Abdul Karim Malik
Kolomnis
Bulan Muharram, bulan yang sarat makna dan penuh hikmah. Bulan Muharram dapat menjadi momentum bagi umat muslim untuk melakukan perubahan dan perbaikan diri, serta memperbarui niat dan tujuan hidup. Maka, penting bagi umat muslim mengetahui keistimewaan dan keutamaan bulan Muharram, agar menjadi penyemangat dalam perbaikan diri.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Meraih Keutamaan Bulan Muharram” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَى وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.
قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kepada Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan yang mulia ini, izinkan khatib menyampaikan wasiat kepada kita semua, termasuk kepada diri khatib sendiri, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Ketakwaan itu kita wujudkan dengan penuh keikhlasan melalui ketaatan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam kitab Kifayatul Atqiya halaman 21, Syekh Abi Bakr Syatta menjelaskan:
لَا يَنَالُ خَيْرًا عَاجِلًا وَلَا آجِلًا إِلَّا بِالتَّقْوَى وَلَا يُدْفَعُ شَرٌّ عَاجِلًا وَلَا آجِلًا ظَاهِرًا وَلَا بَاطِنًا إِلَّا بِالتَّقْوَى وَهِيَ وَصِيَّةُ اللَّهِ لِلأَوَّلِينَ وَالأَخِرِينَ
Artinya: "Tidak ada kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali dengan takwa. Tidak ada yang bisa menolak keburukan, baik segera atau kelak, tampak maupun tersembunyi, kecuali dengan takwa. Itulah wasiat Allah kepada orang-orang terdahulu dan kemudian."
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Baca Juga
Khutbah Jumat: 4 Resep Hidup Bahagia
Saat ini kita sedang berada di salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, yakni bulan Muharram. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu,” (QS At-Taubah. Ayat 36).
Ayat ini mencerminkan karunia luar biasa dari Allah Ta’ala. Dalam ayat tersebut, Allah menunjukkan kelembutan dan pemahaman-Nya terhadap hamba-hamba-Nya yang mungkin tidak mampu menjaga ketaatan secara konsisten sepanjang tahun. Oleh karena itu, Allah menganugerahkan waktu istimewa selama empat bulan mulia, sebagai kesempatan bagi hamba-Nya untuk mengisi kekurangan dan menyempurnakan ketaatan yang terlewat di bulan-bulan lainnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Qusyairi dalam kitab tafsir Lathaiful Isyarat, jilid 2, halaman 23:
لَمَّا عَلِمَ أَنَّهُمْ لَا يُدَاوِمُونَ عَلَى مُلَازَمَةِ الْقُرْبِ أَفْرَدَ بَعْضَ الشُّهُورِ بِالتَّفْضِيلِ، لِيَخُصُّوهَا بِاسْتِكْثَارِ الطَّاعَةِ فِيهَا
Artinya: "Ketika Allah mengetahui bahwa hamba-hamba-Nya tidak dapat terus-menerus menjaga kedekatan dengan-Nya, maka Allah memberikan keutamaan pada beberapa bulan tertentu agar mereka memperbanyak ketaatan di dalamnya."
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Melihat keutamaan dan keistimewaan yang ada di bulan Muharram, seyogyanya bagi umat muslim tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Banyak sekali amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram, di antaranya adalah puasa. Sebagaimana riwayat Imam Muslim dari sahabat Muawiyah:
قَالَ مُعَاوِيَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ ﷺ يَقُولُ لِهَذَا الْيَوْمِ هَذَا يَوْمُ عَاشُورَاءَ وَلَمْ يَكْتُبِ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ وَأَنَا صَائِمٌ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَصُومَ فَلْيَصُمْ وَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يُفْطِرَ فَلْيُفْطِرْ
Artinya: "Sahabat Muawiyah berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang hari ini, 'Hari ini adalah hari Asyura, dan Allah tidak mewajibkan puasa bagi kalian pada hari ini. Namun aku sendiri berpuasa, maka barangsiapa di antara kalian yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Dan barangsiapa yang ingin tidak berpuasa, silakan tidak berpuasa.'"(HR Muslim)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menyebutkan tentang puasa Asyura dan bersabda "Aku sendiri berpuasa di hari Asyura" sabda ini tentu bermakna ada keutamaan dan kelebihan dalam puasa tersebut. Ini menunjukkan bahwa puasa Asyura memiliki kedudukan yang tinggi dan Rasulullah SAW memberikan contoh langsung dengan beliau berpuasa pada hari itu. Oleh karena itu, umat Islam dapat mengikuti contoh dari Rasulullah SAW dan berpuasa pada hari Asyura untuk mendapatkan keutamaan dan pahala yang agung.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram adalah menyantuni anak yatim. Merawat dan memberi kasih sayang kepada mereka memiliki keutamaan luar biasa yang tidak dapat dilihat hanya dengan mata lahiriah. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW:
إِنَّ رَجُلًا شَكَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ أَطْعِمِ الْمِسْكِينَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ
Artinya: "Sungguh, seorang laki-laki mengadukan kepada Nabi SAW tentang kerasnya hatinya, maka beliau bersabda, 'Berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.'" (HR Ahmad)
Hadits Rasulullah SAW telah menegaskan betapa besar keutamaan merawat anak yatim. Mereka yang melakukannya akan memperoleh kemuliaan yang luar biasa, berupa ketenangan hati dan kebahagiaan jiwa yang mendalam.
Betapa agungnya nilai amal kebaikan di bulan Muharram, bulan yang penuh kemuliaan. Semoga penjelasan ini menggugah semangat kita untuk senantiasa istiqamah berbuat baik, tidak hanya di bulan Muharram, tetapi juga di sepanjang waktu, hingga kita meraih rahmat dan rida Allah Ta’ala. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ. فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ
Ustadz Abdul Karim Malik, Alumni Al Falah Ploso Kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua