Khutbah Idul Adha: Kurban Sebagai Sarana Mendidik Karakter Anak
NU Online · Rabu, 4 Juni 2025 | 20:00 WIB
Muhaimin Yasin
Kolomnis
Kurban merupakan warisan ibadah Nabi Ibrahim yang kaya akan nilai spiritual dan emosional. Hal ini tercermin dari jejak historis pensyariatannya, berawal dari mimpi menyembelih putra semata wayang, diskusi penuh kasih sayang dengan sang anak, menghadapi godaan setan, hingga memantapkan langkah untuk melaksanakan penyembelihan. Oleh karena itu, momen kurban sangat tepat dijadikan sarana untuk mendidik karakter anak.
Naskah Khutbah Idul Adha ini berjudul, “Khutbah Idul Adha: Kurban Sebagai Sarana Mendidik Karakter Anak.” Untuk mencetak, silakan klik fitur download berwarna merah di desktop pada bagian atas naskah khutbah ini. Semoga bermanfaat!
Khutbah I
اَللّٰهُ اَكْبَرُ ۳× اَللّٰهُ اَكْبَرُ ۳× اَللّٰهُ اَكْبَرُ ۳× وَ لِلّٰهِ الْحمْدُ
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الْـمَلِكِ الْـمُبِيْنِ،اَلَّذِيْ أَمَرَ بِالْقُرْبَانِ تَطْهِيْرًا لِلْقُلُوْبِ وَتَرْبِيَةً لِلصَّالِحِيْنَ. نَحْمَدُهُ حَمْدَ الْـمُوَحِّدِيْنَ، وَنَسْتَغْفِرُهُ اسْتِغْفَارَ التَّائِبِيْنَ، وَنَسْأَلُهُ سَبِيْلَ الْـمُهْتَدِيْنَ. نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، إِلٰهَ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ. وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ، رَحْمَةً لِلْـمُسْلِمِيْنَ وَالْـكَافَّةِ أَجْمَعِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، النَّبِيِّ الْـمُصْطَفَى الْـأٰمِيْنِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَإِنَّهَا سَبِيْلُ النَّاجِيْنَ، وَوِقَايَةُ الْـمُتَّقِيْنَ، وَنُوْرُ السَّائِرِيْنَ.
Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah
Di pagi hari yang penuh kebahagiaan ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Penguasa Semesta Alam, yang telah menganugerahkan berbagai nikmat kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Adha dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.
Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sang pembawa kebenaran yang telah menuntun kita menuju jalan yang diridhai Allah. Semoga shalawat dan salam juga tercurah kepada keluarga, sahabat, tabi’in, dan seluruh umat Islam yang istiqamah mengikuti jejak Beliau. Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan mereka dengan pahala yang berlipat ganda.
Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Swt., senantiasa mencari cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjuang di jalan-Nya agar kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, Surah Al-Maidah ayat 35:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.”
Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah
Momen Idul Adha adalah waktu yang sangat istimewa, karena di dalamnya terdapat syariat kurban yang sarat dengan manfaat dan hikmah bagi kita semua. Lebih dari itu, momen ini menjadi kesempatan emas bagi para orang tua untuk mendidik karakter anak melalui nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ibadah kurban.
Jejak sejarah kurban berawal dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra semata wayangnya, Nabi Isma’il. Kisah ini dijabarkan dengan indah dalam Al-Qur’an, Surah As-Saffat ayat 102-107:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا ۚاِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُ وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ
Artinya: “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” Ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) meletakkan pelipis anaknya di atas gundukan (untuk melaksanakan perintah Allah), Kami memanggil dia, “Wahai Ibrahim, sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar.”
Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah
Kita dapat menyimak dan mengambil hikmah dari Surah As-Saffat ayat 102-107, yang menggambarkan relasi ideal antara anak dan orang tua. Dalam kisah ini, Nabi Isma’il menunjukkan ketaatan dan kerja sama dengan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah.
Dari kisah tersebut, kita dapat memetik pelajaran tentang cara mendidik karakter anak, yaitu dengan mengajarkan nilai tolong-menolong dalam menaati perintah Allah, pentingnya berdialog dengan penuh hormat bersama orang tua, serta makna ketulusan dalam berbakti. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Mafatihul Ghaib karya Fakhruddin Ar-Razi (jilid 26, halaman 351), ketika menyaksikan pengorbanan putra tercintanya, Nabi Ibrahim berkata:
نِعْمَ الْعَوْنُ أَنْتَ يَا بُنَيَّ عَلَى أَمْرِ اللّٰهِ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ يُقَبِّلُهُ
Artinya: “Sebaik-baiknya penolong dalam menjalankan perintah Allah adalah engkau, wahai anakku.” Lalu Ibrahim menghadap (kepada Isma’il) dan menciumnya (sebagai bentuk kasih sayang).
Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah
Momen Idul Adha merupakan waktu yang istimewa untuk mendidik karakter anak, termasuk menanamkan kepekaan sosial melalui pelaksanaan ibadah kurban. Selain sarat dengan nilai sejarah dan semangat tolong-menolong dalam menaati perintah Allah, ibadah kurban juga membuka peluang untuk mengajarkan anak-anak tentang solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.
Anak-anak dapat dilibatkan dalam proses pembagian daging kurban kepada tetangga, kerabat, dan terutama fakir miskin di lingkungan sekitar. Untuk anak usia 5-10 tahun, ajak mereka membantu tugas sederhana, seperti membungkus daging atau mengantarkannya ke tetangga terdekat, sambil diajarkan cara menyapa dan berinteraksi dengan sopan. Bagi remaja, berikan tanggung jawab lebih besar, seperti mencatat daftar penerima daging atau membantu proses penyembelihan dengan pengawasan ketat, lalu ajak mereka berdiskusi tentang hikmah ibadah kurban.
Dalam Islam, berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan, ditekankan sebagai wujud syukur dan ketaatan. Ibadah kurban, sebagai salah satu syiar Islam, membawa manfaat di dunia dan akhirat. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 28:
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ
Artinya: “(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezeki yang dianugerahkan-Nya berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan berilah makan orang yang sengsara lagi fakir.”
اَللّٰهُ اَكْبَرُ اَللّٰهُ اَكْبَرُ اَللّٰهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah,
Momen kurban ini selayaknya kita manfaatkan sebagai sarana mendidik karakter anak dengan cara berikut:
Pertama, tanamkan nilai tolong-menolong dalam ketaatan kepada Allah dan ketulusan berbakti kepada orang tua, sebagaimana teladan Nabi Isma’il kepada Nabi Ibrahim.
Kedua, ajarkan kepekaan sosial dan solidaritas dengan mengajak anak berbagi kepada mereka yang membutuhkan, sehingga mereka memahami makna kepedulian.
Ketiga, jadilah teladan bagi anak-anak. Keikhlasan kita dalam berkurban, kegembiraan dalam berbagi, dan kesabaran dalam menghadapi proses kurban akan menjadi pelajaran berharga bagi mereka.
Keempat, sesuaikan pendekatan dengan usia anak. Untuk balita, gunakan cara sederhana seperti mengenalkan proses kurban. Untuk anak usia sekolah, libatkan dalam kegiatan praktis. Bagi remaja, ajak berdiskusi tentang hikmah kurban dan libatkan dalam kegiatan inti seperti penyembelihan dengan pengawasan.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen Idul Adha ini untuk mendidik karakter anak secara optimal, menanamkan nilai-nilai keimanan, kepekaan sosial, dan keteladanan, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia.
تَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ عِيْدِنَا، وَأَعِدْهُ عَلَينَا أَعْوَامًا عَدِيْدَةً. بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَللّٰهُ اَكْبَرُ ۳× اَللّٰهُ اَكْبَرُ ۳× اَللّٰهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Ustadz Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua