Khutbah

Khutbah Jumat: Dosa Besar Durhaka pada Kedua Orang Tua

Kamis, 26 September 2024 | 06:00 WIB

Khutbah Jumat: Dosa Besar Durhaka pada Kedua Orang Tua

Dosa besar durhaka pada orang tua. (Foto: NU Online/Freepik)

Salah satu perbuatan terlarang yang dosanya sangat besar dalam Islam adalah durhaka kepada kedua orang tua. Durhaka tidak hanya melukai hati mereka, namun juga merusak dan menghancurkan ikatan batin antara seorang anak dengan bapak-ibunya. Karena dengan durhaka, secara tidak langsung seorang anak sudah mengkhianati kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan oleh mereka.


Naskah khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jumat: Dosa Besar Durhaka kepada Kedua Orang Tua”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!


Khutbah I



اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَوَّرَ قُلُوبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِي الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِينَ بِطِيبِ ثَنَائِهِ فِي الدِّينِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيذِ مُنَاجَاتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السِّبَاقِ. فَسُبْحَانَ مَنْ أَيْقَظَ الْأَبْرَارَ، وَحَثَّ مَطَايَا شَوْقِهِمْ إِلَى دَارِ الْقَرَارِ، وَاسْتَنْهَضَ عَزَائِمَهُمْ إِلَى الْمُسَارَعَةِ وَالْبِدَارِ


أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُو بِهَا النَّجَاةَ مِنْ نَارٍ شَدِيدَةِ الإِحْرَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَشْرَفُ الْخَلْقِ عَلَى الْإِطْلَاقِ، الَّذِي أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبُرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِّبَاقِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السِّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا إِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الرَّحْمَنِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ الْمَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا


Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Mari kita awali khutbah Jumat pada siang hari ini dengan melafalkan syukur kepada Allah swt, dengan kalimat al-hamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmus shalihât, atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semuanya, mulai dari nikmat sehat, sempat dan luang, terkhusus nikmat Islam dan iman yang terus tertanam dalam hati kita bersama. Semoga keimanan dalam hati kita bisa terus melekat hingga akhir masa.


Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada idola kita bersama, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ alihi wa sahbih, yang telah sukses membawa kita semua menjadi insan terdidik, berbudi pekerti, dan paham tentang ajaran-ajaran Islam yang suci, sehingga bisa membedakan antara yang benar dan salah, antara hak dan yang batil. Semoga kita semua yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya. Amin ya rabbal âlamin.


Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku khatib pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk senantiasa mengingatkan kita semua untuk tetap Istiqamah berada pada jalan yang lurus sesuai dengan ajaran Islam, dan mengajak agar kita semua selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Yaitu dengan mengerjakan semua perintah-perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya.


Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Salah satu ajaran luhur dalam Islam yang harus terus kita jaga dan lestarikan adalah berbakti kepada kedua orang tua, yaitu dengan mengikuti semua yang diperintahkan olehnya sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Islam, dan tidak menentang dan melawan kepadanya. Kita dilarang untuk durhaka, menentang dan melawan apa yang diperintahkan oleh keduanya.


Orang tua merupakan sosok yang telah membesarkan, merawat, menjaga, dan mendidik kita semua sejak masih kecil hingga dewasa, dengan penuh cinta dan kasih sayang. Maka, ketika kita semua memilih untuk bersikap kasar, menentang, atau bahkan mengabaikan mereka, kita sebenarnya telah mengkhianati kasih sayang yang telah mereka berikan dengan tulus.


Berkaitan dengan hal ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:


وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا


Artinya: “Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra’, [17]: 23).


Pada ayat ini, Allah swt menegaskan kepada kita semua perihal kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang, yaitu dengan berbuat baik dan memperlakukan keduanya dengan baik, serta juga melarang kita semua untuk durhaka dan melawan kepada keduanya.


Imam Abu Jarir at-Thabari dalam kitab Tafsir Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Quran, juz XVII, halaman 414 menjelaskan:


وقوله: وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا. يَقُوْلُ: وَأَمَرَكُمْ بِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا أَنْ تُحْسِنُوْا إِلَيْهِمَا وَتَبَرُّوْهُمَا


Artinya: “Dan firman-Nya: ‘Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak’. Maksudnya, Allah memerintahkan kalian untuk berbakti kepada kedua orang tua, yaitu agar kalian berbuat baik dan berbakti kepada keduanya.


Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Durhaka kepada kedua orang tua merupakan salah satu dosa besar yang seringkali diabaikan oleh sebagian orang. Padahal, dalam ajaran Islam, posisi orang tua sangat dimuliakan dan harus dihormati. Dalam salah satu hadits yang berasal dari sahabat Abdullah bin Umar, Rasulullah saw bersabda:


الْكَبَائِرُ الْإِشْرَاكُ بِاَللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَتْلُ النَّفْسِ


Artinya: “Dosa-dosa besar itu adalah menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan membunuh jiwa.” (HR Ahmad dan Bukhari).


Durhaka kepada kedua orang tua atau salah satunya tidak hanya sebatas dengan perkataan yang kasar atau melawan saja, tetapi bisa juga dalam bentuk sikap acuh dan cuek, mengabaikan permintaan mereka, atau bahkan sekadar membuat mereka merasa tidak dihargai, sehingga perbuatan-perbuatan tersebut dapat melukai hatinya.


Hal ini sebagaimana dicatat oleh Syekh Abdurrauf al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir, juz V, halaman 77:


وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ بِأَنْ يَفْعَلَ الْوَلَدُ مَا يَتَأَذَّى بِهِ الْوَالِدُ تَأَذِّيًا لَيْسَ بِهَيِّنٍ مَعَ كَوْنِهِ لَيْسَ مِنَ الْأَفْعَالِ الْوَاجِبَةِ


Artinya: “Durhaka kepada kedua orang tua adalah ketika seorang anak melakukan sesuatu yang menyebabkan orang tua merasa tersakiti dengan rasa sakit yang tidak ringan, meskipun hal tersebut bukan termasuk perbuatan-perbuatan yang wajib.”


Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban penting dalam Islam bagi seorang anak. Allah swt memerintahkan kita semua untuk selalu menghormati dan memuliakan mereka. Sebaliknya, durhaka kepada orang tua adalah dosa besar yang akan mendapatkan balasan berat kelak di akhirat. Durhaka tidak hanya sebatas kata kasar, namun semua perbuatan yang bisa membuat orang sakit hati juga bagian dari durhaka kepadanya.


Karena itu, jika perbedaan pendapat terjadi antara seorang anak dengan orang tuanya, hal itu harus disikapi dengan proporsional dan tetap harus hormat kepada keduanya. Sebab, ridha Allah tergantung pada ridha kedua orang tua, dan murka-Nya tergantung pada murka mereka.


Demikian khutbah Jumat kali ini, perihal dosa besar durhaka kepada kedua orang tua. Semoga menjadi khutbah yang membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلٓهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أٓلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ


أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.