Muhammad Habib Zainul Huda
Kolomnis
Dalam wudhu semestinya orang tidak hanya memerhatikan syarat dan rukunnya, tapi juga memerhatikan berbagai kesunahannya. Termasuk istinsyaq atau menghirup air ke hidung.
Merujuk penjelasan Abu Syuja’ dalam kitab Taqrib, ada 10 kesunahan berwudhu, yaitu:
- Membaca basmalah.
- Membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukknnya ke wadah air.
- Berkumur.
- Istinsyaq atau menghirup air ke hidung.
- Mengusap seluruh kepala.
- Mengusap kedua telinga, bagian luar dan dalamnya dengan air baru bukan air sisa usapan kepala.
- Menyela-nyelai jenggot yang lebat dan menyela-nyelai jari-jari kedua tangan dan kaki.
- Mendahulukan anggota wudhu yang kanan daripada yang kiri.
- Mengulang-ulang tiga kali.
- Berturut-turut. (Abu Syuja’, Matnut Taqrib, halaman 3.)
Pengertian Istinsyaq
Istinsyaq adalah menghirup air ke rongga hidung baik disemprotkan keluar lagi atau tidak. Lebih detail Ibnu Qasim Al-Ghazi dalam kitab Fathul Qarib menjelaskan:
والاستنشاق) بعد المضمضة ويحصل أصل السنة فيه بإدخال الماء في الأنف سواء جذبه بنفسه إلى خياشمه ونثره أم لا، فإن أراد الأكمل نثره
Baca Juga
Hukum Istinsyaq saat Puasa
Artinya, "Dan istinsyaq setelah berkumur. Kesunnahan istinsyaq bisa didapat dengan memasukkan air ke dalam hidung, baik ditarik dengan nafasnya hingga ke dalam lobang hidung dan menyemprotkannya keluar lagi ataupun tidak. Jika ingin mendapatkan yang paling sempurna, maka harus menyemprotkannya keluar lagi." (Ibnu Qasim Al-Ghazi, Fathul Qarib, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah], halaman 33-34).
Cara Istinsyaq
Istinsyaq disunahkan dilakukan secara optimal atau mubalaghah, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
وَعَنْ لَقِيطِ بْنُ صَبِرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَسْبِغْ اَلْوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ اَلْأَصَابِعِ، وَبَالِغْ فِي اَلِاسْتِنْشَاقِ، إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا (أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَة)
Artinya, “Dari Laqith bin Shabirah ra, ia berkata: “Rasulullah Saw bersabda: “Sempurnakanlah wudhu, selingilah sela-sela jarimu, dan masukkan air ke dalam hidungmu dengan sungguh-sungguh kecuali jika engkau dalam keadaan berpuasa.” (HR Imam Empat dan Ibnu Khuzaimah menilainya shahih).
Doa Istinsyaq
Dalam istinsyaq hendaknya orang juga berdoa sebagaimana yang tertulis dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali yang berbunyi:
اللّهُم أَرِحْنِي رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَأَنْتَ عَنِّي رَاضِ
Artinya, "Ya Allah, berilah aku penciuman menghirup wangi surga, dan Engkau meridhaiku." (Al-Ghazali, Bidayatul Hidayah, [1874], halaman 9).
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa istinsyaq adalah bagian kesunahan wudhu yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Sudah semestinya orang wudhu melakukannya. Wallahu a’lam.
Ustadz Muhammad Habib Zainul Huda, Alumni Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta.
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua