ุงุนูู ุฃู ุงูุดููุฏ ูุตุฏู ุนูู ูู ู ู ูุชู ุธูู ุง ุฃู ู ุงุช ุจุบุฑู ุฃู ุญุฑู ุฃู ูุฏู ุฃู ู ุงุช ู ุจุทููุง ุฃู ู ุทุนููุง ุฃู ู ุงุช ุนุดูุง ุฃู ูุงูุช ุฅู ุฑุฃุฉ ูู ุงุชุช ูู ุงูุทูู ููุญู ุฐูู ููุฐุง ู ู ู ุงุช ูุฌุฃุฉ ุฃู ูู ุฏุงุฑ ุงูุญุฑุจ ูุงูู ุงุจู ุงูุฑูุนุฉ ูู ุน ุตุฏูู ุฃููู ุดูุฏุงุก ููุคูุงุก ูุบุณููู ููุตูู ุนูููู ูุณุงุฆุฑ ุงูู ูุชู
Artinya, โKetahuilah, derajat syahid dapat dibenarkan pada orang yang terbunuh secara zalim, mati korban tenggelam, terbakar, tertiban reruntuhan, korban karena sakit perut, kena wabah (thaโun), mati karena menahan derita cinta, perempuan yang mati menahan sakit persalinan, dan lain-lain. Demikian juga mereka yang mati mendadak atau di darul harbi. Demikian pendapat Ibnu Rifโah. Meski mereka terbilang syahid, mereka tetap dimandikan dan dishalatkan sebagaimana jenazah pada umumnya.โ (Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Fikr: 1994], juz I, halaman 133).
Kedudukan syahadah atau mati syahid tidak hanya didapat oleh mereka yang gugur di medan perang. Mereka yang gugur karena bencana kemanusiaan maupun bencana alam juga dapat meraih kedudukan syahadah. Sedangkan mereka yang gugur di medan perang apapun motifnya tetap dianggap sebagai mati syahid, dalam pengertian jenzahnya diperlakukan sebagaimana syuhada yang gugur di medan perang.
ูู ุนูู ุงูุดูุงุฏุฉ ููู ุฃููู ุฃุญูุงุก ุนูุฏ ุฑุจูู ูุฑุฒููู ูุฃู ุง ู ู ู ุงุช ูู ูุชุงู ุงูููุงุฑ ู ุฏุจุฑุง ุบูุฑ ู ุชุญุฑู ููุชุงู ุฃู ู ุชุญูุฒุง ุฅูู ุงููุฆุฉ ุฃู ูุงู ููุงุชู ุฑูุงุก ูุณู ุนุฉ ููุฐุง ุดููุฏ ูู ุงูุญูู ุจู ุนูู ุฃูู ูุง ูุบุณู ููุง ูุตูู ุนููู ููู ุดููุฏ ูู ุงูุฏููุง ุฏูู ุงูุขุฎุฑุฉ
Artinya, โArti syahadah/mati syahid bagi mereka (selain gugur di medan perang) adalah bahwa mereka hidup di sisi Allah dan diberikan anugerah. Adapun orang gugur di medan perang saat melarikan diri, tidak mengambil jalan perang, berpihak kepada faksi lawan, berperang karena riya dan sumโah, juga terbilang mati syahid secara hukum, dalam arti tidak dimandikan dan tidak dishalatkan. Ini yang disebut syahid di (mata) dunia, tidak di akhirat,โ (Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Fikr: 1994], juz I, halaman 133).
Keterangan ini dapat ditarik dari pembagian ulama atas tiga kriteria derajat syahadah atau syahid (merujuk kepada orangnya), yaitu syahid dunia dan akhirat; syahid akhirat, tidak di dunia; dan syahid di dunia, tidak di akhirat. Ketiganya akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan amalnya sebagai keterangan Imam An-Nawawi berikut ini.
ูุงู ุงูุนูู ุงุก ุงูู ุฑุงุฏ ุจุดูุงุฏุฉ ูุคูุงุก ูููู ุบูุฑ ุงูู ูุชูู ูู ุณุจูู ุงููู ุงููู ูููู ููู ูู ุงูุขุฎุฑุฉ ุซูุงุจ ุงูุดูุฏุงุก ูุฃู ุง ูู ุงูุฏููุง ููุบุณููู ููุตูู ุนูููู ููุฏ ุณุจู ูู ูุชุงุจ ุงูุงูู ุงู ุจูุงู ูุฐุง ูุฃู ุงูุดูุฏุงุก ุซูุงุซุฉ ุงูุณุงู ุดููุฏ ูู ุงูุฏููุง ูุงูุขุฎุฑุฉ ููู ุงูู ูุชูู ูู ุญุฑุจ ุงูููุงุฑ ูุดููุฏ ูู ุงูุขุฎุฑุฉ ุฏูู ุฃุญูุงู ุงูุฏููุง ููู ูุคูุงุก ุงูู ุฐููุฑูู ููุง ูุดููุฏ ูู ุงูุฏููุง ุฏูู ุงูุขุฎุฑุฉ ููู ู ู ุบู ูู ุงูุบููู ุฉ ุฃู ูุชู ู ุฏุจุฑุง
Artinya, โUlama mengatakan, mereka yang dianggap mati syahid adalah mereka yang gugur bukan di medan perang. Mereka kelak menerima pahala mati syahid di akhirat. Sedangkan di dunia mereka tetap dimandikan dan dishalatkan sebagaimana penjelasan telah lalu pada bab Iman. Orang mati syahid terdiri atas tiga jenis. Pertama, syahid di dunia dan di akhirat, yaitu mereka yang gugur di medan perang. Kedua, syahid di akhirat, tidak di dunia, yaitu lima orang yang disebut dalam hadits ini. ketiga, syahid di dunia, tidak di akhirat, yaitu mereka yang gugur tetapi berbuat curang terhadap ghanimah atau gugur melarikan diri dari medan perang,โ (Imam An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, [Kairo, Darul Hadits: 1422 H/2001 M] juz VII, halaman 72).
Pembagian ini diambil dari pemahaman ulama atas hadits riwayat Muslim berikut ini:
ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ู ุง ุชุนุฏูู ุงูุดูุฏุงุก ูููู ุ ูุงููุง : ูุง ุฑุณูู ุงูููุ ู ู ูุชู ูู ุณุจูู ุงููู ููู ุดููุฏ. ูุงู ุฅู ุดูุฏุงุก ุฃู ุชู ุฅุฐุง ููููู! ูุงููุง: ูู ู ูู ูุง ุฑุณูู ุงูููุ ูุงู ู ู ูุชู ูู ุณุจูู ุงููู ููู ุดููุฏุ ูู ู ู ุงุช ูู ุณุจูู ุงููู ููู ุดููุฏุ ูู ู ู ุงุช ูู ุงูุทุงุนูู ููู ุดููุฏุ ูู ู ู ุงุช ูู ุงูุจุทู ููู ุดููุฏุ ูุงูุบุฑูู ุดููุฏ ุฑูุงู ู ุณูู
Artinya, โRasulullah SAW menguji sahabatnya dengan pertanyaan, โSiapakah orang yang mati syahid di antara kalian?โ โOrang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah,โ jawab mereka. โKalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.โ โMereka (yang lain) itu lalu siapa ya Rasul?โ โOrang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah juga syahid, orang yang kena thaโun (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid,โ jawab Nabi Muhammad SAW,โ (HR Muslim).
Derajat syahadah didapat oleh mereka karena โsemua jenis kematian itu dianggap mati syahid berkat kemurahan Allah SWT karena kekerasan dan kepedihan kelimanya (menanggung derita kematian),โ (An-Nawawi, 1422 H/2001 M: VII/72).
Adapun cara mengurus jenazah korban terpapar virus corona dan wabah mematikan perlu mengikuti petunjuk medis guna mengantisipasi penularan dan menjaga petugas yang mengurus untuk tetap steril. Wallahu aโlam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua