Tujuan Memperingati Maulid Nabi Muhammad
-
Alhafiz Kurniawan
- Ahad, 17 Oktober 2021 | 12:00 WIB
Maulid (hari kelahiran pada 571 M) Nabi Muhammad saw diperingati setiap bulan Rabiul Awwal yang umumnya diisi dengan zikir, shalawat, dan pembacaan buku rawi (buku sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw). Bahkan, oleh sebagian orang seperti masyarakat Jakarta, maulid Nabi Muhammad saw diperingati sampai dua-tiga bulan setelah Rabiul Awwal.
Maulid Nabi Muhammad saw diperingati dengan berbagai motif. Sebagian orang memperingatinya sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah saw. tetapi sebagian lainnya memperingati maulid nabi sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran nabi agung, yaitu manusia sempurna yang layak diteladani.
وأما مجرد فعل البر وما ذكر معه من غير نية أصلا فإنه لا يكاد يتصور ولو تصور ولم يكن عبادة ولا ثواب فيه إذ لا عمل إلا بنية ولا نية هنا إلا الشكر لله تعالى على ولادة هذا النبي صلى الله عليه وسلم في هذا الشهر الشريف
Artinya, “Perbuatan baik dan ibadah lainnya tanpa niat sama sekali hampir-hampir sulit dibayangkan. Kalau pun ya, maka ia tidak bernilai ibadah. Tidak ada pahala di dalamnya karena tidak ada amal tanpa niat. Sedangkan niat di sini (peringatan maulid) tidak lain adalah ekspresi syukur kepada Allah swt atas kelahiran Nabi Muhammad saw pada bulan mulia ini,”(As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 62).
Maulid nabi layak diperingati oleh umat Islam baik sebagai bentuk cinta rasul atau sebagai rasa syukur kepada Allah. Peringatan maulid nabi sebaiknya diisi dengan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana isyarat Rasulullah saw terhadap sahabatnya perihal puasa hari Senin.
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Artinya, “Itu (puasa Senin) hari aku dilahirkan, aku diutus, atau hari wahyu diturunkan kepadaku,” (HR Muslim).
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, seperti dikutip As-Suyuthi, mengatakan bahwa peringatan maulid sebagai bentuk syukur kepada Allah dapat ditarik dari hadits Nabi Muhammad saw riwayat Bukhari dan Muslim perihal puasa Asyura (10 Muharram) yang dilakukan umat Yahudi.
Ketika tiba di Madinah, Rasulullah saw menemukan Yahudi Madinah mengamalkan puasa Asyura. Ketika ditanya, mereka menjawab, “Ini (10 Muharram) adalah hari Allah menenggelamkan Firaun dan menyelamatkan Musa. Kami berpuasa hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah.” “Kami lebih layak memuasakannya daripada kalian,” jawab Rasulullah saw.
Al-Asqalani menyimpulkan bahwa syukur kepada Allah dilakukan karena nikmat yang Allah berikan atau karena mudharat yang Allah hindarkan. Sedangkan kelahiran Nabi Muhammad saw (maulid) merupakan nikmat terbesar di alam raya ini.
والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم
Artinya, “Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi kasih sayang,” (As-Suyuthi: 63).
Masyarakat Indonesia memperingati maulid nabi dengan cara yang khas. Sebagai bentuk syukur kepada Allah, mereka memperingati maulid nabi dengan mengimpun kebaikan yang dapat mereka lakukan seperti zikir, shalawat, sedekah makanan, baca Al-Qur’an, pembacaan riwayat Nabi Muhammad saw, dan biasanya ceramah agama. Wallahu a’lam.
Alhafiz Kurniawan, Redaktur Keislaman NU Online
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Terkait
Shalawat/Wirid Lainnya
Rekomendasi
topik
Berita Lainnya
-
Peneliti Senior: Gus Dur Menjaga Persatuan dalam Keberagaman
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Nekat Merokok di Kawasan Masjid Nabawi? Siap-siap Dapat Denda Ini
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Perempuan Asal Brebes Ini Lolos Beasiswa PBNU-Maroko 2022, Begini Tipsnya
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Mustasyar PCNU Garut Jelaskan Manusia Paling Mulia menurut Allah
- Daerah | Senin, 29 Mei 2023
-
Bandara Kertajati Terbangkan Jamaah Haji 2023 untuk Pertama Kalinya
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Gandeng KBRI Doha, PCINU Qatar Luncurkan Buku ‘Pena Sang Muadzin’
- Internasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Kiai Pesantren Memaknai Politik dengan Bermartabat
- Opini | Senin, 29 Mei 2023
-
Santri di Ciamis Jadi Korban Tabrak Lari Moge, Sempat Alami Muntah Darah
- Daerah | Senin, 29 Mei 2023
-
Innalillahi, 2 Jamaah Haji asal Jawa Timur Wafat di Madinah
- Jatim | Senin, 29 Mei 2023