Ini Tiga Pesan Penting Nabi Bani Israil pada Umatnya
Ahad, 30 Agustus 2020 | 16:15 WIB
Allah kemudian mengutus seorang rasul Bani Israil kepada yang bersangkutan (salah seorang dari umatnya sendiri) untuk mengingatkan tiga pesan-Nya dari sekian banyak ilmu yang dikumpulkannya. (Ilustrasi: madina365.com)
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani meriwayatkan seseorang di zaman bani Israil yang gemar menuntut ilmu. Konon ia (keturunan Bani Israil ini) berhasil mengumpulkan ilmu sampai 80 peti yang berisi pelbagai macam pengetahuan. Namun sayang, ilmu yang demikian banyak tidak memberikan manfaat kepada yang bersangkutan.
Allah kemudian mengutus seorang rasul Bani Israil kepada yang bersangkutan (salah seorang dari umatnya sendiri) untuk mengingatkan tiga pesan-Nya dari sekian banyak ilmu yang dikumpulkannya.
“Katakan kepada umatmu yang mengumpulkan banyak ilmu itu, ‘Seandainya kau mengumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya, niscaya semua itu tidak ada manfaatnya kecuali kau mengamalkan 3 hal,” pesan Allah kepada salah seorang nabi Bani Israil.
1. “Kau jangan mencintai dunia karena ia bukan rumah orang beriman.”
Syekh Nawawi Banten ketika mensyarahkan riwayat ini mengatakan bahwa orang beriman tidak boleh terpukau oleh gemerlap dan perhiasan dunia karena dunia bukan tempat pembalasan orang-orang beriman. Adapun tempat pembalasan orang beriman kelak adalah surga.
2. “Kau jangan bersahabat dengan setan karena ia bukan sahabat orang beriman.”
Syeh Nawawi Banten dalam syarahnya mengatakan, orang beriman tidak boleh mematuhi perintah setan yang melanggar perintah Allah dan para rasul-Nya karena setan memang bukan sahabat yang baik bagi manusia.
3. “Kau jangan menyakiti orang lain karena itu bukan perbuatan orang yang beriman.”
Syeh Nawawi Banten dalam syarahnya menyebutkan, orang yang beriman tidak boleh menyakiti orang lain, siapa pun dia.
لأن الإيذاء ليس صنعتهم
Artinya, “Karena menyakiti orang lain bukan perilaku umat Islam,” (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nashaihul Ibad, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun], halaman 11).
Riwayat ini bukan dimaksudkan untuk memadamkan semangat orang beriman dalam menuntut ilmu. Riwayat ini dimaksudkan untuk mengingatkan seseorang untuk tetap mengingat rambu-rambu penting dalam kehidupan orang-orang beriman. Wallahu a’lam.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Shalat Tarawih Tapi Belum Shalat Isya, Penting untuk yang Suka Datang Telat
3
Syekh Wahbah Zuhaili: Ulama Produktif Abad 20 Berjuluk Imam Suyuthi
4
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
5
Literasi Digital NU Bali Ajak Masyarakat Tingkatkan Toleransi untuk Membangun Harmoni
6
Kultum Ramadhan: War Takjil Kaum Nonis, Bangun Keharmonisan di Tengah Keragaman
Terkini
Lihat Semua