Ilmu Al-Qur'an

9 Ayat yang Paling Sering Disebut Berulang-ulang dalam Al-Qur’an

Kam, 28 Desember 2023 | 11:00 WIB

9 Ayat yang Paling Sering Disebut Berulang-ulang dalam Al-Qur’an

Ilustrasi. (Foto: NU Online/Freepik)

Al-Quran, kitab suci umat Islam, merupakan panduan utama dalam kehidupan. Dengan lebih dari 6.000 ayat yang tersebar dalam 114 surat, Al-Quran tidak hanya memberikan petunjuk spiritual, tetapi juga memberikan pedoman untuk kehidupan sehari-hari. 

 

Dalam setiap huruf, ayat, dan kalimatnya, Al-Qur’an menyimpan keberkahan yang mampu menjadi modal penting umat Islam dalam mengarungi kehidupan. Maka tak heran, Al-Qur’an menjadi kitab yang paling sering dibaca di muka bumi ini setiap harinya.

 

Tak heran pula Rasulullah dalam haditsnya bersabda:

 

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ 

 

Artinya: "Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).

 

Selain sebagai ibadah utama, Rasulullah juga menegaskan bahwa Al-Qur’an akan mampu memberi syafaat di hari kiamat. Sebagaimana haditsnya:

 

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ   

 

Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).

 

Al-Qur’an juga merupakan kitab yang memiliki keindahan sastra Al-Quran dan kedalaman makna yang tidak pernah kehilangan daya tariknya. Salah satu ciri unik Al-Quran yang cukup menarik adalah keberulangan ayat-ayat tertentu yang memberikan penekanan dan kejelasan terhadap pesan-pesan yang disampaikan. Ayat-ayat yang diulang-ulang ini menjadi landasan kuat bagi umat Islam untuk memahami prinsip-prinsip fundamental berupa pesan dari Yang Maha Kuasa.

 

Pentingnya ayat yang diulang dalam Al-Quran ini bukan hanya dimaknai dari segi kuantitas semata. Namun juga kualitas pesan yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat tersebut sering kali mencakup nilai-nilai moral, etika, dan norma-norma perilaku yang disyariatkan dalam Islam. Dengan demikian, pengulangan bukan sekadar pengulangan kata-kata, melainkan sebuah pengingat dan peneguhan terhadap ajaran-ajaran agama yang bersifat universal.

 

Prof. Quraish Shihab dalam kitabnya Tafsir Al-Qur’an al-Karîm menyebutkan bahwa para ulama sepakat dalam setiap pengulangan pada Al-Qur’an memiliki makna yang berbeda dengan yang lainnya. Di antara hikmah pengulangan ini menurut Syekh Muhammad bin Salih dalam Tafsir Juz ‘Amma yakni untuk menjelaskan pentingnya dari materi tersebut untuk diperhatikan dan dipahami.

 

Selain itu, tujuan dari pengulangan tersebut adalah agar pesan yang disampaikan lebih meresap ke dalam hati manusia. Pengulangan ayat Al-Qur’an juga menunjukkan kebenaran bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu yang berasal dari Allah SWT.

 

Berikut penulis suguhkan 9 ayat Al-Qur’an yang paling sering disebut berulang-ulang dan perlu diresapi maknanya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah swt:

 

1. Surat Ar-Rahman ayat 77. Diulang sebanyak 31 kali

 

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

 

Artinya: “Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?”

 

Ayat ini perlu dijadikan pedoman untuk kita selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita dalam kehidupan. Jangan sampai kita menjadi orang yang kufur pada nikmat-Nya dan berakibat pada dihilangkannya nikmat serta datangnya azab yang pedih.

 

2. Surat Al-Mutaffifin ayat 10. Diulang sebanyak 11 kali

 

وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ 

 

Artinya: “Celakalah pada hari itu bagi para pendusta,”

 

Ayat ini mengingatkan kepada kita untuk menjadi pribadi yang jujur dan menjauhi sifat-sifat bohong. Orang yang suka berbohong atau pendusta telah ditegaskan oleh Allah layak untuk menempati neraka yang penuh dengan siksa dan kepedihan. Mereka termasuk orang-orang yang celaka di akhir kelak nanti.

 

3. Surat As-Syu’ara ayat 191. Diulang sebanyak 8 kali

 

وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ 

 

Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”

 

Ayat ini bisa menggugah kesadaran kita bahwa Allah lah dzat yang paling berkuasa di muka bumi ini. Dialah yang berhak mengatur perjalanan kehidupan seluruh isi bumi melalui sifat keperkasaan-Nya. Allah juga merupakan dzat yang maha penyayang kepada seluruh makhluk hidup di muka bumi dengan senantiasa memberi rezeki dan nikmat yang tidak bisa dihitung satu persatu.

 

4. Surat As-Syu’ara ayat 179. Diulang sebanyak 8 kali

 

فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ

 

Artinya: “Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”

 

Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bertakwa kepada Allah yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Ketakwaan akan menjadikan kita taat pada aturan sehingga kita bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan rambu-rambu yang telah digariskan dan akan terhindar dari kesesatan dalam hidup.

 

5. Surat As-Syu’ara ayat 190. Diulang sebanyak 6 kali.

 

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ 

 

Artinya: “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.”

 

Ayat ini menjadi bahan perenungan manusia agar tidak menutup mata pada tanda-tanda kekuasaan Allah yang menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya. Allah mengingatkan kepada orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya agar melihat betapa banyak tanda-tanda kekuasaan-Nya yang bisa dilihat, dirasakan, dan dinikmati di dunia ini. Semua agar manusia menjadi orang-orang yang beriman.

 

6. Surat Al-Mulk ayat 25. Diulang sebanyak 6 kali

 

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ 

 

Artinya: “Mereka berkata, “Kapankah (datangnya) janji (azab) ini jika kamu orang-orang benar?

 

Hikmah dari ayat ini adalah komitmen untuk menghindari kekufuran dan tipisnya iman. Kita tidak boleh menutup mata pada apa yang telah ditentukan oleh Allah baik itu hal yang nampak maupun ghaib. Surga dan Neraka Allah misalnya merupakan hal yang ghaib dan harus kita imani di mana di situlah balasan bagi segala yang telah dilakukan manusia di bumi.

 

7. Surat As-Syu’ara ayat 178. Diulang sebanyak 5 kali

 

اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ 

 

Artinya: “Sesungguhnya aku adalah seorang rasul terpercaya (yang diutus) kepadamu.”

 

Ayat ini menjadi peneguh keimanan kita kepada diutusnya para nabi dan rasul ke muka bumi ini oleh Allah swt. Merekalah yang membimbing umat manusia menuju jalan kebenaran yang telah ditunjukkan Allah. Merekalah sosok yang telah membawa manusia dari kegelapan menuju terang benderangnya kehidupan sehingga bisa menikmati manisnya iman.

 

8. Surat As-Syu’ara ayat 180. Diulang sebanyak 5 kali

 

وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ 

 

Artinya: “Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.”

 

Ayat ini merupakan kisah bagaimana umat Nabi Nuh menolak ajakan dan mendustakannya. Hal ini penting menjadi pelajaran bagi kita umat Islam untuk meyakini bahwa apa yang disampaikan oleh para Nabi, khususnya Nabi akhir zaman Muhammad saw adalah sebuah kebenaran dan merupakan risalah yang diberikan dari Allah swt.

 

9. Surat Al-Qamar ayat 40. Diulang sebanyak 4 kali.

 

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ ࣖ 

 

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Maka, adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

 

Perenungan pada firman-firman Allah yang termaktub pada Al-Qur’an merupakan pesan yang terkandung dalam ayat ini. Manusia dapat dengan mudah mengambil pelajaran dari Al-Qur’an dan sudah seharusnya umat Islam terus membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan.

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung