Tafsir Mimpi tentang Petir, Salah Satunya Ancaman dari Penguasa

Saat musim hujan, langit tidak hanya menurunkan air yang membasahi bumi karena biasanya juga dibarengi dengan suara petir yang menggelegar. Gemuruh suara petir atau halilintar ini bisa memecah keheningan dan mengundang ketakutan pada sebagian orang. Tidak hanya di alam nyata, terkadang petir juga muncul di alam mimpi dan memiliki sejumlah arti, mulai dari pertanda ancaman hingga kabar gembira.

 

Berkaitan dengan mimpi petir saat tidur, Syekh Ibnu Sirrin dalam kitab Mu'jam Tafsirul Ahlam menjelaskan sejumlah tafsir mimpi tentang petir atau halilintar. Dia mengungkapkan:

 

الرعد ربما دل على وعيد السلطان وتهديده وإرعاده، ومنه يقال: هو يرعد ويبرق

 

Artinya: “Mimpi petir terkadang jadi pertanda ancaman, intimidasi, dan gemuruh dari seorang penguasa. Dari sini muncul ungkapan: dia menggelegar dan menyambar.” (Ibnu Sirrin, Mu'jam Tafsirul Ahlam [Abu Dhabi, Maktabah As-Shafa: 2008] halaman 450).

 

Menurut Ibnu Sirrin, mimpi petir bisa juga diartikan sebagai janji yang baik dan perintah yang mulia, karena petir merupakan perintah dari malaikat pengatur awan untuk bergerak dan memberi kemurahan kepada siapa pun. Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa mimpi petir diartikan sebagai pejabat keamanan.

 

Mimpi petir juga melambangkan genderang perang dan kebangkitan. Jika dirinci, awan melambangkan pasukan, kilat sebagai pedang dan panji-panji yang berkibar dan berwarna-warni, hujan melambangkan darah yang tertumpah, dan petir melambangkan kematian.

 

Seseorang yang mimpi mendengar suara petir muncul di langit, mimpi itu menandakan kebijakan atau perintah dari penguasa. Jika suara petir itu disertai hujan dan pada saat yang sama masyarakat sedang membutuhkan hujan, maka mimpi itu menunjukkan akan turun hujan atau janji-janji baik dari penguasa. 

 

Terkadang, bagi orang yang merasa dirugikan dengan datangnya hujan, seperti orang yang bepergian, orang yang sedang panen, tukang cuci pakaian, dan sejenisnya, mimpi petir bisa menunjukkan pada dua kemungkinan, yaitu menjadi pertanda akan datangnya hujan yang bisa membawa bahaya dan kerugian atau menjadi pertanda akan datangnya perintah dari penguasa atau kejahatan yang akan menimpanya.

 

Dijelaskan Ibnu Sirrin, mimpi petir yang disertai dengan cahaya kilat memiliki makna yang cukup kuat sesuai dengan apa yang ditunjukkan olehnya. Jika dalam mimpi itu terlihat matahari bersinar terang dan tidak ada hujan, mimpi petir bisa diartikan sebagai dinamika politik dalam negeri. 

 

Bisa jadi, mimpi tersebut berarti tabuhan genderang perang dan bendera yang dikeluarkan oleh penguasa untuk menyambut kemenangan yang datang kepadanya atau menjadi kabar baik baginya. Bisa jadi pula, mimpi tersebut diartikan sebagai pengangkatan seorang pemimpin atau pejabat setempat, pengiriman atau penerimaan pasukan.

 

Sebaliknya, jika mimpi petir yang disertai dengan hujan dan kegelapan, hal itu bisa menjadi pertanda akan datangnya bencana dari langit, seperti hujan es, angin kencang, wabah penyakit, kematian, dan sejenisnya. Apalagi jika mimpi tersebut dialami oleh warga negara yang sedang dilanda konflik, bisa jadi mimpi seperti ini menjadi pertanda akan datangnya musuh, kekacauan, dan peperangan.

 

Di sisi lain, sebagian ulama berpendapat bahwa mimpi petir tanpa hujan menjadi pertanda sebuah ketakutan. Selain itu, mimpi petir juga bisa diartikan sebagai kabar gembira, jika orang yang bermimpi itu punya utang maka dia akan melunasinya, jika sedang sakit akan sembuh, dan jika dipenjara akan menghirup udara bebas. 

 

Bagi orang yang sedang bepergian, mimpi petir yang disertai dengan kilat dan hujan diartikan sebagai ketakutan, sedangkan bagi orang yang menetap diartikan sebagai harapan. Sebagian ulama lain berpendapat bahwa mimpi petir tanpa disertai dengan kilat bisa menjadi pertanda buruk, seperti pembunuhan, tipu daya, kebatilan, dan kebohongan, pertikaian dan perdebatan.

 

Itulah sejumlah arti dari mimpi tentang petir menurut Ibnu Sirrin. Sebagai umat Islam, kita perlu meyakini bahwa semua peristiwa di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah, bukan karena mimpi. Adapun beberapa arti yang telah disebutkan sebelumnya hanya sebagai tanda-tanda yang bisa jadi benar akan terjadi atau bisa jadi malah sebaliknya. Hal demikian karena Allah mempunyai kuasa penuh dalam menetapkan atau mengubah nasib makhluk-Nya, termasuk manusia. Wallahu a‘lam.

 

Muhammad Aiz Luthfi, Pengajar di Pesantren Al-Mukhtariyyah Al-Karimiyah Subang, Jawa Barat.