Khutbah

Khutbah Jumat: Musim Hujan Tiba, Jaga Kesehatan dan Tetap Berdoa

Rabu, 15 Januari 2025 | 15:00 WIB

Khutbah Jumat: Musim Hujan Tiba, Jaga Kesehatan dan Tetap Berdoa

Ilustrasi hujan. (Foto: NU Online/Freepik)

Saat ini, kita sedang mengalami kondisi curah hujan yang tinggi setiap harinya. Kondisi ini tentu harus dihadapi dengan senantiasa menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Menjaga kesehatan dianjurkan dalam agama Islam karena menjadi bagian dari Maqashidus Syari’ah yakni Hifdzun Nafs yakni menjaga jiwa. Selain melakukan ikhtiar lahir, berdoa juga menjadi bagian penting dari ikhtiar batin agar Allah senantiasa memberikan kita kesehatan dan keselamatan dalam aktivitas sehari-hari.

 

Naskah khutbah Jumat berikut ini berjudul: "Khutbah Jumat: Musim Hujan Tiba, Jaga Kesehatan dan Tetap Berdoa". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala

Wasiat takwa menjadi bagian yang penting dalam ibadah khutbah Jumat yang harus disampaikan khatib kepada para jamaah. Dengan wasiat takwa ini, kita diingatkan untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Oleh karena itu mari kita perkuat takwa kita kepada Allah, Insyaallah kita akan senantiasa diberi petunjuk dari berbagai permasalahan yang kita hadapi.

 

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Thalaq ayat 2:

 

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙ

 

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya

 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala

Saat ini kita rasakan bersama, kondisi curah hujan sangat tinggi di daerah kita. Kondisi ini menunjukkan bahwa musim pancaroba sedang terjadi dan perlu kita hadapi dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Sebagai umat beragama, dalam menyikapi musim hujan ini kita harus terus melakukan ikhtiar lahir dan batin. Ikhtiar lahir bisa kita lakukan dengan menjaga kesehatan tubuh melalui berbagai cara. Sementara ikhtiar batin bisa kita lakukan dengan doa dan mendekatkan diri kepada Allah sebagai Dzat yang berkuasa atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita, termasuk sehat dan sakitnya kita.

 

Berbicara tentang kesehatan, kita sebagai manusia memang sering melalaikannya. Hal ini pernah diingatkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ، اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

 

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: Nabi saw bersabda: Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu (lalai) padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR Bukhari).

 

Kita akan merasakan penting dan nikmatnya sehat saat kita sudah jatuh sakit. Sehingga ini menjadi peringatan bagi kita untuk terus menjaga kesehatan sebagai upaya menjaga jiwa kita. Menjaga jiwa (hifdzun nafs) sendiri merupakan satu dari 5 maqashid syariah yang bertujuan untuk terciptanya maslahah atau kemanfaatan, kebaikan, dan kedamaian umat manusia dalam segala urusannya, baik urusan di dunia maupun urusan akhirat.

 

Rasulullah saw juga pernah mengungkapkan nikmatnya kesehatan dalam sabdanya:

 

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

 

Artinya: “Siapa saja di antara kalian masuk waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman dalam rumahnya, punya makanan pokok pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.” (HR Ibnu Majah).

 

Dalam hadits lainnya, Rasulullah juga menyebutkan bahwa kesehatan merupakan salah satu yang harus dijaga sebelum kita merasakan pedihnya rasa sakit. Peringatan ini terungkap dalam sebuah hadits yang mengingatkan pentingnya lima perkara, sebelum datangnya lima perkara:

 

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَا بَكَ قَبْلَ هَرَ مِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ (رواه الحاكم) 

 

Artinya: “Jagalah lima hal sebelum datang lima hal lainnya, yaitu (1) mudamu sebelum tuamu, (2) kesehatanmu sebelum sakitmu, (3) kayamu sebelum fakirmu, (4) luang waktumu sebelum sibukmu, dan (5) hidupmu sebelum matimu.” (HR al-Hakim).

 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala

Islam juga sangat memperhatikan hal terkait dengan kesehatan dan kebersihan. Para ulama juga banyak yang mengingatkan pentingnya kesehatan dengan seringnya kitab-kitab dalam khazanah keilmuan Islam yang pada bab awalnya membicarakan tentang thaharah atau bersuci. Dalam Islam bersuci erat kaitannya dengan membersihkan diri dari kotoran, baik itu kotoran yang menempel di badan maupun kotoran jiwa.

 

Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam kitab Fiqh al-Islami wa adillatuhu Juz III hal 505 menerangkan:

 

عَنَى الْإِسْلَامُ بِالْجِسْمِ وَالنَّفْسِ، فَأَوْجَبَ تَنَاوُلَ الْحَدِّ الْأَدْنَى أَوِ الضَّرُوْرِيِّ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ لِلْحِفظِ عَلَى الْحَيَاةِ، وَدَفْعِ الْهَلَاكِ عَنِ النَّفْسِ، وَلِلْقِيَامِ بِالْوَاجِبَاتِ الدِّيْنِيَّةِ مِنْ صَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَنَحْوِهَا

 

Artinya: “Islam sangat memperhatikan kesehatan jiwa dan raga. Oleh karenanya, Islam mewajibkan untuk memakan asupan standar atau pokok baik makanan maupun minuman untuk menjaga kehidupan, mencegah kerusakan jiwa, melakukan kewajiban-kewajiban agama seperti shalat, puasa dan yang lainnya”.

 

Oleh karena itu, menghadapi musim hujan ini, kita tentu harus benar-benar menjaga kesehatan dan mewaspadai bebarapa penyakit yang sering muncul di antaranya adalah diare, demam berdarah, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), penyakit kulit, dan sebagainya. Untuk menghindari penyakit-penyakit di musim hujan ini, kita bisa melakukan upaya dengan sering menggunakan pakaian hangat, sedia payung atau jas hujan ketika hendak beraktivitas di luar ruangan, menjaga kebersihan rumah dan berbagai tempat lainnya yang dimungkinkan menjadi sarang perkembangan nyamuk, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan rutin mengkonsumsi vitamin, mandi setelah kehujanan, dan tetap berolahraga.

 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ta'ala

Selain ikhtiar tersebut, doa juga sangat penting bagi kita selaku umat Islam. Doa merupakan ikhtiar langit agar Dzat yang paling berkuasa yakni Allah swt, senantiasa mengabulkan permohonan kita agar senantiasa dijaga dan dianugerahkan kesehatan. Rasulullah bersabda:

 

 الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ، وَعِمَادُ الدِّينِ، وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ

 

Artinya: “Doa adalah senjata orang mukmin, pilar agama (Islam), dan cahaya langit dan bumi.” (HR Al-Hakim).

 

Kita harus yakin bahwa Allah swt mendengar doa-doa kita dan mengabulkan permintaan kita. Allah telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 186:

 

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

 

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

 

Semoga kita senantiasa dijaga dan diberi kesehatan oleh Allah swt dan mampu terus melaksanakan aktivitas keseharian kita dengan baik sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah swt. Amin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung