Kriteria Pemimpin yang Baik Menurut Nabi
NU Online ยท Selasa, 12 September 2023 | 18:30 WIB
Amien Nurhakim
Penulis
Semakin mendekati masa-masa pemilihan umum calon presiden, isu terkait kepemimpinan muncul kembali di muka publik. Menjadi pemimpin sendiri bukanlah suatu tugas yang mudah, ada tanggung jawab yang besar di balik kepemimpinan yang diemban seseorang, apalagi jangkauan kepemimpinan tersebut meliputi satu negara dengan populasi yang besar, tentu bukan main-main.
Terkait kepemimpinan, Islam sendiri sangat peduli terhadap etika dan moral yang harus dimiliki seorang pemimpin. Tentunya, pemimpin ideal dalam sejarah Islam adalah Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam, dan untuk menakar kepemimpinan yang ideal, tiga dari empat sifat wajib bagi para nabi dan rasul berupa siddiq (jujur), amanah (dipercaya), fathanah (cerdas) dapat menjadi landasan kriteria pemimpin yang baik.
Apabila melihat kepemimpinan dari sisi hadis, Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam sendiri pernah menegaskan salah satu sahabatnya untuk tidak meminta jabatan, ucapan ini terekam dalam hadis riwayat al-Bukhari:
ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู ููู ุจููู ุณูู ูุฑูุฉู ููุงูู ููุงูู ููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุง ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู ููู ุจููู ุณูู ูุฑูุฉู ููุง ุชูุณูุฃููู ุงููุฅูู ูุงุฑูุฉู ููุฅูููููู ุฅููู ุฃูุนูุทููุชูููุง ุนููู ู ูุณูุฃูููุฉู ููููููุชู ุฅูููููููุง ููุฅููู ุฃูุนูุทููุชูููุง ุนููู ุบูููุฑู ู ูุณูุฃูููุฉู ุฃูุนูููุชู ุนูููููููุง ููุฅูุฐูุง ุญูููููุชู ุนูููู ููู ูููู ููุฑูุฃูููุชู ุบูููุฑูููุง ุฎูููุฑูุง ู ูููููุง ูููููููุฑู ุนููู ููู ูููููู ููุฃูุชู ุงูููุฐูู ูููู ุฎูููุฑู
Artinya: โDari Abdurrahman bin Samurah, beliau mengatakan, Nabi shallallahu โalaihi wasallam berkata kepadaku: โWahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberinya karena meminta, maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu lihat ada suatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.โ (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).
Terkait makna hadis tersebut, al-Wallawi dalam Dzahirah al-โUqba mengomentari:
ูู ุนูู ุงููุญูุฏููุซ: ุฃู ู ูู ุทูุจ ุงูุฅู ุงุฑุฉุ ูุฃูุนุทููุง ุชูุฑูุช ุฅุนุงูุชู ุนูููุงุ ู ูู ุฃุฌู ุญุฑุตู. (ููุฅููู ุฃูุนูุทููุชูููุง ุนููู ุบูููุฑู ู ูุณูุฃููุฉู ุฃูุนูููุชู ุนูููููููุง) ุฃู ุฃุนุงูู ุงููู ุชุนุงููุ ูุฃููู ู ุงูุญููุ ุญูุชููู ุชุณุนุฏ ููู ุงูุฏููุง ูุงูุขุฎุฑุฉ.
Artinya: โMakna hadits tersebut adalah siapa pun yang meminta kepemimpinan dan dikabulkan, maka Allah akan menghilangkan pertolongan karena kerakusannya. Adapun lafaz hadisย [Dan jika kamu diberikan kepemimpinan tanpa diminta, maka kamu akan mendapatkan pertolongan], maksudnya adalah Allah SWT akan menolongmu dan mengilhamimu dengan kebenaran, sehingga kamu dapat bahagia di dunia dan akhirat.โ (Muhammad ibn โAli al-Wallawi, Dazhirah al-โUqba fi syarh Sunan al-Nasaโi al-Mujtaba, Dar al-Miโraj al-Dauliyah, juz 39, halaman 235)
Dari hadis di atas beserta penjelasannya, ada kriteria yang dapat kita tetapkan untuk melihat pemimpin-pemimpin di sekitar kita yang sedang mencalonkan diri. Sifat tamak dan rakus merupakan sifat buruk yang seharusnya tidak ada di dalam jiwa seorang pemimpin. Kerakusan dan ketamakan akan melahirkan kecurangan ketika menjalankan kepemimpinan, sedangkan pemimpin yang curang disinggung oleh Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam tidak Allah masukkan ke dalam surga. Dalam hadis riwayat Imam al-Bukhari:
ู ุงู ู ููู ุนูุจูุฏู ููุณูุชูุฑูุนููููู ุงูููููู ุฑูุนููููุฉูุ ููู ูููุชู ููููู ู ููู ูููุชูุ ูููููู ุบูุงุดูู ููุฑูุนููููุชูููุ ุฅููุงูู ุญูุฑููู ู ุงูููููู ุนููููููู ุงููุฌููููุฉู
Artinya: โTidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga.โ (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)
Selanjutnya adalah sifat amanah dan bertanggung jawab merupakan sifat mendasar yang harus ada pada seorang pemimpin. Sifat amanah dan bertanggung jawab ini akan berpengaruh pada putusan yang diambilnya, pada pandangan dirinya ketika menangani kasus dan problematika yang menjadi tanggung jawabnya serta memperhatikan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya. Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ุนูู ูุฑู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนูููููู ูุง ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ุฃูููุง ูููููููู ู ุฑูุงุนู ูููููููููู ู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู ููุงููุฅูู ูุงู ู ุงูููุฐูู ุนูููู ุงููููุงุณู ุฑูุงุนู ูููููู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู ููุงูุฑููุฌููู ุฑูุงุนู ุนูููู ุฃููููู ุจูููุชููู ูููููู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู ููุงููู ูุฑูุฃูุฉู ุฑูุงุนูููุฉู ุนูููู ุฃููููู ุจูููุชู ุฒูููุฌูููุง ููููููุฏููู ูููููู ู ูุณูุฆููููุฉู ุนูููููู ู ููุนูุจูุฏู ุงูุฑููุฌููู ุฑูุงุนู ุนูููู ู ูุงูู ุณููููุฏููู ูููููู ู ูุณูุฆูููู ุนููููู ุฃูููุง ูููููููููู ู ุฑูุงุนู ูููููููููู ู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู
Artinya: โDari โAbdullah bin Umar radliallahu โanhuma, Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam bersabda: โKetahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin orang banyak akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluargan suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.โ
Kemudian, seorang pemimpin haruslah orang yang ahli, tentunya keahliannya dalam menata kewarganegaraan yang akan membawa negara dan rakyat pada kestabilan di berbagai bidang, baik kemananan, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Memberikan kepercayaan kepada yang bukan ahlinya merupakan suatu tanda kehancuran, sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam pernah bersabda:
ููุฅูุฐูุง ุถููููุนูุชู ุงููุฃูู ูุงููุฉู ููุงููุชูุธูุฑู ุงูุณููุงุนูุฉูุ ููุงูู: ูููููู ุฅูุถูุงุนูุชูููุงุ ููุงูู: ุฅูุฐูุง ููุณููุฏู ุงููุฃูู ูุฑู ุฅูููู ุบูููุฑู ุฃููููููู ููุงููุชูุธูุฑู ุงูุณููุงุนูุฉู. ุฑูููุงูู ุงููุจูุฎูุงุฑููููย
Artinya: โApabila sifat Amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamatโ. Orang itu bertanya, โBagaimana hilangnya amanah itu?โ Nabi shallallahu โalaihi wa sallam menjawab, โJika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamatโ. (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).
Al-Qasthallani memberi penjelasan bahwa orang yang tidak ahli dalam hal ini adalah orang-orang yang tidak ahli dalam agama dan tidak ahli dalam menjaga amanah. Selain itu, al-Qasthallani mengutip perkataan Ibn Batthal terkait penjelasan hadis ini:
ุฅู ุงูุฃุฆู ุฉ ุงุฆุชู ููู ุงููู ุนูู ุนุจุงุฏู ููุฑุถ ุนูููู ุงููุตุญุ ูุฅุฐุง ููุฏูุง ุงูุฃู ุฑ ูุบูุฑ ุฃูู ุงูุฏูู ููุฏ ุถูุนูุง ุงูุฃู ุงูุงุชุ ูููู: ุฃู ุงูุณุงุนุฉ ูุง ุชููู ุญุชู ูุคุชู ู ุงูุฎุงุฆูุ ููุฐุง ุฅูู ุง ูููู ุฅุฐุง ุบูุจ ุงูุฌููุงู ูุถุนู ุฃูู ุงูุญู ุนู ุงูููุงู ุจู ููุตุฑุชู
Artinya: โPara pemimpin telah diamanahi oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan Allah telah mewajibkan para pemimpin untuk membimbing, jika mereka mempercayakan urusan itu kepada orang lain selain ahli agama, maka mereka telah kehilangan amanah tersebut. Kemudian, Hari Kiamat tidak akan tiba sampai orang yang curang itu diberi amanah, dan ini hanya akan terjadi jika orang-orang bodoh mendominasi dan orang-orang yang benar lemah dalam memegang dan memperjuangkan kepemimpinan.โ (Muhammad ibn Ahmad al-Qasthallani, Irsyad al-Sari li syarh Shahih al-Bukhari, Mesir: al-Mathbaโah al-Kubra al-Amiriyah, 1323, juz 1 halaman 155)ย
Kemudian kriteria pemimpin selanjutnya yaitu yang dicintai dan mencintai rakyatnya, sebab Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam pernah bersabda:
ุฎููุงุฑู ุฃุฆูู ููุชูููู ู ุงูููุฐูููู ุชูุญูุจูููููููู ู ูููุญูุจูููููููู ูุ ูููุตููููููู ุนููููููู ูุชูุตููููููู ุนูููู ุ ูุดูุฑุงุฑู ุฃุฆูู ููุชูููู ู ุงูููุฐูููู ุชูุจูุบูุถููููููู ู ูููุจูุบูุถููููููู ูุ ูุชูููุนููููููููู ู ูููููุนููููููููู ูย
Artinya: โSebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.โ (Hadis riwayat Imam Muslim). Wallahu aโlam bisshawwab
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua