Khutbah

Khutbah Jumat: Jangan Sampai Ramadhan Kita Sia-Sia

NU Online  ·  Jumat, 4 April 2025 | 06:30 WIB

Khutbah Jumat: Jangan Sampai Ramadhan Kita Sia-Sia

Ilustrasi beribadah. Sumber: Canva/NU Online.

Bulan suci Ramadhan adalah masa yang didesain oleh Allah SWT untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Dengan cara orang-orang beriman diperintahkan oleh-Nya untuk mengerjakan puasa dan rangkaian ibadah yang lain agar mereka bertakwa. Yakni, agar mampu menegakkan setiap aturan syari’at yang berlaku.


Khutbah Jumat dengan judul, “Khutbah Jumat: Jangan Sampai Ramadhan Kita Sia-Sia” mengajak kaum Muslimin untuk berkomitmen menjaga konsistensi amaliah Ramadhan secara terus menerus. Untuk mencetak, silakan klik fitur download warna merah di desktop pada bagian atas naskah khutbah ini. Semoga bermanfaat!


Khutbah I 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِلْإِيْمَانِ، وَوَفَّقَنَا لِطَاعَتِهِ فِي كُلِّ زَمَانٍ، نَشْكُرُهُ شُكْرًا يَجْلِبُ الرِّضْوَانَ، وَنَسْتَغْفِرُهُ إِسْتِغْفَارًا يَمْحُوْ الْعِصْيَانَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تَحْفَظُ الْإِيْمَانَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْإِنْسِ وَالْجَانِّ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَمَنْ سَارَ عَلَى دَرْبِهِمْ إِلَى يَوْمِ الْجَزَاءِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ أَفْلَحَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى  فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ


Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Segala puji dan syukur, mari kita panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam nikmat sehingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh, mengerjakan shalat Idul Fitri dan bersilaturahmi pasca lebaran bersama keluarga.


Shalawat beserta salam, tak lupa kita haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia, sehingga kita dapat merasakan betapa istimewanya wahyu Tuhan. Begitu juga kepada para kerabat dan sahabat beliau yang senantiasa mengiringi perjuangan, serta para ulama yang mengikuti setiap langkahnya hingga saat ini.


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Khatib berpesan untuk diri sendiri dan jamaah shalat Jumat sekalian, mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa dan jangan sampai kita meninggal dunia dalam kafir. Hal ini dilandaskan atas Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Sampai saat ini masih hangat terasa, suasana perayaan kemenangan atas keberhasilan kita menjalankan perintah Allah SWT untuk berpuasa selama sebulan penuh, melawan hawa nafsu dan mengerjakan banyak amal ibadah secara konsisten. 


Sebagaimana kita ketahui, bahwa tujuan inti dari pensyariatan ibadah yang telah sama-sama kita kerjakan selama bulan Ramadhan ini adalah semata-mata untuk membentuk kita menjadi pribadi yang bertakwa. Maksudnya, pribadi yang senantiasa menjunjung tinggi perintah Allah dan menghindari setiap larangan-Nya.


Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 dijelaskan:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Dengan fokus utama dari pensyariatan puasa tersebut, seyogyanya kita harus tetap senantiasa menjaga konsistensi untuk mengerjakan amal kebaikan di sebelas bulan lainnya. Hal ini bertujuan supaya Ramadhan kita tidak terlewat dengan sia-sia, tanpa ada peningkatan kepribadian dan amalan yang berubah menjadi lebih baik.


Misalnya, selama bulan Ramadhan berlangsung kita selalu menjaga tutur kata, membaca Al-Qur’an, rajin bersedekah, gemar mengikuti majelis kajian ilmu dan shalat tepat waktu, maka setelah Ramadhan berlalu kita harus melanggengkan aktivitas tersebut tanpa henti.


Bahkan telah disebutkan dalam hadits, bahwa Allah SWT senang sekali terhadap sikap konsistensi ibadah yang dilakukan oleh setiap hambaNya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bersumber dari Aisyah RA:


عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌أَحَبُّ ‌الْأَعْمَالِ ‌إِلَى ‌اللهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ


Artinya: Dari Aisyah Ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SWT ialah perbuatan yang konsisten meskipun sedikit,” (HR. Muslim).


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah 

Nabi Muhammad SAW meskipun telah menjadi orang terdekat dan paling dicintai oleh Allah SWT, beliau selalu mempraktikkan apa yang telah disampaikannya sendiri dalam hadits tersebut. Dalam riwayat lain dirincikan oleh Aisyah, bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang selalu konsisten dalam beramal.


عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ عَائِشَةَ قُلْتُ: يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، كَيْفَ كَانَ عَمَلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، هَلْ كَانَ يَخُصُّ شَيْئًا مِنَ الْأَيَّامِ؟ قَالَتْ: لَا، ‌كَانَ ‌عَمَلُهُ ‌دِيمَةً، ‌وَأَيُّكُمْ ‌يَسْتَطِيعُ مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَطِيعُ


Artinya, “Dari ‘Alqamah, ia berkata, Aku pernah bertanya kepada Ummul Mu’minin, Aisyah. Aku bertanya, ‘Wahai Ummul Mu’minin, bagaimana (sifat) perbuatan Nabi Muhammad SAW? Apakah beliau mengkhususkannya di hari-hari tertentu?’ Aisyah menjawab, ‘Tidak. Perbuatan Nabi itu dilakukannya secara terus-menerus. Setiap kalian pasti bisa melakukan amal seperti apa yang dilakukan oleh Nabi tersebut,’” (HR. Bukhari).


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah 

Jangan sampai kebiasaan baik yang telah kita lakukan dan latih secara terus-menerus selama sebulan penuh di bulan Ramadhan berujung sia-sia. Dibiarkan hanya menyisakan sebuah kenangan yang tiada berarti. Akan tetapi, buatlah apa yang sebelumnya kita usahakan tersebut menjadi istiqomah selamanya.


Sebab, konsisten dalam perbuatan adalah hal yang paling dicintai oleh Allah SWT, meskipun sedikit. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga merupakan orang yang paling istiqomah yang dapat kita jadikan sebagai role model untuk melakukannya dalam setiap aktivitas ibadah. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan konsisten dalam kebaikan. Aamiin.


بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى


وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللّٰهِ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

 

Ustadz Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman