ORANG-ORANG yang dekat Gus Dur, bercerita. Jika tak ada teman yang diajak bicara dan beliau sendirian, maka dalam waktu yang sunyi sepi itu ia membaca surah al-Fatihah, entah berapa kali. Lalu membaca shalawat atas Nabi.
<>Gus Dur kemudian melanjutkannya dengan tawasul dan berdoโa untuk dirinya sendiri, kedua orangtua, keluarga, untuk para wali, para ulama yang telah wafat dan untuk bangsa dan negara yang dicintainya.ย
Ada juga orang yang bercerita begini. Jika tangan Gus Dur tak pernah berhenti bergerak-gerak, seperti mengetuk-ngetuk, sebenarnya dia sedang berzikir: Allah, Allah, Allah. Tangan itu menggantikan tasbih. Itulah, kata orang-orang dekat Gus Dur, jalan spiritual atau thariqatnya.ย
Saya sendiri tak pernah tahu atau mendengar dan tak pernah bertanya, apakah Gus Dur mengamalkan thariqat tertentu, seperti Qadiriyah, Naqsyabandiyah, Tijaniyah, Mawlawiyah, Rifaโiyyah atau yang lainnya. Saya mengira ia tak terikat pada satu thariqat. Boleh jadi ia juga tak mau berkomentar soal muโtabarah (diakui) atau ghair muโtabarah (tidak diakui) dalam hal ini. Baginya, mungkin, semua thariqat baik adanya. Sebab, ia adalah jalan spiritual yang ditemukan oleh seseorang dengan pengalamannya masing-masing.ย
Dalam sejumlah kesempatan, Gus Dur juga mengagumi cara-cara spiritual yang dijalani oleh para pengikut agama-agama yang ada di dunia.ย
Cerita seorang teman mengatakan bahwa ia telah memperoleh ijazah, semacam perkenan mengamalkan suatu thariqat, atau โpemberkatanโ dari banyak sekali guru-guru atau โmursyidโ thariqat. Bukan hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri. Gus Dur terlalu sering berziarah ke tempat-tempat peristirahatan para pendiri thariqat, seperti Syiekh Abd al-Qadir al-Jilani di Irak dan lain-lain.ย
Thariqat (thariqah) adalah cara atau jalan menuju Tuhan berdimensi esoterik, batin, spiritual. Thariqat adalah cara atau jalan menuju Tuhan berdimensi esoterik.
Para pengikut Thariqat biasanya menempuh perjalanan menuju Tuhan ini melalui aktifitas ritual-ritual dzikir (mengingat dan menyebut) Tuhan, permenungan dalam keheningan malam, ketika segala aktifitas manusia berhenti dan pintu-pintu rumah telah terkunci dan sepi. Dzikir-dzikir, biasa juga disebut wiridan, kepada Tuhan itu diucapkan mereka berkali-kali, puluhan dan ratusan kali, hingga Dia melekat di hatinya. Dia menjadi matanya, menjadi pendengarannya, tangan dan kakinya.
Dalam tradisi di kalangan masyarakat umum, dzikir-dzikir, doa-doa dan istighatsah (memohon pertolongan Tuhan), dilakukan sebagai upaya melepaskan segala kegalauan, kerisauan dan kemelut-kemelut kehidupan atau untuk meminta sesuatu yang diimpikannya. Ini berbeda dengan para kaum sufi. Doa dan segala zikir dipanjatkan lebih dalam rangka memohonkan ampunan Tuhan atas dosa dan kesalahan yang diperbuatnya sehingga segalanya diridhai dan ia menjadi orang yang dicintai-Nya. Bagi mereka apapun yang dilakukan dalam kehidupan, tak ada maknanya, tanpa kerelaan dan cinta Tuhan.ย
Pada tradisi masyarakat pesantren, disamping doa, mereka juga biasanya memulai dengan membaca shalawat atas Nabi dan menjadikan beliau sebagai wasilah (penengah/juru bicara) kepada Tuhan. Di berbagai negeri Muslim tradisi ini telah berlangsung sangat lama. Mereka memandang wasilah patut dilakukan. Karena berkat, atas peran dan melalui beliaulah manusia mengerti tentang Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya. Bahkan dalam tradisi sufisme bahwa demi Nabi Muhammadlah Tuhan menciptakan semesta.ย
Mereka menyebutkan ย kata-kata Tuhan dalam hadits Qudsi, โLawlaka Lawlaka Ma Khalaqtu al-Aflakโ (Andai tak karena kamu (Muhammad), ya, Andai tak karena kamu, Aku tak Menciptakan cakrawala). Maka masih menurut mereka, โAwwal Ma Khalaqa Allah, Nur Muhammadโ (Ciptaan Tuhan yang pertama adalah โNur (cahaya) Muhammad.โย
Mereka juga meyakini bahwa Nabi Saw adalah al-Syafiโ (sang penolong), sebagaimana beliau menolong umat manusia ketika dalam kegelapan zaman Jahiliyah. Berkat beliaulah umat manusia mendapatkan cahaya. Al-Qurโan menyatakan hal ini:
รโกรยรหรลฝ รยงรโรลฝรโรยฐรยรโฐ รล รยรยตรลฝรโรยรโรโฐ รยนรลฝรโรลฝรล รโรฦรยรโฆ รหรลฝรโฆรลฝรโรลฝรยงรยฆรยรฦรลฝรยชรยรโกรย รโรยรล รยรยฎรโรยฑรยรยฌรลฝรฦรยรโฆรโ รโฆรยรโ รลฝ รยงรโรยธรยรโรโรยรโฆรลฝรยงรยชรย รยงรยรโรลฝรโฐ รยงรโรโ รยรโรหรโรยฑรย. รหรลฝรฦรลฝรยงรโ รลฝ รยจรยรยงรโรโรโฆรยรยครโรโฆรยรโ รยรล รโรโ รยฑรลฝรยญรยรล รโรโฆรยงรโน
โDialah yang memberi rahmat kepadamu (Muhammad) dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan (membebaskan) mereka dari kegelapan ย (kebodohan kepada cahaya (ilmu pengetahuan). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.โ (Q.S. Al-Ahzab, [33]:43). (Bersambung)
Oleh: Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren Dar al-Tauhid Cirebon, Jawa Barat
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua