Titipan Salam atau Salam via WA, Kapan Wajib Dijawab?
NU Online ยท Selasa, 23 Juli 2019 | 07:00 WIB
ูุณู ุจุนุซ ุงูุณูุงู ุฅูู ู ู ุบุงุจ ุนูู ูููู ุฃุญุงุฏูุซ ุตุญูุญุฉ ูููุฒู ุงูุฑุณูู ุชุจููุบู ูุฃูู ุฃู ุงูุฉ ููุฏ ูุงู ุงููู ุชุนุงูู (ุฅู ุงููู ูุฃู ุฑูู ุฃู ุชุคุฏูุง ุงูุฃู ุงูุงุช ุฅูู ุฃูููุง)
โDisunnahkan mengirim salam pada orang yang jauh. Dalam hal ini terdapat beberapa hadits sahih, dan wajib bagi orang yang dititipi salam untuk menyampaikannya, sebab hal ini merupakan sebuah amanah. Allah telah berfirman: โSungguh Allah memerintahkan kalian untuk menyampaikan amanah terhadap yang berhak menerimanyaโ,โ (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmuโ ala Syarh al-Muhadzab, juz 4, hal. 594).
Selain adanya kewajiban menyampaikan titipan salam dari orang lain, wajib pula menjawab salam yang ditujukan kepadanya, baik melalui pesan salam yang dititipkan oleh orang lain ataupun melalui tulisan kertas yang berisi salam yang ditujukan kepadanya. Seperti yang dijelaskan dalam kitab al-Adzkar an-Nawawiyah:
ููุฐุง ุงูุฑุฏ ูุงุฌุจ ุนูู ุงูููุฑ ููุฐุง ูู ุจูุบู ุณูุงู ูู ูุฑูุฉ ู ู ุบุงุฆุจ ูุฌุจ ุนููู ุงู ูุฑุฏ ุงูุณูุงู ุจุงูููุธ ุนูู ุงูููุฑ ุฅุฐุง ูุฑุฃู ุงููย
"Menjawab titipan salam ini wajib dilakukan secepatnya. Begitu juga wajib menjawab salam ย saat datang pada seseorang sebuah tulisan salam di kertas dari orang yang jauh, wajib baginya untuk menjawab salam tersebut secepatnya tatkala ia membacanya," (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Al-adzkaar an-Nawawiyah, juz 2, hal. 29).
Sama halnya seperti kertas, pesan yang berisi salam yang ditujukan secara khusus pada seseorang melaluiย Whatsapp, SMS, email, serta aplikasi atau media sosial lainnyaย bisa dipastikan termasuk dalam cakupan referensi di atas, sehingga wajib untuk dijawab.
Lalu hal yang mesti dipertanyakan, sebenarnya bagaimanakah kategori salam yang wajib untuk dijawab tersebut? Apakah semua jenis salam dalam berbagai bentuk lafalnya bisa disebut sebagai salam yang wajib untuk dijawab?
Para ulama memberikan ketentuan bahwa titipan salam wajib dijawab ketika salah satu dari dua hal ada. Pertama, lafal salam disampaikan secara benar oleh orang yang dititipi salam (ar-rasรปl). Misalnya dengan mengatakan โFulan mengucapkan Assalamualaikum kepadamuโ maka salam demikian wajib untuk dijawab secepatnya oleh si penerima.
Kedua, orang yang menitipkan salam (al-mursil) mengucapkan lafal salam secara benar kepada orang dititipi salam, misalnya dengan mengatakan โSampaikan kata Assalamualaikum kepada zaid darikuโ maka tatkala salam ini disampaikan kepada zaid, wajib baginya untuk menjawab salam tersebut.ย
Ketentuan demikian seperti yang ย dijelaskan dalam kitab ย Bughyah al-Mustarsyidin:
ูุฑุน : ุฅุฐุง ุฃุฑุณู ุงูุณูุงู ู ุน ุบูุฑู ุฅูู ุขุฎุฑ ุ ูุฅู ูุงู : ุณูู ูู ุนูู ููุงู ุ ููุงู ุงูุฑุณูู : ููุงู ูููู : ุงูุณูุงู ุนููู ุฃู ุงูุณูุงู ุนููู ู ู ููุงู ูุฌุจ ุงูุฑุฏ ุ ูุญุงุตู ุฐูู ุฃูู ูุง ุจุฏ ูู ุงูุงุนุชุฏุงุฏ ุจู ููุฌูุจ ุงูุฑุฏ ู ู ุตูุบุฉ ู ู ุงูู ุฑุณู ุฃู ุงูุฑุณูู ุ ููู ูุงู ุงูู ุฑุณู : ุณูู ูู ุนูู ููุงู ุ ููุงู ุงูุฑุณูู ูููุงู : ุฒูุฏ ูุณูู ุนููู ุ ููุง ุงุนุชุฏุงุฏ ุจู ููุง ูุฌุจ ุจู ุงูุฑุฏ ุ ูููู (ู ุฑ) ุนู ูุงูุฏู
โJika seseorang menitipkan salam pada seseorang untuk disampaikan pada orang lain, jika ia mengatakan: โSampaikan salamku pada si Fulanโ lalu orang yang dititipi salam (tatkala bertemu dengan si fulan) mengatakan: โFulan mengatakan 'Assalamu Alaika' padamuโ atau mengatakan 'Assalamu alaika'ย dari si Fulanโ maka wajib untuk menjawab salamnya. Kesimpulan tentang masalah ini, bahwa penitipan salam hanya bisa dianggap dan wajib untuk dijawab ketika terdapat kata salam dari orang yang menitipkan salam atau orang yang dititipi salam. Jika orang yang menitipkan salam berkata: โSampaikan salamku untuk fulanโ lalu orang yang dititipi salam berkata: โZaid menyalamimuโ maka salam yang dititipkan tersebut tidak dianggap dan tidak wajib untuk dijawabโ (Abdurrahman bin Muhammad Baโlawi, Bughyah al-Mustarsyidin, Hal. 540)
Maka dengan demikian dapat dipahami bahwa titipan salam yang sebatas bahasa keakraban atau sekadar basa-basi, tanpa menyebutkan lafal salam secara benar tidak wajib untuk dijawab, seperti dengan ucapan โTitip salam buat orang tuamu yaโ atau โKamu dapat salam dari si fulanโ. Namun bukanlah hal yang dipersoalkan jika titipan salam dengan bahasa keakraban tersebut dijawab dengan kata โWaโalaikumussalamโ meskipun hal tersebut bukanlah hal yang diwajibkan. Wallahu aโlam.
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua