3 Amal Sederhana yang Menyelamatkan dari Siksa Akhirat
NU Online ยท Kamis, 24 September 2020 | 09:15 WIB

Sikap sederhana dalam keadaan fakir atau saat kaya merupakan sikap terpuji. Sikap sederhana dalam kondisi apapun merupakan sebuah kebajikan ditinjau dari segala segi.
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Syekh M Nawawi Banten mengutip hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan tiga hal sederhana yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa neraka kelak. Syekh M Nawawi Banten menyebutkan tiga hal tersebut dalam karyanya yang cukup terkenal, Kitab Nashaihul Ibad.
Berikut ini kutipan dari Syekh M Nawawi Banten:
ุงูู
ูุงูุฉ ุงูุซุงู
ูุฉ (ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุฑุถู ุงููู ุนูู) ูุงุณู
ู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู
ู ุจู ุตุฎุฑ (ุฃูู ูุงู) ูุงู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
(ุซูุงุซ ู
ูุฌูุงุช) ุฃู ู
ุฎูุตุงุช ูุตุงุญุจูุง ู
ู ุงูุนุฐุงุจ
Artinya, โPernyataan ke-8 (dari Abu Hurairah RA) namanya adalah Abdurrahman bin Shakhr (ia berkata) Rasulullah SAW bersabda, (โAda tiga hal yang dapat menyelematkanโ) meloloskan orang yang mengamalkannya dari siksa,โ (Syekh M Nawawi Banten, Nashaihul Ibad, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 10).
Syekh M Nawawi Banten mengutip tiga hal yang disebutkan oleh Rasulullah SAW secara rinci:
1. (Takut kepada Allah di kesendirian [sirr] dan di keramaian [alaniyah]). Rasulullah SAW menyebut โkesendirianโ atau sirr lebih dahulu karena ketakwaan kepada Allah di kesendirian lebih tinggi derajatnya.
2. (Bersikap sederhana pada saat fakir atau pada saat kaya). Bersikap sederhana dalam kehidupan, tidak melewati batas, dan menerima keadaan.
Sikap sederhana dalam keadaan fakir atau saat kaya merupakan sikap terpuji. Sikap sederhana dalam kondisi apapun merupakan sebuah kebajikan ditinjau dari segala segi.
3. (Bersikap adil saat senang dan saat marah).
Sikap adil dan proporsional saat senang dan saat marah memang sulit terjadi. Keputusan dan sikap seseorang saat senang dan saat marah cenderung melewati batas dan zalim. Hal ini yang perlu diantisipasi.ย
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW berpesan agar seseorang tidak memutuskan perkara atau mengambil sikap pribadi dalam keadaan marah. Hal ini dapat dimaklumi karena dalam keadaan marah situasi batin seseorang sedang tidak stabil.
ููุนููู ุฃูุจูู ุจูููุฑูุฉู ุฑุถู ุงููู ุนูู ููุงู ุณูู
ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงููููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ููููููู "ููุง ููุญูููู
ู ุฃูุญูุฏู ุจููููู ุงูุซููููููู, ูููููู ุบูุถูุจูุงูู" ู
ูุชูููููู ุนููููููู
Artinya, โDari Abu Bakrah RA, ia berkata, โAku mendengar Rasulullah SAW bersabda, โJanganlah salah seorang kamu memutuskan dalam keadaan marah sengketa di antara dua pihak,โโโ (HR Bukhari dan Muslim).
Tiga pesan ini cudah cukup untuk menuntun seseorang untuk bersikap baik dan saleh di dunia. Tiga hal ini mencakup semua kebaikan dunia dan akhirat. Wallahu aโlam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua