Ramadhan

Kultum Ramadhan: 5 Tips Penting Mengelola Keuangan di Bulan Ramadhan

Sel, 28 Maret 2023 | 09:00 WIB

Kultum Ramadhan: 5 Tips Penting Mengelola Keuangan di Bulan Ramadhan

Ilustrasi: Uang rupiah (freepik).

Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga adalah dengan mengatur keuangan rumah tangga dengan baik. Manajemen keuangan rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti merencanakan anggaran, mengontrol pengeluaran, dan memprioritaskan kebutuhan dari keinginan. Langkah ini untuk memastikan bahwa keuangan keluarga kita terkelola dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi keluarga.

Di antara manajemen keuangan yang baik adalah dengan menerapkan pola hidup hemat serta menjauhi prilaku boros. Dalam Islam, berhemat merupakan salah satu nilai yang sangat dianjurkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 26-27:
 

وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا ۝٢٦ اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا ۝٢٧ 
 

Artinya: "Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." 
 

Dari anjuran berhemat dalam Islam, kita dapat memahami bahwa mengelola keuangan dengan baik dan bijak merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Bulan Ramadhan bisa dijadikan momentum untuk sigap menyikapi perubahan-perubahan keuangan diri atau rumah tangga yang cenderung fluktuatif setiap saat. 
 

Perubahan pola keuangan pada bulan Ramadhan dapat terjadi karena adanya peningkatan aktivitas keagamaan seperti ibadah puasa, shalat tarawih, dan sedekah. Hal ini membuat seseorang lebih memperhatikan kebutuhan rohani, sosial, dan spiritualnya dibandingkan kebutuhan duniawinya. 
 

Selain itu, perubahan pola keuangan pada bulan Ramadhan juga terjadi karena adanya perubahan dalam pola konsumsi makanan dan minuman. Umumnya, konsumsi makanan dan minuman selama bulan Ramadhan lebih teratur dan terkontrol, karena seseorang hanya makan dan minum saat sahur dan berbuka puasa. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan makanan dan minuman sehari-hari. 
 

Namun, jika tidak bisa mengontrol antara keinginan dan kebutuhan, maka bisa jadi Ramadhan malah menjadikan kita boros. Pasalnya kita bisa memperturutkan hawa nafsu membeli berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka dan sahur. Kini berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk aneka pakaiain bisa didapatkan di pasar Ramadhan ataupun melalui online. Padahal Ramadhan merupakan bulan untuk menahan diri dari nafsu yang bisa menghantarkan pada hal negatif dan merugikan.
 

Pada bulan Ramadhan pun terdapat anjuran memberikan sedekah, zakat, dan infak yang lebih banyak dilakukan oleh umat muslim. Hal ini dapat mempengaruhi pola keuangan seseorang karena menambah pengeluaran untuk kegiatan sosial dan keagamaan. Namun hakikatnya, bersedekah bukanlah aktivitas yang mengurangi apa yang kita miliki. Kita pun tidak boleh bersikap pelit dan berlebihan dalam sedekah atau infaq yang ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an: 
 

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا     
 

Artinya, “Orang-orang yang bila memberi sumbangan tiada berlebih-lebihan dan tiada pula kikir, tapi bersikap antara keduanya’,” (QS Al-Furqan: 67).

Dengan hal ini kita bisa memahami bahwa membelanjakan harta hendaknya tidak terlalu pelit tetapi sekaligus juga tidak terlalu boros. Hendaklah kita mengambil sikap moderat, yakni antara pelit dan boros sehingga dicapai keseimbangan secara ekonomi. 
 

Dalam perubahan pola keuangan pada bulan Ramadhan, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan kebutuhan spiritual. Ada 5 tips ideal yang dapat dilakukan untuk mengatur keuangan rumah tangga selama bulan Ramadhan: 

  1. Menyusun anggaran pengeluaran. Mulailah dengan menyusun anggaran pengeluaran bulanan yang terperinci dan mencakup semua kebutuhan selama bulan Ramadhan, termasuk kebutuhan makanan, minuman, transportasi, dan aktivitas keagamaan seperti sedekah dan zakat. 
  2. Mengontrol pengeluaran. Setelah menyusun anggaran, pastikan untuk mengontrol pengeluaran agar tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Hindari pembelian barang-barang yang tidak diperlukan atau pemborosan yang tidak perlu. 
  3. Belanja lebih selektif. Dengan persaingan pasar yang kompetitif, saat ini tentu akan mudah mengetahui mana penjual yang menawarkan barang dengan harga yang terjangkau. Mencari promo dan diskon bisa jadi cara untuk membeli barang-barang kebutuhan dengan harga lebih murah. 
  4. Mengurangi penggunaan listrik dan BBM. Selama bulan Ramadhan, penggunaan listrik dapat meningkat karena kegiatan seperti memasak dan menyalakan lampu selama shalat tarawih. Karena itu, gunakanlah listrik secara bijak dan hemat begitu juga dengan BBM untuk keperluan transportasi sehari-hari. 
  5. Memberikan sedekah dan zakat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memberikan sedekah dan zakat merupakan tradisi yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Tetapkan jumlah yang akan diberikan dan sisihkan sebagian dari anggaran bulanan untuk kegiatan sosial dan keagamaan ini. 


 

Dengan mengikuti cara-cara ini, kita dapat mengatur keuangan rumah tangga secara bijak dan seimbang selama bulan Ramadhan. Selain itu, dengan mengelola keuangan dengan baik, kita juga dapat menikmati manfaat keberkahan dan kesejahteraan yang dijanjikan dalam bulan suci ini. 


 

Ustadz H Muhammad Faizin, Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Lampung