Syariah

Pandangan Al-Quran: Bumi Datar atau Bulat?

NU Online  ยท  Ahad, 4 Februari 2018 | 06:03 WIB

Sisi kekuatan Al-Quran sebagai mukjizat tidak bisa disebutkan secara keseluruhan karena tak terbatas jumlahnya. Sisi inilah yang memaksa kita tunduk akan kebenaran Al-Quran sebagai wahyu ilahi. Tetapi para ulama menyebutkan beberapa di antaranya seperti kesesuaian ungkapan, makna, cakupan hukum, dan tujuan Al-Quran.

Ketinggian kandungan kesusastraan Al-Quran yang tiada tara juga menjadi salah satu sisi mukjizat Al-Quran selain kabar atas peristiwa-peristiwa ghaib yang hanya diketahui Allah.

Sisi inilah yang membuktikan bahwa Al-Quran bukan ucapan manusia, tetapi kalamullah. Sedangkan sisi lain kemukjizatan yang disebutkan ulama adalah kesesuaian Al-Quran atas temuan-temuan ilmu pengetahuan โ€œbaruโ€ seperti soal penyerbukan bibit, astronomi, dan lain sebagainya.

Hal ini tampak pada penjelasan Syekh Wahbah Az-Zuhaily terkait sisi kemukjizatan Al-Quran berikut ini:

ูˆู‡ุฐุง ูƒู„ู‡ ู„ูŠุณ ู…ู† ู…ู‚ุงุตุฏ ุงู„ู‚ุฑุขู†ุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ูƒุชุงุจ ุชุดุฑูŠุนูŠ. ูˆู„ูƒู† ููŠ ุซู†ุงูŠุง ุงู„ุขูŠุฉ ู…ุง ู‚ุฏ ูŠุฏู„ ุนู„ู‰ ู…ุง ุฐูƒุฑุŒ ู…ุซู„ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ุขูŠุงุช ู…ู†ู‡ุง:..." ูˆูŽุชูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูุจูŽุงู„ูŽ ุชูŽุญู’ุณูŽุจูู‡ูŽุง ุฌูŽุงู…ูุฏูŽุฉู‹ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุชูŽู…ูุฑู‘ู ู…ูŽุฑู‘ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุญูŽุงุจู ุตูู†ู’ุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูŽุชู’ู‚ูŽู†ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุดูŽูŠู’ุกู" ุงู„ุฏุงู„ุฉ ุนู„ู‰ ุฏูˆุฑุงู† ุงู„ุฃุฑุถุŒ "ุฃูŽูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑูŽูˆู’ุง ุฃูŽู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุฃู’ุชููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ู†ูŽู†ู’ู‚ูุตูู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุทู’ุฑูŽุงููู‡ูŽุง" ุงู„ุฏุงู„ุฉ ุนู„ู‰ ูƒูˆู† ุงู„ุฃุฑุถ ุจูŠุถุงูˆูŠุฉุŒ "ูŠููƒูŽูˆู‘ูุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑู ูˆูŽูŠููƒูŽูˆู‘ูุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู" ุงู„ุฏุงู„ุฉ ุนู„ู‰ ูƒุฑูˆูŠุฉ ุงู„ุฃุฑุถ. ู„ุฃู† ุงู„ุชูƒูˆูŠุฑ ู‡ูˆ ุงู„ู„ู ุนู„ู‰ ุงู„ุฌุณู… ุงู„ู…ุณุชุฏูŠุฑ. ูููŠ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุขูŠุงุช ุฅุดุงุฑุงุช ุฅู„ู‰ ู…ุนุงู† ุชุชูู‚ ู…ุน ุงู„ุงูƒุชุดุงูุงุช ุงู„ุญุฏูŠุซุฉ ุงู„ุชูŠ ู„ู… ูŠูƒู† ูŠุนู„ู…ู‡ุง ุฃุญุฏ ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู†.

Artinya, โ€œIni semua bukan tujuan diturunkannya Al-Quran. Al-Quran diturunkan sebagai kitab syariat. Tetapi di tengah ayat itu, ada yang menunjukkan sebagaimana dijelaskan, yaitu beberapa firman Allah SWT sebagai berikut ini:...โ€™Kau melihat gunung-gunung yang kaukira ia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang menjadikan segala sesuatu sempurna,โ€™ (Surat An-Naml ayat 88) yang menunjukkan bumi berputar; โ€˜Apakah mereka tidak melihat Kami mendatangi daerah-daerah (orang yang ingkar kepada Allah) lalu Kami kurangi (daerah-daerah) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya?โ€™ (Surat Ar-Raโ€˜du ayat 41) yang menunjukkan bahwa bumi seperti bentuk telur; dan โ€˜Dia memasukkan siang atas malam dan memasukkan malam atas siang,โ€™ (Surat Az-Zumar ayat 5) yang menunjukkan bahwa bumi itu bulat karena โ€˜memasukkanโ€™ itu mengelilingi suatu benda bulat. Ayat-ayat itu merupakan isyarat atas sejumlah makna yang sesuai dengan temuan-temuan baru yang belum pernah sebelumnya diketahui seorang Muslim sama sekali,โ€ (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhaily, Ushulul Fiqhil Islami, Beirut, Darul Fikril Muaโ€˜ashir, 2013 M/1434 H, juz I, halaman 418).

Dari kutipan ini kita dapat menyimpulkan bahwa Al-Quran pada dasarnya merupakan kitab pedoman hidup seorang Muslim (syariat/hukum dan norma etik/akhlak). Al-Quran bukan kitab yang membahas secara khusus ilmu pengetahuan tertentu, bukan juga kitab ramalan, bukan juga kitab sastra.

Meskipun demikian, Allah SWT menyisipkan beberapa ayat yang menunjukkan kuasa-Nya di tengah ayat-ayat bertema syariat/hukum dan norma etik/akhlak. Ayat-ayat itu sesuai dengan temuan ilmu pengetahuan yang sangat mapan di mana sebelumnya tak terungkap, antara lain yaitu ayat menyinggung rotasi bumi (Surat An-Naml ayat 88) dan bentuk bumi (Surat Ar-Raโ€˜du ayat 41 dan Surat Az-Zumar ayat 5) yang belakangan ramai diperbincangkan. Wallahu aโ€˜lam. (Alhafiz K)