Hingga pada suatu hari datanglah seekor rubah memangsa si ayam jago. Warga desa pun bersedih atas tragedi ini. Tapi lelaki shaleh pemilik hewan hanya berkata, “Barangkali peristiwa ini ada sisi baiknya (‘asâ an yakûna khairan).”
Beberapa waktu kemudian datang lagi seekor serigala dan mencabik-cabik perut si keledai hingga mati. Menyaksikan hal ini penduduk desa kembali dirundung kesedihan. Namun pemuda shaleh kembali berkata, "Semoga kejadian ini mengandung kebaikan."
Tak lama dari peristiwa itu musibah juga menimpa seekor anjing yang membawa pada kematiannya. Tapi lelaki shaleh tersebut tetap berkata, "Barangkali musibah ini ada sisi baiknya".
Pascaaneka peristiwa tersebut pada suatu pagi warga desa menyaksikan orang-orang dari penduduk desa sekitar mereka ditawan oleh segerombolan penyamun. Hanya warga desa di mana lelaki saleh itu bermukim yang selamat tidak ditangkap.
Kenapa mereka ditangkap? Sebuah kabar menyebutkan, kerena terdengar dari desa tetangga itu suara anjing, keledai, dan ayam jago.
Begitulah keselamatan warga desa di atas disebabkan matinya hewan-hewan itu sebagaimana ketentuan yang telah ditakdirkan Allah subhanahu wata‘ala. Terkadang, apa yang kita sedihkan memuat sisi baik lain yang belum kita ketahui.
Jadi barangsiapa mengetahui rahasia tersembunyi di balik halusnya takdir Allah, maka ia akan bisa ridho/rela dengan tindakan-Nya dalam keadaan apa pun. (M. Haromain)
Cerita ini disarikan dari kitab Ihya’ Ulumid Din karya Imam Al-Ghazali, Juz 4
Terpopuler
1
Timnas Indonesia VS Uzbekistan Malam Ini, Tentukan Tiket ke Olimpiade Paris 2024
2
Piala Asia U-23, PBNU Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan Terbuka untuk Umum
3
Dua WNI Ini Gowes Sepeda 8 Bulan Demi Nonton Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
4
Indonesia vs Uzbekistan U23: Keseruan Nobar di PBNU
5
Apakah Kremian dapat Membatalkan Wudhu dan Wajib Istinja?
6
GP Ansor dan PSTI Gelar Nobar Indonesia Vs Uzbekistan, Dihadiri 2 Legenda Timnas
Terkini
Lihat Semua