalat seratus rakaat, maka Allah akan mengutus seratus malaikat untuk memberikan kabar gembira tentang surga, melindungi dari azab neraka, menjaga dari musibah dunia, dan menghindarkan dari tipu daya setan.
من صلى في هذه الليلة مائة ركعة أرسل الله إليه مائة ملك ، ثلاثون يبشرونه بالجنة ، وثلاثون يؤمنونه من عذاب النار ، وثلاثون يدفعون عنه آفات الدنيا ، وعشرة يدفعون عنه مكايد الشيطان
Artinya, "Barang siapa yang melaksanakan shalat seratus rakaat pada malam ini, maka Allah akan mengutus kepadanya seratus malaikat: tiga puluh malaikat memberi kabar gembira tentang surga, tiga puluh malaikat melindunginya dari azab neraka, tiga puluh malaikat menolak berbagai bencana dunia darinya, dan sepuluh malaikat menolak tipu daya setan darinya."
- Allah menurunkan Rahmat pada malam Nisfu Sya'ban:
إنّ الله يرحم أمّتي في هذه الليلة بعدد شعر أغنام بنى كلب
Artinya, "Sesungguhnya Allah merahmati umatku pada malam ini sebanyak jumlah bulu domba Bani Kalb." (HR At-Tirmidzi).
- Malam Nisfu Sya'ban termasuk malam penuh ampunan Allah. Nabi Muhammad bersabda:
إنّ الله تعالى يغفر لجميع المسلمين في تلك الليلة إلا لكاهن، أو ساحر، أو مشاحن، أو مدمن خمر، أو عاق للوالدين، أو مصرّ على الزنى
Artinya, "Sesungguhnya Allah Ta'ala mengampuni seluruh kaum Muslimin pada malam itu, kecuali dukun, penyihir, orang yang bermusuhan, pecandu khamar, anak yang durhaka kepada orang tua, dan orang yang terus-menerus berzina."
- Malam Nisfu Sya'ban malam penuh syafaat. Imam Fakhruddin Ar-Razi menjelaskan:
والخصلة الخامسة : أنه تعالى أعطى رسوله في هذه الليلة تمام الشفاعة ، وذلك أنه سأل ليلة الثالث عشر من شعبان في أمته فأعطي الثلث منها ، ثم سأل ليلة الرابع عشر فأعطي الثلثين ، ثم سأل ليلة الخامس عشر فأعطي الجميع إلا من شرد على الله شراد البعير
Artinya, "Dan keistimewaan yang kelima. Sesungguhnya Allah Ta'ala memberikan kepada Rasul-Nya pada malam ini (malam Nisfu Sya'ban) kesempurnaan syafaat. Hal ini karena beliau memohon pada malam ketiga belas bulan Sya'ban untuk umatnya, lalu diberikan sepertiga dari mereka. Kemudian beliau memohon pada malam keempat belas, lalu diberikan dua pertiga dari mereka. Lalu beliau memohon pada malam kelima belas, maka diberikan semuanya, kecuali orang yang lari dari Allah seperti larinya unta yang liar." (Mafatihul Ghaib, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: 2002], jilid XXII, halaman 202).
Malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang sangat istimewa dalam Islam, penuh dengan keberkahan dan rahmat Allah swt. Berdasarkan tafsir Surat Ad-Dukhan ayat 4 dan berbagai riwayat hadis, malam ini memiliki keutamaan sebagai malam penetapan takdir tahunan dan sebagai waktu yang penuh dengan ampunan bagi umat Islam. Selain itu, banyak amalan yang dianjurkan pada malam ini, termasuk membaca Surat Ad-Dukhan, berdzikir, dan berdoa, yang dipercaya akan mendatangkan kemudahan dan keberkahan.
Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Keislaman, Tinggal di Parung, Bogor.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Perintah Membaca
2
Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Anjuran Memperbanyak Tadarus
3
Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Turunnya Kitab Suci
4
PBNU Adakan Mudik Gratis Lebaran 2025, Berangkat 25 Maret dan Ada 39 Bus
5
Khutbah Jumat: Pengaruh Al-Qur’an dalam Kehidupan Manusia
6
Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Peduli Lingkungan dan Sosial
Terkini
Lihat Semua