Kala Nabi Muhammad Memerah Susu untuk Keluarga Khabab
Sel, 6 Agustus 2019 | 14:00 WIB
Salah satu bentuk pertolongan Nabi Muhammad adalah memerah susu untuk memenuhi keluarga sahabatnya, Khabab bin Art. Dikisahkan putri Khabab, suatu ketika ayahnya tidak ada di rumah selama beberapa hari karena tengah menjalankan tugas pengintaian –dan sekaligus berperang. Nabi Muhammad yang mengetahui hal itu berjanji kepada keluarga Khabab akan mencukupi segala kebutuhannya.
Nabi Muhammad kemudian memerah susu kambing milik keluarga Khabab dan menaruhnya dalam sebuah bejana yang besar hingga penuh. Hal ini dilakukan Nabi Muhammad hingga Khabab pulang dari pengintaian dan peperangan. Setelah Khabab selesai menjalankan tugas, pekerjaan memerah susu diambil alih lagi olehnya. Demikian keterangan dalam buku Akhlak Rasul Menurut Al-Bukhari dan Muslim (Abdul Mun’im al-Hasyimi, 2018).
Apa yang dilakukan Nabi Muhammad itu menjadi inspirasi bagi para sahabatnya. Abu Bakar as-Shiddiq misalnya. Dia kerap kali membantu orang-orang yang kaum lelakinya pergi untuk berdagang ataupun berperang. Abu Bakar membantu mereka dengan cara memerahkan susu kambing milik mereka. Persis seperti yang dilakukan Nabi Muhammad kepada Khabab.
Pada saat Abu Bakar diangkat menjadi Khalifah pertama, menggantikan Nabi Muhammad, ada seorang perempuan berkata bahwa tidak akan ada lagi orang yang membantunya memerah susu miliknya. Mendengar hal itu, Abu Bakar menegaskan bahwa dirinya akan terus membantu mencukupi kebutuhan penduduk suatu kampung yang ditinggal kaum lelakinya. Yakni dengan cara memerah susu kambing atau unta milik mereka.
“Saya berharap kondisiku sekarang ini tidak mengubah sedikitpun apa yang biasanya saya lakukan,” kata Abu Bakar setelah menjadi Khalifah, menggantikan posisi Nabi Muhammad.
“Dia telah berjanji padaku untuk memberikan sesuatu yang bisa memperbaiki kondisiku dan melepaskanku dari kesulitan yang aku alami ini,” kata wanita tersebut.
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad menegaskan bahwa perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bagaikan bangunan yang saling menopang antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang mukmin membantu mukmin lainnya dalam hal kebaikan, terlebih jika mereka dalam keadaan yang membutuhkan.
Membantu orang lain memang bukan hanya berupa melakukan pekerjaan orang tersebut, tapi juga bisa berupa yang lainnya seperti memberinya materi. Dan Nabi Muhammad memberikan bantuan kepada para sahabatnya dengan segala bentuk pertolongan. Mulai dari tenaga hingga materi. (Muchlishon)
Terpopuler
1
Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024: Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin Ditolak MK
2
Ini Profil Delapan Hakim MK yang Putuskan Sengketa Pilpres 2024
3
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
4
Sidang Putusan MK, Berikut Petitum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
5
Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Lawan Berat Menanti Timnas Indonesia
6
Terkait Hasil Pemilu, PBNU Serukan Patuhi Putusan Mahkamah Konstitusi
Terkini
Lihat Semua