Khutbah

Khutbah Jumat: Menjaga Kebersihan

Rab, 5 Januari 2022 | 11:00 WIB

Khutbah Jumat: Menjaga Kebersihan

Khutbah Jumat: Menjaga Kebersihan

Khutbah I


الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ


أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي الْقُرْآنِ العَظيم: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Di hari yang mulia ini, Khatib menyeru kepada diri Khatib pribadi, juga pada jamaah sekalian agar senantiasa menjaga serta meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan penuh penghambaan, takwa yang hakiki, yaitu menjauhi segala larangan Allah subhânahu wa ta’âla dan menjalankan perintah-Nya. Sebab Allah akan selalu menyediakan solusi bagi hamba yang bertakwa. Bahkan Allah akan memberi mereka rezeki yang tidak disangka-sangka kedatangannya. Dalam Surat at-Thalaq ayat 2 dan 3 Allah berfirman:


وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ


Artinya, “Siapa pun yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”

 


Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.

Sejak belia kita sering diajarkan oleh orang tua atau guru-guru kita di sekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan. Nasehat tentang kebersihan terus menerus diulang-ulang. Apabila di rumah, setelah makan terdapat butiran nasi yang jatuh, kita diperintahkan untuk memungutnya. Di sekolah, kita diajarkan menjaga kebersihan dengan adanya jadwal piket bagi setiap siswa. Bahkan, orang tua dan guru tak segan-segan menegur kita apabila tidak menjaga kebersihan, baik di rumah maupun di sekolah.


Sungguh, Islam adalah agama yang mengajarkan kebersihan kepada pemeluknya. Hal tersebut sangat terbukti dalam praktik-praktik keagamaan yang kita lakukan setiap harinya. Misalnya shalat. Sebelum shalat kita diperintahkan untuk bersuci terlebih dahulu dengan cara berwudhu. Kesucian badan, tempat dan pakaian menjadi syarat sahnya shalat. 


Ya, memang suci tidak mesti harus bersih, namun ia identik dengan sesuatu yang terlihat bersih. Contoh lainnya dari praktik kebersihan dalam peribadahan umat Islam adalah setiap muslim laki-laki yang junub dan perempuan yang mengalami haid dan nifas wajib untuk mandi besar. 


Dalam Al-Qur’an sendiri, terdapat beberapa ayat yang menyinggung tentang kebersihan. Baik bersih jasmani, yaitu bersih badan, pakaian, tempat dan lain-lain; atau bersih secara rohani, yaitu kebersihan hati kita dari sifat negatif dan penyakit hati seperti sombong, dengki, dan tamak. Misalnya, dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 222:


إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ


Artinya:  “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat, dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

 
Ayat yang ini mengandung nilai-nilai ajaran yang penting untuk kita ikuti, yaitu hendaknya kita senantiasa bertobat atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan, sebab tobat adalah langkah awal untuk kita menyucikan dan membersihkan batin kita. Selanjutnya, kita juga dianjurkan untuk bersuci. Baik orang yang bertobat dan bersuci, keduanya Allah cintai. 


Dalam ayat lain, tepatnya Surat al-Maidah ayat 6 Allah berfirman:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.” 


Begitu pun dalam hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, banyak sabda-sabda beliau yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersihan. Dalam riwayat Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia meriwayatkan hadis dari baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tercantum dalam kitab Shahih Muslim:


الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ


Artinya: “Kesucian adalah setengah dari keimanan.”

 


Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah subahanahu wa ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kesehatan. Salah satu kunci Rasulullah dalam menjaga kesehatan adalah beliau selalu menjaga kebersihan. Gaya hidup bersih yang beliau praktikkan dapat kita temukan dalam kesehariannya sebagaimana diriwayatkan di beberapa hadis, yaitu di waktu beliau makan, maka sebelum dan sesudahnya tidak lupa mencuci tangan. Beliau bercebok setelah buang air besar, memotong kuku tangan dan juga kakinya. Sebab di sela-sela dan di balik kuku tentu banyak kotoran tersimpan. Beliau juga mandi dan bersiwak. Berkaitan dengan hal ini Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


الْفِطْرَةُ خَمْسٌ – أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ – الْخِتَانُ وَالاِسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ


Artinya: “Fitrah itu ada lima (lima hal yang termasuk dalam fitrah manusia), yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku-kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis.” (HR al-Bukhari dan Muslim).


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:


لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلى أُمَّتي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّواكِ عِنْدَ كلِّ صَلاَةٍ


Artinya: “Seandainya aku tidak memberatkan umatku, maka sungguh aku akan memerintah mereka bersiwakan di setiap akan melaksanakan shalat.” (HR al-Bukhari dan Muslim).


Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga peduli pada kebersihan lingkungan sekitarnya, khususnya saluran air yang mana sering menjadi pusat mengumpulnya penyakit dari kotoran. Begitu pun halnya pekarangan rumah dan sekitarnya, Rasulullah peduli tentang kebersihan tempat-tempat di sekitarnya. Dalam riwayat Imam at-Thabrani dalam kitab Mu’jamul Ausath:


طَهِّرُوا أَفْنِيَتَكُمْ


Artinya: “Bersihkanlah pekarangan rumah kalian.”


Demikianlah Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan, sebab kebersihan merupakan pangkal dari kesehatan. Jadilah pelopor kesehatan baik bagi pribadi, keluarga dan masyarakat. Jadikanlah kesehatan sebagai pola dan gaya hidup kita, supaya kesehatan kita terjaga, dan tentunya kita telah mengamalkan sunah Rasulullah, juga nilai-nilai mulia yang ada dalam Al-Quran. 


باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

*


Khutbah II


الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ


أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ


اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

 
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah dan Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.