Apakah Mulut dan Lubang Hidung Wajib Dibasuh saat Mandi Junub?
NU Online ยท Kamis, 15 Oktober 2020 | 02:00 WIB

Mulut dan lubang hidung bukan termasuk permukaan tubuh (zhahir badan) yang wajib dibasuh pada mandi junub.
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Assalamu โalaikum wr. wb.
Redaksi NU Online yang saya hormati, sebelumnya perkenalkan nama saya Ujang Yusup. Saya mau bertanya tentang mandi junub: 1. Apakah mulut dan lubang hidung masih termasuk bagian badan zhahir yang wajib dibasuh? 2. Mohon penjelasannya tentang batas-batas zhahir yang wajib dibasuh di saat mandi. Terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr.wb. (Ujang Yusup)
Jawaban
Wassalamu โalaikum wr. wb.
Penanya dan pembaca yang budiman. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Pada kesempatan kali ini, kami akan menjawab pertanyaan nomor 1, yaitu perihal kedudukan mulut dan lubang hidung dalam kaitannya dengan bagian zhahir yang wajib dibasuh.
Untuk menjawab masalah ini, kita perlu merujuk pada dua hal yang menjadi rukun mandi wajib atau mandi junub (janabah), yaitu niat mengangkat hadats besar/janabah dan meratakan air ke seluruh permukaan tubuh (zhahir badan) sebagaimana keterangan Kitab Iโanatut Thalibin berikut ini:
ูุฅูู
ุง ูุฌุจ ุชุนู
ูู
ู ูู
ุง ุตุญ ู
ู ูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุฃู
ุง ุฃูุง ููููููู ุฃู ุฃุตุจ ุนูู ุฑุฃุณู ุซูุงุซุง ุซู
ุฃููุถ ุจุนุฏ ุฐูู ุนูู ุณุงุฆุฑ ุฌุณุฏู ููุฃู ุงูุญุฏุซ ุนู
ุฌู
ูุน ุงูุจุฏู ููุฌุจ ุชุนู
ูู
ู ุจุงูุบุณู
Artinya, โWajib meratakan air (pada seluruh permukaan tubuh) berdasarkan hadits shahih, โAdapun aku, cukup bagiku menuangkan air sebanyak 3 kali di atas kepalaku, kemudian aku menuangkannya setelah itu ke seluruh tubuhku;โ dan berdasarkan kenyataan bahwa hadats itu mengenai seluruh tubuh secara merata sehingga wajib diratakan dengan air melalui basuhan,โ (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Iโanatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], juz I, halaman 91).
Adapun mulut dan lubang hidung bukan termasuk permukaan tubuh (zhahir badan) yang wajib dibasuh pada mandi wajib. Keterangan ini dapat ditemukan pada Kitab Fathul Wahhab karya Syekh Abu Zakariya Al-Anshari dari Mazhab Syafiโi.
ููุนูููู
ู ุฃูููููู ููุง ุชูุฌูุจู ู
ูุถูู
ูุถูุฉู ููุงุณูุชูููุดูุงูู ููู
ูุง ููู ุงููููุถููุกู
Artinya, โDapat dimaklum bahwa kumur dan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung) tidak wajib pada mandi wajib sebagaimana pada wudhu,โ (Syekh Abu Zakariya Al-Anshari, Fathul Wahhab).
Pandangan dalam Kitab Fathul Wahhab ini lebih jauh diterangkan dalam hasyiyahnya oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Kitab At-Tajrid li Naf โil Abid atau dikenal Hasyiyatul Bujairimi alal Manhaj.
ูููููููู (ููุง ุชูุฌูุจู ู
ูุถูู
ูุถูุฉู ุฅููุฎู) ุฃููู ููุฃูููู ู
ูุญููููููู
ูุง ููููุณู ู
ููู ุงูุธููุงููุฑู ููุฅููู ุงููููุดููู ุจูุงุทููู ุงููููู
ู ููุงููุฃููููู ุจูููุทูุนู ุณูุงุชูุฑูููู
ูุง
Artinya, โRedaksi (kumurโฆtidak wajib) maksudnya karena tempat keduanya bukan termasuk โzahir badanโ meski bagian dalam mulut dan hidung terbuka karena organ penutupnya terputus,โ (Syekh Sulaimanย Al-Bujairimi,ย Hasyiyatul Bujairimi ala Syarhi Manhajit Thullab, juz I, halaman 381).
Kami menganjurkan mereka yang melakukan mandi junub hendaknya memperhatikan sunnah-sunnah mandi termasuk melakukan rukun dan sunnah wudhu (termasuk berkumur dan menghirup air ke dalam hidung atau istinsyaq) sebelum mandi junub.
Demikian jawaban singkat kami, semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu โalaikum wr. wb.
(Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua