Ibnu ‘Abbas RA menuturkan:
Artinya, “Saya tidak mengetahui Rasulullah SAW bersungguh-sungguh untuk berpuasa kecuali pada hari ini, yakni hari ‘Asyura,” (Musnad As-Syafi’i).
Artinya, “Puasa hari Asyura, saya berharap agar Allah SWT mengampuni dosa satu tahun sebelumnya,” (HR Ibnu Majah).
Selain dosa kecil diampuni, mengerjakan puasa ‘Asyura disetarakan dengan puasa selama satu tahun. Pendapat ini didasarkan pada riwayat Sa’id bin Jubair yang terdapat dalam kitab Al-Atsar karya Abu Yusuf. Beliau mengatakan:
Dari beberapa riwayat di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua hikmah mengerjakan puasa ‘Asyura: pertama, dosa satu tahun sebelumnya diampuni Allah SWT; kedua, puasa pada hari tersebut disamakan pahalanya dengan puasa satu tahun. Hikmah ini dapat diperoleh apabila puasa dikerjakan atas dasar keikhlasan dan diniatkan untuk mencari ridha dan ampunan Allah SWT. Wallahu a’lam (Hengki Ferdiansyah)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
3
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua