Tafsir Mimpi

Arti Mimpi tentang Haid, Istihadhah, dan Melahirkan

Rab, 18 Agustus 2021 | 04:00 WIB

Arti Mimpi tentang Haid, Istihadhah, dan Melahirkan

Tafsir Mimpi tentang Haid, Istihadhah, dan Melahirkan. (Ilustrasi)

Kali ini kita akan berbicara seputar tafsir mimpi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perempuan. Bagi wanita, di antara berbagai macam mimpi yang cukup sering dialami mereka adalah mimpi hal-hal yang berkaitan dengan haid, nifas, istihadah, dan melahirkan. Sebab hal-hal tersebut merupakan khusûsiyyah atau ciri khas kaum hawa. Namun demikian, terkadang memimpikan haid, nifas, dan semacamnya juga dialami oleh seorang lelaki, sebab dalam mimpi, segala hal yang tampak tidak mungkin terjadi di dunia nyata seringkali menjadi hal yang mungkin untuk terlintas di dalamnya. 


Ulama mu’abbir (ahli tafsir mimpi) pun telah menjelaskan persoalan tentang haid, nifas dan semacamnya secara detil. Baik yang mengalami adalah wanita ataupun lelaki.


Tafsir Mimpi tentang Haid

Haid secara umum memiliki arti kekurangan dalam agama, puasa, atau shalat. Terkadang pula haid menunjukkan arti kesengsaraan dan perpisahan antara pasangan suami istri. Jika orang yang bermimpi haid adalah seorang wanita maka menunjukkan arti kalau ia telah melakukan dosa atau hal yang terlarang dalam syariat. Lalu jika dalam mimpinya ia melanjutkan mandi dari haid yang dialami, maka menunjukkan arti kalau ia telah melakukan dosa dan telah bertaubat dari dosa yang dilakukan. Jika wanita yang bermimpi tentang haid adalah orang yang sudah pada masa menopause, maka mimpi itu berarti ia akan dikarunia seorang anak. 


Jika yang bermimpi haid adalah seorang laki-laki, maka mimpi tersebut menunjukkan arti ia telah melakukan perbuatan yang dilarang syariat. Adapula yang mengartikan kalau mimpi haid bagi seorang lelaki menunjukkan arti kalau ia telah berbohong. Jika seorang lelaki bermimpi istrinya haid, maka menunjukkan arti kalau ia sudah tidak bisa mengatur istrinya, atau menunjukkan arti pekerjaannya akan melewati masa-masa sulit. Jika ia bermimpi bersetubuh dengan istrinya, sedangkan istrinya dalam keadaan haid, maka menunjukkan arti kalau ia dan istrinya akan terusir atau keluar dari tempat tinggalnya.


Tafsir Mimpi tentang Istihadhah

Arti mimpi istihadhah bagi seorang wanita adalah ia telah terbiasa melakukan dosa, dan ia ingin berhenti melakukan dosa tersebut namun tidak mampu, sebab perbuatan dosanya sudah mendarah daging dalam kehidupannya, sehingga ia tidak dapat terlepas darinya, kecuali dengan berusaha secara sungguh-sungguh dan berkomitmen secara penuh untuk tidak melakukannya kembali. (Abdul Ghani an-Nabulusi, Ta’thîrul Anâm fî Tafsîril Ahlâm, [Al-Amiriyah], juz I, halaman 147).


Tafsir Mimpi tentang Melahirkan

Sedangkan mimpi melahirkan menunjukkan beragam arti. Di antaranya terbebas dari kesusahan, sembuh dari sakit, berkumpul dengan keluarga, kelapangan, kenyamanan, terbebas dari hutang dan taubat. Melahirkan bayi laki-laki menunjukkan isyarat kesusahan, sedangkan melahirkan bayi perempuan menunjukkan arti kemudahan dan kelapangan. 


Jika seorang wanita bermimpi melahirkan, jika ia dalam keadaan fakir atau sengsara, maka mimpi tersebut merupakan isyarat kalau ia akan segera menjadi orang kaya dan berada dalam kehidupan yang lapang. Sebaliknya, jika ia dalam kondisi kaya dan lapang maka mimpi tersebut merupakan isyarat kalau ia akan mengalami masa-masa susah dan menjadi orang yang fakir. Jika yang mengalami mimpi tersebut orang yang belum menikah, maka merupakan isyarat kalau ia akan segera menikah.


Jika yang mengalami mimpi melahirkan adalah wanita yang sedang hamil, maka dalam menafsiri mimpi tersebut perlu diperinci. Jika ia bermimpi dirinya melahirkan bayi lelaki, maka mimpi tersebut menunjukkan arti kalau bayi dalam kandungannya berkelamin perempuan. Sebaliknya, jika ia bermimpi melahirkan anak perempuan maka menunjukkan arti kalau bayi dalam kandungannya berkelamin laki-laki.  


Adapun jika yang mengalami mimpi melahirkan adalah seorang lelaki, maka menunjukkan arti kalau ia akan sakit atau justru akan selamat dari rasa susah dan prihatin. (Abdul Ghani an-Nabulusi, Ta’thîrul Anâm, juz II, halaman 325-326).

 


Gus M. Ali Zainal Abidin, Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyyah Kaliwining, Rambipuji, Jember.