Syariah

Sya’ban Bulan Shalawat Nabi

Sel, 22 Maret 2022 | 11:00 WIB

Sya’ban Bulan Shalawat Nabi

Sya’ban merupakan bulannya Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Hal ini mengingat turunnya ayat di atas pada bulan Sya’ban.

Sya’ban merupakan salah satu bulan yang sangat mulia. Bulan ini diapit dua mulia, yakni Rajab sebagai salah satu dari Asyhurul Hurum, bulan yang dimuliakan, dan Ramadhan. Kemuliaan Sya’ban juga karena disebut sebagai bulan Nabi Muhammad saw. Hal demikian disampaikan langsung oleh Rasulullah saw, bahwa Rajab sebagai bulan Allah, Ramadhan sebagai bulan umat Nabi Muhammad saw, sedangkan Sya’ban adalah bulannya.


Karenanya, sudah sepatutnya di bulan Sya’ban ini, umat Islam perlu untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Terlebih, Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya yang berjudul Ma Dza fi Sya’ban, menerangkan bahwa perintah bershalawat juga datang pada bulan Sya’ban. Hal tersebut ditandai dengan turunnya Al-Qur’an Surat Al-Ahzab, ayat 56 berikut.


اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 


innallâha wa malâ'ikatahû yushallûna ‘alan-nabiyy, yâ ayyuhalladzîna âmanû shallû ‘alaihi wa sallimû taslîmâ


Artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”


Bahkan, Ibnu Abi Al-Shayf al-Yamani, sebagaimana dikutip Sayid Muhammad, mengatakan bahwa Sya’ban merupakan bulannya Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Hal ini mengingat turunnya ayat di atas pada bulan Sya’ban. Hal serupa juga dinyatakan oleh Imam Syihabuddin Al-Qusthulani dalam kitabnya yang berjudul Al-Mawahib.


Ayat tersebut juga ditafsirkan oleh para ulama mengindikasikan bahwa shalawat merupakan ibadah yang paling utama. Pasalnya, Allah swt memerintahkan kita semua untuk melakukan ibadah yang lain, seperti puasa, zakat, shalat, hingga haji, Dia sendiri tidak melakukannya. Namun, dalam hal shalawat, sebelum Allah swt memerintahkan kita yang beriman untuk bershalawat kepada makhluk-Nya yang paling mulia itu, Dia sendiri sudah bershalawat untuk Nabi Muhammad saw.


Shalawat kepada Nabi Muhammad saw memberikan kepada pembacanya berbagai keuntungan. Disebutkan dalam hadits, bahwa siapa yang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, maka Allah swt akan bershalawat untuknya 10 kali.


عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من صلى علي واحدة صلى الله عليه عشرا


Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: "Siapa yang bershalawat untukku sekali, Allah swt bershalawat untuknya 10 kali."


Hal ini dapat diartikan bahwa, bershalawat kepada Nabi Muhammad saw akan diberi pahala 10 kali lipat. Jika kita bershalawat 10 kali, tentu Allah swt akan membalas shalawat untuk kita 100 kali. Pun dengan kelipatan-kelipatan berikutnya. Al-Qadhi Iyadh mengartikan bahwa 10 kali lipat itu berupa rahmat dan kelipatan pahalanya.


Lebih dari itu, dalam hadits lain disebutkan, bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad saw secara ikhlas akan diganjar dengan 10 kali shalawat, dinaikkan derajatnya 10 kali, dicatat 10 kali kebaikan, dan dihapuskan untuknya 10 keburukan.


قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من صلى علي من أمتي صلاة مخلصا من قلبه، صلى الله عليه بها عشر صلوات، و رفعه بها عشر درجات، و كتب له بها عشر حسنات، و محا بها عشر سيئات


Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Imam An-Nasai, dan Imam Al-Bazzar dari Abu Burdah bin Nayar.


Oleh karena itu, mumpung bulan Sya’ban ini masih berlangsung, mari kita memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Dengan begitu, semoga kita semua mendapatkan syafaat Nabi Muhammad saw kelak di hari akhir nanti.


Syakir NF, alumnus Buntet Pesantren, Cirebon.