3 Makna Doa dalam Kajian Tasawuf
NU Online ยท Rabu, 30 September 2020 | 12:00 WIB

Syekh Ali Baras terkait hikmah ini berpesan agar umat Islam menjauhkan diri dari sikap putus asa karena misalnya doa yang menurut ukuran mereka belum terkabul.
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Doa merupakan salah satu jenis ibadah yang luar biasa. Permohonan manusia kepada Allah dihitung juga sebagai ibadah. Pada saat yang bersamaan, doa meski praktiknya sama saja dimaknai secara berbeda oleh manusiaย sesuai dengan tingkat spiritual mereka.
ุฃู
ุง ูู ุงูุฏุนุงุก ูุงูุฎูู ููู ุซูุงุซ ุทุจูุงุช: ุนุงู
ุฉุ ูุฎุงุตุฉุ ูุฎุงุตุฉ ุงูุฎุงุตุฉ
Artinya, โTerkait doa, manusia terbagi menjadi tiga kelompok: awam, khawas, dan khawashul khawash,โ (Syekh Ali bin Abdullah bin Ahmad Baras, Syifaโus Saqam wa Fathu Khazaโinil Kalim fi Maโnal Hikam, [Beirut, Darul Hawi: 2018 M/1439 H], halaman 132).
Syekh Ali Baras menerangkan secara rinci tiga jenis manusia yang dimaksud dalam kaitannya dengan doa.
1. Orang awam (pada umumnya) memandang doanya sebagai alat pengabulan permohonan mereka. Mereka menjadikan terwujudnya permintaan mereka sebagai puncak dan tujuan akhir doa mereka. Jelas lapisan orang awam berada pada kelalaian, kerendahan himmah, dan sedikit adab di hadapan Allah.
2. Orang khawash (orang tertentu) memaknai doa sebagai perwujudan kehambaan. Mereka mengartikan doa sebagai ibadah belaka, bahkan murni ibadah semata. Kelompok ini mendapat rahmat Allah karena Allah mendorong mereka melalui doa untuk beribadah sebagai puncak keinginan dan kesenangan mereka. Mereka senantiasa bermunajat dengan Allah melalui pemaknaan mereka atas doa.
3. Orang khawashul khawash (hamba Allah paling istimewa) memandang doa sebagai sambutan dan keramahan Allah SWT terhadap mereka di mana Allah menjawab โLabbayka yฤ abdฤซโ atas seruan mereka โYฤ rabbฤซ.โ
Suatu hari Nabi Musa AS pernah bermunajat, โWahai Tuhanku.โ
โLabbayka,โ jawab Allah dengan kehangatan.
โTuhanku, apakahย sambutan keramahan ini khusus untukku atau umum untuk hamba-hamba-Mu?โ tanya Nabi Musa AS.
โUntuk setiap orang yang memanggil-Ku dengan seruan tersebut (Yฤ rabbi),โ kata Allah.
Orang khawashul khawash tidak memiliki tujuan, permintaan, permohonan perlindungan apapun dalam doa mereka. Mereka dengan doa hanya menyukai jawaban atau talbiyah Allah, senang โberdampinganโ dengan-Nya, dan menikmati โperbincanganโ dengan-Nya. (Syekh Ali Baras, 2018 M: 134).
Keterangan ini diangkat ketika Syekh Ali Baras menerangkan salah satu butir hikmah Al-Hikam berikut ini:
ูุง ููููู ุชูุฃุฎููุฑู ุฃูู
ูุฏ ุงูุนูุทุงุก ู
ูุนู ุงูุฅููุญุงุญ ูู ุงูุฏูุนูุงุกู ู
ูุฌุจูุงู ููุฃุณูู ููู ุถูู
ููู ูููู ุงูุฅุฌุงุจูุฉู ููู
ุง ูุฎุชุงุฑููู ููู ูุง ููู
ุง ุชุฎุชุงุฑู ูููููุณูู ููู ุงููููุชู ุงูุฐู ูุฑูุฏู ูุง ูู ุงููููุช ุงูุฐู ุชูุฑูุฏูย
Artinya, โJangan sampai penundaan ijabah atau pemberian Allah yang disertai dengan keseriusan doa membuatmu putus asa. Allah telah menjamin ijabah-Nya pada sesuatu yang Dia pilihkan untukmu, bukan pada apa yang kaupilihkan untuk dirimu, dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang kauinginkan.โ (Syekh Ibnu Athaillah, Al-Hikam).
Syekh Ali Baras terkait hikmah ini berpesan agar umat Islam menjauhkan diri dari sikap putus asa karena misalnya doa yang menurut ukuran mereka belum terkabul. Pasalnya, putus asa adalah sifat orang kafir, orang ingkar, dan orang yang durhaka kepada Allah. Wallahu aโlam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua