Khutbah

Khutbah Jumat: Merawat Bumi dengan Menanam Pohon

Kam, 30 November 2023 | 19:30 WIB

Khutbah Jumat: Merawat Bumi dengan Menanam Pohon

Ilustrasi. (Foto: NU Online/Freepik)

Bumi adalah planet yang indah dan rapuh. Itu adalah rumah bagi jutaan spesies tanaman dan hewan, termasuk manusia. Untuk menjaga Bumi tetap sehat dan berkelanjutan, kita semua harus melakukan bagian kita untuk melindunginya.

 

Untuk itu, Khutbah Jumat ini berjudul "Khutbah Jumat: Merawat Bumi dengan Menanam Pohon". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

 

  الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى; يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

 

Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia

Puji dan syukur pada Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan, sehingga bisa melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Shalawat dan salam pada Rasulullah SAW, yang akan mengantarkan kita pada syafaat kelak. 

 

Selanjutnya, kita dianjurkan untuk bertakwa kepada Allah. Pasalnya, hanya takwa dan iman yang menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat kelak. 

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Bumi merupakan planet yang kita tinggali bersama dengan makhluk hidup lainnya. Bumi memberikan kita berbagai macam manfaat, mulai dari udara yang kita hirup, air yang kita minum, hingga makanan yang kita makan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bumi juga menghadapi berbagai macam ancaman, seperti perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan kepunahan flora dan fauna.

 

Salah satu upaya untuk merawat bumi adalah dengan menanam pohon. Pasalnya, pohon memiliki manfaat yang besar bagi manusia. Antara lain, pohon mampu menyerap karbon dioksida. Jamak kita ketahui bahwa pohon berfotosintesis untuk menghasilkan oksigen. Dalam proses fotosintesis itu, pohon juga menyerap karbon dioksida dari udara. 

 

Paparan CO2 [karbon dioksida] dengan jumlah yang tinggi bisa menyebabkan berbagai efek pada tubuh manusia. Hal itu mungkin termasuk sakit kepala, pusing, gelisah, kesemutan, kesulitan bernapas, berkeringat, kelelahan, peningkatan denyut jantung, tekanan darah tinggi, koma, asfiksia, dan kejang-kejang.

 

Pada sisi lain, paparan CO2 yang tinggi juga berdampak buruk bagi lingkungan, seperti perubahan iklim. Sejatinya, CO2 adalah gas rumah kaca yang dapat menyebabkan efek pemanasan global. Ketika CO2 di atmosfer meningkat, suhu bumi juga akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti kenaikan permukaan laut, perubahan pola cuaca, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

 

Selanjutnya, pohon memiliki peran penting dalam membersihkan udara. Pasalnya, pohon dapat menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke udara. Pohon juga dapat membantu mengurangi polusi udara dengan menangkap debu dan partikel polutan lainnya.

 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA) menunjukkan bahwa satu pohon dewasa dapat menyerap sekitar 13 pon karbon dioksida per tahun. Hal ini berarti bahwa satu pohon dapat membantu membersihkan udara yang setara dengan 12 mobil yang tidak menggunakan bahan bakar.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dalam Islam, menanam pohon merupakan perbuatan yang sederhana namun memiliki dampak yang luar biasa bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Islam sebagai agama yang rahmatal lil alamin, senantiasa mendorong umatnya untuk menjaga dan melestarikan alam sekitar. Pun, menanam pohon menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan.

 

Dalam ajaran Islam, menanam pohon tidak hanya dipandang sebagai tindakan ekologis, tetapi juga sebagai ibadah yang bernilai pahala. Rasulullah SAW dalam berbagai hadisnya telah menganjurkan umatnya untuk menanam pohon. Salah satunya dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda;

 

لاَ يَغْرِسُ مُسْلِمٌ غَرْسًا وَلَا يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلَادَابَّةٌ وَلَا شَيْءٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ  

 

Artinya, “Tiada seorang Muslim yang menanam pohon atau tumbuhan lalu dimakan oleh seseorang, hewan ternak, atau apapun itu, melainkan ia akan bernilai sedekah bagi penanamnya.” (HR Muslim). 

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Hadis tersebut menunjukkan bahwa menanam pohon merupakan amal saleh yang pahalanya terus mengalir, bahkan setelah pohon tersebut telah tumbuh besar dan menghasilkan buah. Pahala tersebut tidak hanya didapatkan oleh orang yang menanam pohon, tetapi juga oleh setiap makhluk hidup yang memanfaatkan pohon tersebut, baik manusia, hewan ternak, maupun hewan liar.

 

Sementara itu, di hadis yang lain, tentang keutamaan menanam pohon demi kelangsungan bumi, terdapat dalam riwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa menanam pohon, selain merupakan amal saleh, menanam pohon turut menjaga kelestarian lingkungan hidup. Nabi bersabda;
  

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَلاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

 

Artinya; "Dari Jabir, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang Muslim pun yang menanam tanaman, kecuali apa yang dimakannya menjadi sedekah baginya. Dan apa yang dicuri dari tanaman itu juga menjadi sedekah baginya. Dan apa yang dimakan oleh binatang buas juga menjadi sedekah baginya. Dan tidak ada yang memanen tanaman itu selain dia, kecuali itu menjadi sedekah baginya hingga hari kiamat."

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Pada sisi lain, pohon merupakan salah satu ciptaan Allah SWT yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, serta makhluk hidup ciptaan Allah lainnya. Pohon berfungsi sebagai penghasil oksigen, penyerap karbon dioksida, penyedia makanan dan tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup, serta berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang ada di bumi.

 

Hal itu, terlihat dalam pelbagai firman Allah, yang menunjukkan pentingnya pohon bagi kehidupan. Sebagaimana Q.S Ar-Rahman [55] ayat 10-11;

 

وَالْاَرْضَ وَضَعَهَا لِلْاَنَامِۙ [10] فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّالنَّخْلُ ذَاتُ الْاَكْمَامِۖ [11]

Artinya; "Bumi telah Dia bentangkan untuk makhluk(-Nya). Padanya terdapat buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang."

 

Menurut Al-Wahidi dalam kitab Tafsir Wajiz, jilid V, halaman 1053, dijelaskan bahwa beberapa nikmat Allah yang diberikan kepada manusia, salah satunya adalah pohon kurma, yang sangat bermanfaat bagi manusia. Buahnya dapat dimakan, airnya dapat diminum, dan batangnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

 

Kesimpulan

Menanam pohon merupakan perbuatan yang terpuji dan dianjurkan dalam Islam. Menanam pohon memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama merawat bumi dengan menanam pohon, untuk menciptakan lingkungan yang asri, sehat, dan berkelanjutan.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.!

 

Khutbah II

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ

 

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: (وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر). إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Zainuddin Lubis, Pegiat kajian keislaman, tinggal di Ciputat.