Ramadhan

Niat Puasa Ramadhan: Tata Cara, Bacaan, dan Artinya

Kam, 7 Maret 2024 | 16:45 WIB

Niat Puasa Ramadhan: Tata Cara, Bacaan, dan Artinya

Ilustrasi niat puasa Ramadhan. (NU Online)

Dalam satu tahun Hijriah atau Qamariah, terdapat satu bulan yang diwajibkan berpuasa, yakni bulan Ramadhan. Peribadatan tersebut termaktub pada kitab suci Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
 

Dilansir dari NU Online, puasa berartikan menahan seluruh anggota badan untuk menghindari segala perkara yang dimakruhkan. Tidak sebatas menahan haus dan lapar.
 

Dalam ibadah terdapat hal fundamental, termasuk dalam puasa wajib maupun sunah, yaitu niat. Berikut penerapan niat puasa Ramadhan yang perlu diketahui, mulai dari tata cara, bacaan dan artinya.
 

Tata Cara Niat Puasa Ramadhan

Dalam niat puasa, tidak cukup sebatas pengucapan secara lisan saja, melainkan harus sampai pada hati. Selain itu, diwajibkan pula menyertakan status puasa, apakah wajib, qadha atau nazar. 
 

Mengutip dari kitab Tausyih Syarhu Fathul Qarib, menurut Syekh Nawawi Banten, niat dapat dilakukan setelah terbenamnya matahari hingga sebelum terbitnya fajar (Subuh). Kebiasaan masyarakat kita, niat dilakukan setelah shalat Tarawih berjamaah. Cara demikian itu, menurut para ulama dianjurkan mengulangi niat kembali pada paruh malam yang terakhir (mendekati sahur). (Muhammad Nawawi Banten, Tausyih Syarhu Fathul Qarib, halaman 111).
 

Bacaan dan Arti Niat Puasa Ramadhan

Mengutip dari kitab Ghayatul Muna, terdapat dua redaksi niat. Pertama, niat puasa:


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.


Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
 

Kedua, disunahkan menambahkan bacaan:
 

إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً لِوَجْهِ اللهِ الْكَرِيمِ


Iimanan wahtisaaban liwajhillaahil karim.


Artinya, “Dalam keadaan iman dan mengusahakan pahala sepenuhnya karena Allah yang Mulia." (Muhammad bin Ali Ad-Du’ani, Ghayatul Muna Syarhu Safinatin Naja,[Tarim, Darul Hijjah: 2015], halaman 572).
 

Demikian tata cara dan bacaan niat puasa Ramadhan. Semoga tulisan ini dapat membantu anda dalam mengamalkannya. Amin. Wallahu a’lam.

 

Ustadz Shofi Mustajibullah, Alumni Az-Zahirul Ploso dan Mahasantri Pesantren Kampus Ainul Yaqin Malang