Khutbah

Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Khusyuk dalam Shalat

Jumat, 3 Januari 2025 | 10:40 WIB

Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Khusyuk dalam Shalat

Ilustrasi shalat. Sumber: Canva/NU Online.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan melaksanakan shalat secara khusyuk. Shalat dengan hati hudhur kepada Allah swt dan diekspresikan dengan fokus dan ketenangan anggota badan ketika shalat. Khusyuk dalam shalat dapat memengaruhi hati untuk berbenah diri menjadi manusia yang lebih baik. Banyaknya perkara keji dan kemunkaran di era modern ini karena shalat mereka tidak khusyuk bahkan ada yang hanya pujian dan reputasi belaka. 

 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul “Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Khusyuk dalam Shalat." Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I 


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah menganugerahkan kehidupan di dunia dengan segala fasilitas yang bisa kita nikmati. Shalawat dan salam kita abadikan kepada nabi teladan yang telah sukses membawa umat dari lingkungan jahiliyah menjadi tatanan ilmiyah dan islamiyah, yaitu Nabi Muhammad saw. Semoga kita menjadi umatnya yang patuh pada sabda-sabdanya dan kelak mendapatkan syafa'at uzhma-nya. Amin ya rabbal ‘alamin.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Meningkatkan kualitas hidup merupakan kewajiban bagi kita sebagai umat Islam. Kita tinggalkan perbuatan buruk dan segera memperbaiki diri dengan amal perbuatan yang baik. Pastikan hari ini lebih baik daripada hari-hari sebelumnya.

 

Jika sebelumnya kita terpuruk dengan berbagai macam persoalan jelek, bangkitlah dan lakukan tindakan nyata untuk mengevaluasi dan introspeksi diri menuju masa depan yang cerah, selamat dan barokah di dunia dan akhirat.

 

Salah satu cara terbaik agar bisa meningkatkan kualitas hidup adalah dengan melakukan shalat secara khusyuk. Dalam surat Al-Ankabut ayat 45, Allah swt berfirman:

 

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

 

Artinya, “Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar”.

 

Menurut penafsiran Muhammad Ali Ash-Shabuni:

 

أَيْ إنَّ الصَّلاةَ الْجَامِعَةَ لِشُرُوْطِهَا وَآدَابِهَا اَلْمُسْتَوْفِيَةِ لِخُشُوْعِهَا وَأَحْكَامِهَا

 

Artinya, “Maksudnya, shalat yang lengkap dengan syarat-syarat dan adab-adanya, serta terpenuhi khusyuk dan hukum-hukumnya”.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Karenanya, shalatlah dengan khusyuk: shalat dengan hati yang hudhur kepada Allah swt, shalat dengan mentadabburi ayat-ayat yang dibaca, shalat dengan fokus tidak memikirkan sesuatu apapun selain yang berhubungan dengan shalat, serta shalat dengan anggota badan yang tenang, menunduk dan diam.

 

Imam Hasan al-Fayumi menjelaskan:

 

الخُشُوْعُ حَالَةٌ فِي القَلْبِ يَظْهَرُ أَثَرُهَا عَلَى الجَوَارِحِ مِنَ الإِخْبَاتِ وَالسُكُوْنِ

 

Artinya, “Khusyuk adalah kondisi di dalam hati, dimana efeknya adalah ketenangan yang ada pada anggota badan dengan menunduk dan diam.”

 

Perhatikan juga syarat-syarat, kesunnahan dan keutamaanya. Shalat yang tidak hanya menggugurkan kewajiban tapi sekaligus memperhatikan keafdhalannya. Shalat yang tidak hanya asal selesai tapi sekaligus menjaga kesempurnaannya. 

 

Sehingga melaksanakan shalat secara berjamaah, bukan sendirian. Fokus dan serius, tidak memikirkan pekerjaan dan segala hal yang bersifat duniawi. Anggota badan tenang, tidak main-main apapun yang merusak konsentrasi fisik dan pikiran. 

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Imam Muhammad Ar-Razi Fakhruddin juga menegaskan:


مَنْ صَلَّى عَصِمَهُ اللهُ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

 

Artinya, “Barangsiapa yang shalat, maka Allah jaga dari perbuatan keji dan munkar”.

 

Maka, mulailah dengan shalat untuk meningkatkan kualitas hidup kedepan. Semangat kerja dievaluasi agar berkualitas, tapi semangat shalat juga lebih diperhatikan. Koreksi amal perbuatan terus dioptimalkan, tapi koreksi shalat perlu menjadi skala prioritas.

 

Kedahsyatan shalat memengaruhi manusia untuk memperbaiki kualitas hidup karena shalat mampu mengetuk hati untuk berbenah diri, dimana hati adalah akar dari anggota badan yang lain. Jika ia baik, maka baik pula anggota badan yang lain. Begitu juga sebaliknya.

 

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Ajibah:

 

إنَّمَا كَانَتِ الصَّلاةُ مُطَهِّرَةً لِلْقُلُوْبِ مِنَ اْلمَسَاوِيْ وَالْعُيُوْبِ

 

Artinya, “Sesungguhnya shalat dapat menyucikan hati dari kejelekan dan kesalahan”.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Ketika ditanya kenapa banyak perbuatan keji dan kemunkaran di era modern ini, sedangkan banyak masjid dan mushalla didirikan sebagai tempat shalat? Kenapa banyak pelaku kejahatan, korupsi, pezina, pemabuk dan tindakan amoral lainnya, sedangkan mereka shalat?

 

Kata Imam Al-Ghazali, sebagaimana dikutip oleh Imam Al-Munawi:

 

صَلاةُ الْغَافِلِ لا تَمْنَعُ مِنَ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ 

 

Artinya, “Shalatnya orang yang lalai tidak dapat mencegah perbuatan keji dan munkar”.

 

Maka kembali ke materi awal, shalat harus khusyuk sebagai cara terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup. Jika tidak, maka shalat hanya menggugurkan kewajiban, tidak memberi dampak positif terhadap realitas hidup kedepan. 

 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَ كَفَرَ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقِ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً۰ اَمَّابَعْدُ، فَيَاعِبَادَ ﷲ اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرٍ

إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ قَوْلًا كَرِيْمًا: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِمْ صَلَاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأْهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِهِمْ صَلاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، اللهُمَّ وَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَارْزُقْنَا وَإِيَّاهُمْ زِيَادَةَ التَّقْوَى وَالْإِيْمَانِ،  اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Ustadz Muqoffi, Guru Pon-Pes Gedangan & Dosen IAI NATA Sampang Madura