Bahtsul Masail

Kewajiban Sujud Sahwi Makmum Masbuk

Sab, 11 Mei 2024 | 06:00 WIB

Kewajiban Sujud Sahwi Makmum Masbuk

Detail hukum sujud sahwi makmum masbuk (envato - freepik).

Assalamu'alaikum wr wb. Saya ingin bertanya ketika kita sedang shalat dan meninggalkan sunah ab'ad, kemudian ada orang yang makmun masbuk kepada kita. Apakah lebih baik kita melakukan sujud sahwi sebelum salam atau lebih baik sesudah salam? Karena jika melakukan sujud sahwi sebelum salam, ditakutkan membuat bingung makmum masbuk tersebut.
 

Begitu pula sebaliknya. Apabila kita masbuk kepada seseorang yang melakukan sujud sahwi, hukum kita mengikuti imam melakukan sujud sahwi itu wajib atau sunah, atau apa? Terima kasih. Wassalamu'alaikum wr wb. (Nadzim Umam).
 

Wa'alaikum salam wr wb. Penanya yang budiman dan pembaca NU Online yang dirahmati Allah swt. Sebelum menjawab pertanyaan, perlu diketahui bahwa memang benar jika seseorang shalat kemudian meninggalkan salah satu sunah ab'ad maka baginya disunahkan untuk menambal dengan sujud sahwi. 
 

Sunah ab'ad itu sendiri bila diringkas ada tiga, yakni:  

  1. Tasyahud awal, duduk tasyahud awal, dan shalawat kepada Nabi saw. 
  2. Qunut, berdiri untuk qunut, dan shalawat kepada Nabi saw, keluarga, dan sahabatnya. 
  3. Shalawat kepada keluarga Nabi saw pada tasyahud akhir. 

 
Waktu Sujud Sahwi 

Adapun waktu dan tempat sujud sahwi adalah setelah tasyahud akhir dan sebelum salam. Apabila seseorang sengaja salam, padahal ia tahu sebenarnya ia mempunyai kesunahan sujud sahwi, maka kesunahannya telah hilang. dalam kitab Fathul Qarib dijelaskan: 
 

ومحله قبل السلام؛ فإن سلم المصلي عامدا عالما بالسهو أو ناسيا وطال الفصلُ عُرفًا فات محله، وإن قصر الفصلُ عُرفًا لم يفت، وحينئذ فله السجود وتركه
 

Artinya, "Dan tempat melakukan sujud sahwi adalah sebelum salam. Jika seorang mushalli melakukan salam dengan sengaja dan tahu bahwa ia dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi, atau lupa namun temponya cukup lama secara ‘urf, maka kesunahan untuk melakukan sujud sahwi telah hilang." (Muhammad bin Qasim bin Muhammad, Fathul Qarib Al-Mujib, [Beirut, Dar Ibnu Hazm: 2005], halaman 90).


Detail Hukum Sujud Sahwi Makmum Masbuk 

Makmum masbuk adalah kondisi di mana makmum tertinggal sebagian rakaat shalat atau seluruhnya, atau seorang yang menemukan imam setelah imam mendapatkan satu rakaat atau lebih. 

 

Bagi makmum masbuk, ia harus mengikuti gerakan imam termasuk sujud sahwi sekalipun ia tidak mengetahui atau mengalami tidak mengerjakan sunah ab'ad bersama imam. Selain itu, makmum masbuk disunahkan untuk melakukan sujud sahwi lagi di akhir shalatnya. Berikut diterangkan dalam Hasyiyah Qalyubi wa Umairah: 

 

وَلَوْ اقْتَدَى مَسْبُوقٌ بِمَنْ سَهَا بَعْدَ اقْتِدَائِهِ كَذَا قَبْلَهُ فِي الْأَصَحِّ وَسَجَدَ الْإِمَامُ (فَالصَّحِيحُ) فِي الصُّورَتَيْنِ (أَنَّهُ) أَيْ الْمَسْبُوقُ (يَسْجُدُ مَعَهُ) رِعَايَةً لِلْمُتَابَعَةِ. (ثُمَّ) يَسْجُدُ أَيْضًا (فِي آخِرِ صَلَاتِهِ) لِأَنَّهُ مَحَلُّ سُجُودِ السَّهْوِ

 

Artinya, "Jika makmum masbuk bermakmum dengan imam yang lupa (meninggalkan sunah ab'ad atau sebab sujud sahwi lainnya) setelah ia bermakmum kepadanya, begitu juga sebelumnya dalam pendapat yang ashah dan iman sujud sahwi, menurut pendapat yang shahih dalam dua permasalahan ini makmum masbuk harus mengikuti imam sujud sahwi, untuk menjaga tetap mengikuti imam. Kemudiaan ia sujud sahwi lagi di akhir shalatnya karena disitulah tempat sujud sahwinya." (Al-Qalyubi wa Umairah, Hasyiyata Qalyubi wa Umairah [Beirut: Darul Fikr: 1995], juz I, halaman 233). 

 

Senada dengan penjelasan di atas, disampaikan Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya Minhajul Qawim sebagai berikut: 
 

فإن كان المأموم مسبوقًا سجد معه وجوبًا إن سجد" لأجل المتابعة، "ويستحب أن يعيده" أي سجود السهو "في آخر صلاة نفسه" لأنه محل السجود
 

Artinya, "Jika makmumnya adalah makmum masbuk maka ia wajib ikut sujud sahwi bersama imam, apabila imamnya melakukan sujud sahwi karena untuk mengikuti imam. Dan ia disunahkan untuk mengulangi sujud sahwinya di akhir shalatnya karena disitulah tempat sujud sahwinya." (Ibnu Hajar Al-Haitami, Minhajul Qawim, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah, cetakan pertama: 2000), halaman 132). 
 

Hukum Makmum Masbuk Tidak Mengukuti Sujud Sahwi Imam

Kewajiban makmum masbuk adalah mengikuti imam melakukan sujud sahwi, jika mengetahui dan sengaja tidak mengikuti imam sujud sahwi maka shalatnya batal sebagaimana dijelasan dalam Fathul Mu'in sebagai berikut: 
 

وعند سجوده يلزم المسبوق والموافق متابعته، وإن لم يعرف أنه سها، وإلا بطلت صلاته إن علم وتعمد ويعيده المسبوق- ندبا - آخر صلاة نفسه
 

Artinya, "Ketika imam melakukan sujud sahwi, maka bagi makmum masbuk dan muwafik wajib mengikutinya, sekalipun ia tidak mengetahui, bahwa imamnya lupa. Kalau ia tidak mengikuti sujud sahwinya imam, maka salatnya batal, jika mengetahui dan sengaja tidak mengikutinya. Bagi makmum masbuk, di akhir salatnya (sebelum salam) sunah mengulangi sujud sahwi."(Zainuddin Ahmad bin Abdul Aziz Al-Malibari dan Abu Bakar bin Ustman bin Muhammad Syatha Ad-Dimyati, Fathul Mu’in dan Hasyiyah I’anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr], juz I, halaman 239). 


Dari paparan dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban dari pertanyaan yang disampaikan adalah sujud sahwi hukumnya sunah, sedangkan tempat pelaksanaannya adalah setelah tasyahud akhir dan sebelum salam. Bila dikerjakan setelah salam maka kesunahannya telah berlalu atau hilang. 
 

Namun, sujud sahwi bagi makmum masbuk yang imamnya melakukan sujud sahwi hukumnya wajib, sekalipun ia tidak menemui atau mengetahui imam meninggalkan sunah ab'ad. Sebagai konsekwensi kewajiban mengikuti imam sujud sahwi, makmum masbuk yang mengetahui dan dengan sengaja tidak mengikuti imam sujud sahwi serta tidak niat mufaraqah shalatnya batal karena menyelisihi gerakan imam. 
 

Kemudian, meskipun makmum masbuk telah melakukan sujud sahwi dengan imam, ia tetap disunahkan mengulangi sujud sahwi pada akhir shalatnya karena di situlah tempatnya sujud sahwi. Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan semoga dapat difahami dengan baik dan bermanfaat. Wallahu a'lam bisshawab.
 


Ustadz Muhamad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo