Ramadhan

Kultum Ramadhan: Keutamaan Membaca Kitab Suci Al-Qur’an

Jum, 15 Maret 2024 | 03:00 WIB

Kultum Ramadhan: Keutamaan Membaca Kitab Suci Al-Qur’an

Ilustrasi membaca Al-Quran. (Foto: NU Online/Suwitno)

Bulan suci Ramadhan menjadi momentum paling baik bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Terlebih bulan Ramadhan yang merupakan bulan turunnya Al-Qur’an, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185. Allah swt berfirman:  

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَان

 

Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: Ayat 185)

 

Memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan suci Ramadhan sudah diteladani oleh Baginda kita Nabi Agung Muhammad saw. Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas, dikisahkan bahwa Rasulullah saw selalu bertadarus dengan malaikat Jibril di tiap malam bulan Ramadhan.

 

‎ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ 

 

Artinya: “Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

 

Oleh sebab itu, sudah menjadi seyogyanya kita sebagai umat Islam memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan suci Ramadhan ini baik membaca secara mandiri maupun mengikuti agenda tadarus Al-Qur’an di Masjid-Masjid atau musholla setempat sebagaimana tradisi umat islam dalam menghidupkan bulan suci Ramadhan.

 

Terlebih, membaca Al-Qur’an memiliki keutamaan yang begitu besar. Dalam hadits riwayat Ibnu Mas’ud dijelaskan bahwa membaca satu huruf saja dalam Al-Qur’an mendapatkan sepuluh kebaikan dan akan dilipatgandakan oleh Allah swt menjadi sepuluh kebaikan.

 

وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "من قرأ حرفًا من كتاب الله فله حسنة، والحسنة بعشر أمثالها لا أقول: ألم حرف، ولكن ألف حرف، ولام حرف، وميم حرف

 

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud,- dia katakan bahwa Rasulullah Saw,- telah bersabda; Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an kitabullah, maka baginya satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan dibalas oleh Allah Ta’ala dengan sepuluh kebaikan, tidak dikatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”. (H.R At-Tirmidzi)

 

Selain itu, Rasulullah saw juga menganjurkan kepada umatnya agar membaca al-Qur’an karena kelak di hari kiamat Al-Qur’an akan menjadi penolong bagi orang membacanya. Dalam riwayat Abi Umamah, Rasulullah saw bersabda: 

 

عن أبي أمامة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعًا لأصحابه

 

Artinya: “Diriwayatkan dari Abi Umamah, dia katakan bahwa aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda; Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya dia akan datang di hari kiamat sebagai syafaat orang yang membacanya”. (HR. Imam Muslim)

 

Membaca Al-Qur’an secara berjamaah juga memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam Hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw menyebutkan keutamaan membaca Al-Qur’an secara jamaah:

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللَّهِ ويَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Artinya: “Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda, ‘Tidaklah satu kelompok orang berkumpul di sebuah rumah ibadah, membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya di tengah mereka, melainkan ketenteraman turun di tengah mereka, rahmat menyelimuti mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut mereka di tengah orang yang ada di sisi-Nya.” (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Al-Baihaqi).

 

Dalam meraih keutamaan membaca Al-Qur’an secara berjamaah, tidak harus dilakukan di masjid. Akan tetapi bisa dilakukan di tempat seperti musholla, pondok, dan madrasah sebagaimana yang berlaku di masyarakat. Imama Nawawi dalam kitab Syarh An-Nawawi lil Muslim menjelaskan:

 

ويلحق بالمسجد في تحصيل هذه الفضيلة الاجتماع فى مدرسة ورباط ونحوهما إن شاء الله تعالى 

 

Artinya, “Disamakan dengan masjid dalam hasilnya fadhilah yaitu berkumpul di madrasah, pondok dan tempat-tempat sesamanya, Insya Allah”. (Imam Nawawi, Syarh an-Nawawi li al-Muslim, juz 17, hal. 22)

 

Sebagai umat Islam, tentu kita tidak ingin menyia-nyiakan keagungan ini di bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan limpahan rahmat dan pahala dari Allah swt. Oleh sebab itu, mari kita manfaatkan baik-baik momentum penuh keberkahan ini dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an. Wallahu a'lam.

 

Ustadz Bushiri, Pengajar di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan