Ramadhan

Dua Keutamaan Makan Sahur

Jum, 15 Maret 2024 | 22:00 WIB

Dua Keutamaan Makan Sahur

Ilustrasi dua keutamaan makan sahur. (NU Online).

Bulan Ramadhan datang dengan berbagai macam keutamaan dan kemuliaan. Umat Islam di seluruh dunia berlomba-lomba melakukan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunah, termasuk makan sahur. Lalu, apa saja sebenarnya keutamaan makan sahur menurut Rasulullah?
 

Ada dua keutamaan yang terkandung dalam makan sahur:

  1. Menambah energi untuk berpuasa.
    Mengenai keutamaan makan sahur, Syekh Wahbah menjelaskan bahwa di antara keutamaan makan sahur adalah dapat menambah energi fisik dalam berpuasa. Syekh Wahbah kemudian mengutip sabda Nabi Muhammad saw:

     تسحروا فإن في السَّحور بركة

    Artinya, “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur mengandung keberkahan.” (Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, [Islam Kotob: 1997], II/631).
     
  2. Menjadi pembeda umat Muslim dengan Yahudi dan Nasrani.
    Selain itu, mengutip artikel di NU Online berjudul “Hikmah di Balik Anjuran Makan Sahur", sahur juga menjadi pembeda antara umat Muslim dengan Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad saw bersabda:

    فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر 

    Artinya, “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur”. 

    Terkait hadits, Imam An-Nawawi dalam Syarhu Muslim menjelaskan:

    معناه الفارق والمميز بين صيامنا وصيامهم السحور فإنهم لا يتسحرون ونحن يستحب لنا السحور 

    Artinya, “Maknanya, yang menjadi pembeda dan keistimewaan antara puasa kita dan puasa mereka (Yahudi dan Nasrani) adalah sahur. Karena sesungguhnya mereka tidak ada kesunahan sahur, sedangkan kita disunahkan untuk sahur.” (An-Nawawi, Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi, [Beirut, Darul Kutub Al-’Ilmiyah: 2017], juz VII, halaman 180). 


Hukum Makan Sahur

Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami menjelaskan, salah satu kesunahan puasa adalah makan sahur. Berikut adalah penjelasan dari beliau:
 

يستحب للصائم ما يأتي: … السحور على شيء وإن قل ولو جرعة ماء، وتأخيره لآخر الليل
 

Artinya, “Disunahkan bagi orang berpuasa untuk makan sahur, meskipun yang dimakan dan diminum saat sahur hanya sedikit (seperti hanya seteguk air). Selain itu, juga disunahkan untuk mengakhirkan sahur sampai malam bagian akhir.” (Az-Zuhaili, II/631).
 

Dari penjelasan dapat disimpulkan, salah satu kesunahan orang berpuasa adalah makan sahur, meski sedikit. Adapun dua keutamaannya adalah menjadi tambahan energi untuk berpuasa dan menjadi pembeda dari umat Yahudi dan Nasrani. Wallahu a'lam.


 

Ustadz M Ryan Romadhon, Alumni Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo