Tafsir

Pesan Al-Quran: Pentingnya Solidaritas Muslim untuk Palestina

Sab, 15 Juni 2024 | 17:00 WIB

Pesan Al-Quran: Pentingnya Solidaritas Muslim untuk Palestina

Ilustrasi bendera Indonesia dan Palestina. (Foto: NU Online/Freepik)

Aksi solidaritas terhadap warga Palestina terus bergulir di berbagai belahan dunia. Sejumlah protes terus digemakan kepada penjajah, Zionis Israel. Aksi ini bukan hanya dilakukan warga muslim, tapi non-muslim juga turut memberikan andil.

 

Islam sebagai rahmat bagi seluruh umat, sangatlah memusuhi penjajahan sebab tidak sesuai dengan tujuan-tujuan manusia itu diciptakan dan sangat bertentangan dengan norma-norma dalam Islam. Oleh karenanya, Islam selalu mengumandangkan pentingnya solidaritas kepada mereka yang terjajah, yaitu Palestina. Selain itu, mayoritas warga Palestina juga tidak lain dan tidak bukan ialah saudara seiman.  

 

Sejatinya, seluruh manusia yang beragama Islam merasakan bahwa mereka adalah saudara bagi muslim yang lainnya, dan menganggap  bahwa mereka bersatu dalam panji yang sama, yaitu Islam. Allah swt berfirman:

 

اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةًۖ

 

Artinya: “Sesungguhnya ini (agama tauhid) adalah agamamu, agama yang satu” (Al-Anbiya ayat 92)

 

Berangkat dari sini, maka sudah semestinya antar umat Islam untuk saling menguatkan, saling membantu, tolong-menolong kala saudaranya menderita dan sengsara. Allah swt telah menegaskan hal ini di sejumlah ayat Al-Qur’an, sebagaimana berikut:

 

1. Surat Al-Hujurat ayat 10

 

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْن

 

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.”

 

Ayat ini menerangkan tentang pentingnya persaudaraan seiman dalam Islam. Apa saja yang menjadi hak seseorang pada saudara satu keturunan, maka hal yang sama juga diterapkan pada saudaranya yang seiman, baik itu berupa menolongnya tatkala susah, membantunya di saat sulit dan hal-hal lainnya.

 

Abu Zuhrah menukil ucapan Az-Zamakhsyari yang redaksinya sebagai berikut:

 

ولقد جاء في الكشاف للزمخشري ما نصه: ما أمر الله به أن يوصل من الأرحام والقرابات، ويدخل فيه وصل قرابة رسول الله صلى الله عليه وسلم، وقرابة الؤمنين الثابتة بسبب الإيمان ...بالإحسان إليهم على حسب الطاقة ونصرتهم والذب عنهم

 

Artinya: “Dan Az-Zamakhsyari telah berkata dalam kitabnya Al-Kasyaf, yang redaksinya: Apa yang Allah perintahkan berupa menyambung silaturahim pada kolega dan kerabat, dan termasuk dalam hal itu ialah kerabat Rasulullah dan juga kerabat seiman... adalah dengan berbuat baik sesuai kemampuan, menolong dan juga membela mereka." (Abu Zuhrah, Zahratut Tafasir, [Kairo, Darul Fikr Al-‘Arabi: tt], jilid VIII, halaman 3932).

 

Lebih lanjut para mufassir kala menafsirkan kalimat  "لعلكم ترحمون" (agar kamu dirahmati) menyatakan, seseorang yang menunaikan hak-hak saudaranya seiman, niscaya ia akan mendapatkan rahmat Allah. Sebaliknya, membiarkan hak saudaranya terbengkalai bisa menjadi penghalang mendapatkan rahmat-Nya.

 

2. Surat Al-Anfal ayat 72

 

وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

 

Artinya: “Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama (Islam), wajib atas kamu memberikan pertolongan."

 

Ayat di atas berbicara tentang bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap ketika saudara seimannya yang jauh dari Tanah Air meminta pertolongan. Maka wajib hukumnya menolong mereka, baik dengan harta atau dengan mengirim utusan.

 

Al-Qurthubi menjabarkan sebagai berikut: “Bila orang-orang mukmin yang tidak ikut berhijrah dan masih berada di Darul Harb meminta pertolongan kalian berupa utusan perang atau harta untuk menyelamatkan mereka, maka tolonglah.”(Al-Qurthubi, Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an,[Kairo, Darul Kutub Al-Misriah: 1964 M],jilid VIII, halaman 57)

 

Selain itu, ayat ini juga mengajarkan sikap solidaritas kepada sesama muslim, yaitu sifat satu rasa atas apa yang dirasakan saudaranya.  Jika saudara kita merasa sakit atau sengsara maka muslim yang lain juga ikut merasakannya.

 

Sikap inilah yang berusaha ditanamkan oleh Rasulullah saw dalam setiap pribadi muslim, sebagaimana sabda beliau:

 

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

 

Artinya: "Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya sakit, maka anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, dengan tidak bisa tidur dan merasakan demam." (HR. Muslim)

 

Hal itu bukan tanpa tujuan, pasalnya dengan sikap solidaritas dan rasa empati pada sesama, maka akan melahirkan kekuatan besar yang dengannya umat Islam bisa keluar dari berbagai masalah yang dihadapinya. (Wahbah Zuhaili, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh,[Damaskus, Darul Fikr: tt], jilid VIII, halaman 6408) 

 

3. Surat Al-Maidah ayat 2

 

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ

 

Artinya: “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa” 

 

Allah swt tidak hanya menciptakan manusia lalu meninggalkannya berbuat sesuka hati di muka bumi, tapi memberikan pedoman dan panduan yang harus diperhatikan oleh seluruh manusia. Salah satunya adalah konsep tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa yang dimuat dalam ayat ini. Berapapun banyaknya seseorang menolong orang lain, pasti suatu saat ia membutuhkan pertolongan orang lain, begitupun sebaliknya. 

 

Muhammad Al-Amin Al-Harari mengatakan bahwa sikap tolong-menolong ini berlaku secara komprehensif, baik itu menolong suatu kelompok atau individu, baik urusan dunia ataupun akhirat, tak terkecuali solidaritas pada saudara muslim kita di Palestina. (Muhammad Al-Amin Al-Harari, Hadiqur Ruh wa Raihan, [Beirut, Daru Thauqin Najah: 2001 M], jilid VII, halaman 100).

 

Oleh karena itu, dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa bahu-membahu untuk mewujudkan kemerdekaan warga palestina merupakan hal urgen bagi umat Islam. Hal itu tergambar jelas dalam beberapa firman-Nya. Maka membantu warga Palestina perlu diupayakan bersama dengan misalnya mendoakan, mendonasikan bantuan, dan meramaikan media sosial tentang Palestina. Wallahu a‘lam

 

Muhamad Sunandar, Alumni Universitas Al-Ahgaff.