Berikut ini susunan bacaan surat pada shalat witir tiga rakaat.
1. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-A‘la (rakaat pertama)
2. Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas (rakaat terakhir)
1. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama)
2. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama)
3. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama)
4. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama)
5. Surat Al-Fatihah dan Surat Al- A‘la (rakaat pertama)
6. Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas (rakaat terakhir)
وإن صلاة زيادة على الثلاث قرأ في الأولى من كل الركعتين سورة إنا أنزلناه وفي الثانية سورة الكافرون ما عدا الأخيرتين وما عدا ركعة الوتر
Artinya, “Sungguh, (jika) shalat witir melebihi tiga rakaat, seseorang dapat membaca Surat Al-Qadr pada rakaat pertama dan Surat Al-Kafirun pada (rakaat kedua) pada selain dua rakaat penutup dan pada satu rakaat terakhir,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2004 M/1422 H], halaman 101).
Susunan bacaan surat Al-Qur’an pada shalat witir ini dikutip dari Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi Banten. Pada prinsipnya, susunan bacaan surat pada shalat tarawih, shalat witir, dan shalat apa saja pada rakaat di dalam shalat mengikuti susunan surat pada mushaf Al-Qur’an.
Ketika seseorang memulai bacaan shalatnya pada rakaat pertama dengan Surat An-Nas (surat terakhir dalam Al-Qur’an), maka ia kembali ke awal Al-Qur’an seperti Surat Al-Baqarah dan seterusnya untuk bacaan shalatnya pada rakaat kedua. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
3
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
4
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
5
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
6
Pesantren Jawaban Kebutuhan Pendidikan Karakter dalam Dinamika Kota Global
Terkini
Lihat Semua