Ramadhan

Doa sesudah Shalat Witir

Rab, 27 Maret 2024 | 16:45 WIB

Doa sesudah Shalat Witir

Ilustrasi doa witir. (Foto: NU Online/Suwitno)

Bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak doa. Pasalnya, Ramadhan merupakan bulan mustajab untuk berdoa. Kabar gembira tersebut berdasarkan sabda Baginda Rasulullah Saw sebagaimana berikut:

 

إنَّ للَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عتقَاءَ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ - يَعْنِيْ فِيْ رَمَضَانَ - وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً

‎Artinya : ”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR Ahmad 12/420)

 

Sabda Rasulullah tersebut merupakan keistimewaan yang ada dalam bulan Ramadhan, yaitu doa yang dipanjatkan di bulan Ramadhan akan diijabah oleh Allah Swt. Bahkan dalam hadits lain disebutkan lebih spesifik, doa mustajab adalah di waktu sebelum buka, ketika puasa, ketika sahur, dan di sepertiga malam.

 

Di antara waktu yang sering digunakan umat Islam untuk berdoa secara berjamaah di bulan Ramadhan adalah saat pembacaan Doa Shalat Witir. Sebaiknya, sebelum memanjatkan doa, hendaknya diawali dengan dzikir terlebih dahulu. 

 

Dzikir dan Doa Sesudah Shalat Witir

Adapun dzikir dan doa setelah shalat witir, yaitu sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, ia berkata :

 

 فَإِذَا فَرَغَ قَالَ عِنْدَ فَرَاغِهِ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يُطِيلُ فِي آخِرِهِنَّ 

 

Artinya: “Jika Rasulullah Saw telah selesai dari witirnya, beliau membaca ‘Subḫânal malikil quddûs (sebanyak tiga kali)’, beliau memanjangkan di akhirnya.” (HR. An-Nasa’i no. 1700, Ibnu Majah no. 1182.)

 

Anjuran dzikir tersebut juga dijelaskan dalam kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani yang dikatakan :

 

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُولَ بَعْدَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ وَأَنْ يَقُولَ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك    

Artinya: “Seseorang dianjurkan setelah shalat witir membaca 3 kali, ‘Subḫânal malikil quddûs,’ kemudian membaca, ‘Allâhumma inî a‘ûdzu bi ridhâka min sakhathika, wa bi mu‘âfâtika min ‘uqûbatika. Wa a‘ûdzu bika minka, lâ uhshī tsanâ’an alayka anta kamâ atsnayta ‘alâ nafsika.” (Syekh Nawawi al-Bantani, Nihayatuz Zain, [Beirut : Daar El-Fikr], halaman 102]

 

Setelah membaca dzikir sesuai dengan sabda Rasulullah Saw tersebut, kemudian dianjurkan untuk membaca doa sesudah shalat witir yang dipimpin oleh bilal, sebagaimana berikut :

 

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ لَا نَحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك.

Artinya: "Ya Allah, kami berlindung dengan ridha-Mu dari bahaya murka-Mu, dan kami berlindung dengan ampunan-Mu dari bahaya hukuman-Mu, dan kami berlindung kepada-Mu dari adzab-Mu, kami tidak bisa menghitung pujian atas-Mu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas diri-Mu." (HR. Abu Daud no. 1427, Tirmidzi no. 3566, An-Nasa’i no. 1748 dan Ibnu Majah no. 1179.)

 

Demikianlah dzikir dan doa sesudah shalat witir yang bisa diamalkan. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

 

Ustadz Muhammad Habib Zainul Huda, Alumni Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta