Abdul Karim Malik
Kolomnis
Membangun kesuksesan tidaklah mungkin tanpa sikap optimis yakni dengan selalu berpandangan positif dan memiliki keyakinan terhadap masa mendatang dengan harapan dan keyakinan bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik. Sikap inilah yang harus menjadi prinsip umat Islam agar mampu menghadapi berbagai macam kesulitan dunia.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَى وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Kesulitan adalah bagian daripada kehidupan yang tidak dapat dihindari. Setiap individu pasti akan mengalami kesulitan hidup dalam bentuk yang berbeda-beda, namun hal ini tidak menggugurkan kewajiban kita untuk selalu bertakwa kepada Allah, dengan sikap optimis mampu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya, agar kita mampu meraih ridha dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala.
Namun begitu, menjalankan ketakwaan bukanlah perkara yang mudah, namun juga bukan hal yang mustahil. Kita sadar bahwa kita diciptakan Allah sebagai makhluk yang lemah tiada daya namun jangan sampai kelemahan ini menjadikan kita orang-orang yang berputus asa.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Memang terkadang rasa putus asa tumbuh dalam hati kita sebab kegagalan dalam menggapai tujuan, kesulitan menghadapi masalah, kehilangan orang yang dicintai, kesulitan dalam ekonomi dan lain sebagainya. Namun perlu kita ingat bahwa Allah akan selalu memberikan kemudahan pada setiap kesulitan. Allah berfirman:
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرً (5) اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرً (6)
Artinya: "Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan pasti ada kemudahan." (QS Al-Insyirah 5-6)
Dalam dua ayat tersebut, Allah mengungkapkan bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan terdapat kelapangan, dan di dalam setiap hambatan dan rintangan terdapat pula jalan keluar. Namun demikian, dalam usaha untuk meraih sesuatu haruslah selalu disertai dengan sikap optimis dan yakin bahwa semua akan dapat diraih dengan kesabaran dan tawakal kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Sikap optimis merupakan salah satu kunci untuk meraih kesuksesan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Syekh Imrithi menyinggung keoptimisan seseorang akan menjadi kunci sukses baginya, dalam mukadimah nazhom Imrithi-nya:
إذِ الْفَتَى حَسْبَ اعْتِقَادِهِ رُفِعْ # وَكُلُّ مَنْ لَمْ يَعْتَقِدْ لَمْ يَنْتَفِعْ
Artinya, "Seseorang akan diangkat derajatnya sebab keyakinannya. Siapa pun yang tidak memiliki optimisme, maka ia tidak akan bisa meraih kemanfaatan (kesuksesan).
Dengan optimisme, sejatinya kita sedang berbaik sangka kepada Allah dzat yang mengatur dan menjalankan segala kejadian yang terjadi di dunia ini. Berbaik sangka atau husnuzhan merupakan modal utama bagi orang mukmin untuk bisa mencapai keyakinan terhadap rukun iman yang keenam yakni beriman terhadap semua ketentuan Allah, entah ketentuan yang baik atau yang buruk.
Seperti di saat ini, tidak semua di antara kita sedang dalam kondisi stabil dalam hal ekonomi, namun begitu jangan sampai kita berputus asa. Kita sudah sangat tahu bahwa rezeki seseorang sudah ada jatah dan takarannya dari Allah. Sekuat apa pun usaha seseorang jika bukan rezekinya, maka tidak akan dapat ia raih. Sebaliknya sekecil apapun upaya seseorang, jika telah ditentukan sebagai rezekinya, pastilah akan ia peroleh.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Mari kita bangun sikap optimis dengan selalu berbaik sangka kepada Allah dan meyakini semua yang terjadi adalah ketentuan Allah, agar kita mudah bersyukur, mampu bersabar dan bisa rela akan semua hal yang kita lalui.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Optimis dalam menanti datangnya kebahagiaan dari Allah merupakan bentuk ibadah yang utama. Sebagaimana sabda Baginda nabi Muhammad SAW:
إِنْتِظَارُ الفَرَجِ مِنَ اللّٰهِ عِبَادَةٌ، وَمَنْ رَضِيَ بِالقَلِيْلِ مِنَ الرِّزْقِ رَضِيَ اللّٰهُ مِنْهُ بِالقَلِيْلِ مِنَ العَمَلِ
Artinya: menanti kebahagiaan dari Allah adalah ibadah, barangsiapa yang rela dengan rezeki yang sedikit, maka Allah rela terhadapnya atas amalnya yang sedikit. (HR Baihaqi)
Menunggu kebahagiaan dalam hadits tersebut tentu tidak dengan hanya berpangku tangan, namun haruslah diisi dengan kegiatan yang positif yang bisa mengurangi dan menghindarkan dari bertambahnya masalah dan kesulitan. Tentu tidak lupa selalu mendekat kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan memperbanyak ibadah dan berdoa, agar kita selalu diberi pertolongan dalam setiap kesedihan dan kesulitan yang kita hadapi.
Mari kita tumbuhkan sikap optimis dan keyakinan bahwa tidak ada kesedihan, kesusahan dan kesulitan yang abadi, semuanya akan terhenti pada masanya. Karena sejatinya setiap perkara memiliki batas waktunya masing-masing.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Demikian khutbah siang pada siang hari ini, semoga bermanfaat dan menjauhkan kita dari rasa putus asa dan menumbuhkan sikap optimis untuk mampu menjalani kehidupan ini dengan sukses di dunia dan di akhirat. Aamiin ya rabbal alamin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ
فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ
Abdul Karim Malik, Alumni Al Falah Ploso kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.
Terpopuler
1
Temui Menkum, KH Ali Masykur Musa Umumkan Keabsahan JATMAN 2024-2029
2
Baca Doa Ini untuk Lepas dari Jerat Galau dan Utang
3
Cara KH Hamid Dimyathi Tremas Dorong Santri Aktif Berbahasa Arab
4
Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025, Jamaah Mulai Berangkat 2 Mei
5
Apel Akbar 1000 Kader Fatayat NU DI Yogyakarta Perkuat Inklusivitas
6
Pengurus Ranting NU, Ujung Tombak Gerakan Nahdlatul Ulama
Terkini
Lihat Semua