Tasawuf/Akhlak

6 Kejanggalan Dunia yang Umum dalam Islam

Sel, 20 Oktober 2020 | 13:15 WIB

6 Kejanggalan Dunia yang Umum dalam Islam

Syekh M Nawawi Banten kemudian mengutip lanjutan hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa Allah tidak akan memberikan rahmat-Nya kepada mereka yang mencampakkan dan mengabaikan enam orang dan enam hal yang terasing. 

Dunia tidak selalu tampak ideal. Bahkan komposisi dunia sering kali terasa dan tampak janggal, aneh, dan asing. Rasulullah SAW juga menyebut enam kejanggalan dunia dalam Islam karena ketidakcocokan komposisi tersebut.


قال النبي صلى الله عليه وسلم (ستة أشياء هن غريبة) بعيدة عن المناسبة (في ستة مواضع


Artinya, “Nabi SAW bersabda, ‘Enam hal yang aneh/asing/janggal (jauh dari kecocokan) pada enam tempat,’” (Syekh M Nawawi Banten, Nasha’ihul Ibad, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 42).


Syekh M Nawawi Banten kemudian menyebutkan secara rinci enam kejanggalan, keanehan, atau keasingan tersebut.


1. Eksistensi masjid terasing yang dibangun di tengah suatu masyarakat yang tidak suka melakukan sembahyang di dalamnya.


2. Mushaf Al-Qur’an terasing yang terdapat di sebuah rumah yang penghuninya tidak suka membaca Al-Qur’an. Mushaf Al-Qur’an hanya tergeletak di dalam rumah tanpa dibaca.


3. Kalimat-kalimat Al-Qur’an terasing di mulut orang-orang fasik yang tidak mengamalkan Al-Qur’an. Ayat-ayat Al-Qur’an berhamburan dari mulut orang-orang yang jauh dari pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an itu sendiri sehingga mulut dan perilaku berjalan masing-masing.


4. Wanita muslimah yang salehah terasing bersuamikan laki-laki yang zalim dan buruk akhlaknya. Suatu kali dijumpai perempuan muslimah yang taat kepada Allah dan rasul-Nya serta berbuat banyak kebaikan berada di bawah kuasa suami yang melewati batas dari yang hak kepada kebatilan.


5. Laki-laki muslim yang saleh terasing beristrikan perempuan yang tercela perilakunya dan buruk akhlaknya. Laki-laki yang baik ini tampak terasing ketika berinteraksi dengan istrinya yang memiliki akhlak tercela.


6. Ulama terasing di tengah masyarakat yang tidak mendengarkan nasihatnya. Ulama tinggal di tengah masyarakat yang tidak memperhatikan telinganya pada ajaran agama yang disampaikan oleh ulama tersebut.


Syekh M Nawawi Banten kemudian mengutip lanjutan hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa Allah tidak akan memberikan rahmat-Nya kepada mereka yang mencampakkan dan mengabaikan enam orang dan enam hal yang terasing. 


ثم قال النبي عليه الصلاة والسلام إن الله لا ينظر إليهم يوم القيامة نظر الرحمة


Artinya, “Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, ‘Sungguh, Allah tidak akan memandang kepada mereka pada hari kiamat dengan pandangan rahmat,’” (Syekh M Nawawi Banten, Nasha’ihul Ibad: 42).


Kita perlu berusaha sekuat tenaga untuk tidak menjadi enam kelompok yang mencampakkan dan mengabaikan enam hal atau enam orang asing tersebut. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)