Doa

5 Amalan dan Doa untuk Meraih Husnul Khatimah

NU Online  ·  Selasa, 3 Desember 2024 | 05:00 WIB

5 Amalan dan Doa untuk Meraih Husnul Khatimah

Ilustrasi berdoa. (Foto: NU Online/Suwitno)

Kata 'husnul khatimah' sering kali terdengar baik dari mimbar khutbah Jum'at, ceramah-ceramah agama, dan dalam untaian doa. Husnul khatimah adalah akhir baik dari sebuah perjalanan hidup manusia dan menjadi impian setiap muslim. Ukuran kebaikan ini adalah tetapnya iman dan Islam, konsekuensinya adalah mendapatkan surga Allah. 

 

Husnul khatimah berawal dari Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang perjalanan hidup manusia, mulai dari bentuk sperma hingga akhir kehidupannya. Dalam akhir hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

فَوَاللّٰهِ الَّذِي لَا إلٰهَ غَيْرُهُ إنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا. وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

 

Artinya : "Dan demi Allah dzat yang tidak ada tuhan selain Dia, Sesungguhnya seseorang di antara kalian benar-benar beramal sesuai dengan amal penghuni surga hingga jarak antara dia dan surga hanya satu hasta. Kemudian buku (berisi ketetapan Allah SWT) mendahuluinya dengan beramal sesuai dengan amal penghuni neraka dan akhirnya dia memasukinya. Dan sesungguhnya seseorang di antara kalian benar-benar beramal sesuai dengan amal penghuni neraka hingga jarak antara dia dan neraka hanya satu hasta. Kemudian buku (berisi ketetapan Allah SWT) mendahuluinya dengan beramal sesuai dengan amal penghuni surga dan akhirnya dia memasukinya."

 

Menurut Muhmmad bin Abdullah Al-Jurjani Ad-Dimyathi, dalam rangka mencapai husnul khatimah, para ulama memberikan anjuran utama, yakni dengan senantiasa taat kepada Allah SWT, menjauhi dosa besar, menghindari ishrar (mengulang dosa kecil), membiasakan diri bertobat, membiasakan diri membaca Al-Qur'an, berbakti kepada orang tua, serta pantang menyakiti sesama manusia. (Muhammad bin Abdullah Al-Jurjani Ad-Dimyathi, Al-Jawahirul Lu'lu'iyah Fi Syarhil Arbain An-Nawawiyah, [Cairo, Maktabah Al-Iman, 1327], hal. 63-64)

 

Lebih lanjut, pada halaman berikutnya Al-Jurjani menganjurkan kepada umat Islam untuk mengamalkan  doa untuk meraih husnul khatimah, yaitu sebagaimana berikut:

 

1. Amalan sebelum Subuh
Doa ini bisa dibaca dan diamalkan pada waktu Subuh, tepatnya di antara shalat sunnah sebelum subuh dan shalat subuh:

 

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ الْحُسَيْنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ نَجِّنِيْ مِنَ الْغَمِّ الَّذِيْ أَنَا فِيْهِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَاذَا الْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ أَسْأَلُكَ اَنْ تُحْيِيَ قَلْبِيْ بِنُوْرِ مَعْرِفَتِكَ يَا اللهُ يَا اللهُ يَا اللهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

Bismillâhirraḫmânirraḫîm, Allâhumma biḫurmatil-Ḫusaini wa-akhîhi wa jaddihi wa abîhi wa ummihi wa banîhi, najjinî minal-ghammil-ladzî anâ fîhi, yâ Ḫayyu yâ Qayyûmu yâ Dzal-jalâli wal-ikrâmi, as’aluka ang tuḫyiya qalbî binûri ma‘rifatika, yâ Allâhu yâ Allâhu yâ Allâhu yâ Arḫamar-râḫimîn.

 

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Wahai Allah! Dengan kehormatan al-Husain dan saudaranya, kakeknya, ayahnya, ibu serta anak cucunya. Selamatkanlah aku dari kesusahan yang ada padaku. Wahai dzat yang maha hidup, wahai dzat yang maha tegak, wahai dzat yang memilki keagungan dan kemuliaan! Aku bermohon kepada-Mu untuk mengidupkan hatiku dengan cahaya pengetahuan-Mu. Wahai Allah! Wahai Allah! Wahai Allah! Wahai dzat yang maha mengasihi!"

 

Selain itu, ada juga doa lain yang bisa dibaca beberapa saat setelah melaksanakan shalat sunnah sebelum Subuh, yaitu sebagaimana berikut:

 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ اسْتُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ اجْبُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ عَافِ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ احْفَظْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

 

Allâhummaghfir li-ummati sayyidinâ Muḫammadin, Allâhummarḫam ummata sayyidinâ Muḫammadin, Allâhummasṭur ummata sayyidinâ Muḫammadin, Allâhummajbur ummata sayyidinâ Muḫammadin, Allâhummashliḫ ummata sayyidinâ Muḫammadin, Allâhumma ‘âfi ummata sayyidinâ Muḫammadin, Allâhummaḫfadh ummata sayyidinâ Muḫammadin.

 

Artinya: "Wahai Allah! Ampunilah umat Nabi Muhammad SAW! Wahai Allah! Rahmatilah umat Nabi Muhammad SAW! Wahai Allah! Tutupilah (aib) umat Nabi Muhammad SAW! Wahai Allah! Tamballah (kekurangan) umat Nabi Muhammad SAW! Wahai Allah! Damaikanlah umat Nabi Muhammad SAW! Wahai Allah! maafkanlah umat Nabi Muhammad SAW! Wahai Allah! Jagalah umat Nabi Muhammad SAW!"

 

اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَحْمَةً عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مَغْفِرَةً عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللّٰهُمَّ فَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فَرَجًا عَاجِلًا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

 

Allâhummarḫam ummata sayyidinâ Muḫammadin raḫmatan ‘âmmatan yâ rabbal-‘âlamîn, Allâhummighfir li-ummati sayyidinâ Muḫammadin maghfîratan ‘âmatan yâ rabbal-‘âlamîn, Allâhumma farrij ‘an ummati sayyidinâ Muḫammadin farajan ‘âjilan yâ rabbal-ʿâlamîn.

 

Artinya: "Ya Allah, rahmatilah umat Nabi Muhammad SAW dengan rahmat yang menyeluruh! Wahai Allah! Ampunilah umat Nabi Muhammad SAW dengan ampunan yang mencakup semuanya! Wahai Allah! berilah jalan keluar umat Nabi Muhammad SAW dengan jalan keluar segera wahai Tuhan sekalian alam!"

 

2. Amalan setelah Maghrib
Amalan kedua adalah melaksanakan shalat sunnah setelah maghrib, di setiap rakaatnya membaca surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, surat Al-Falaq dan An-Nas. Setelah salam, membaca shalawat tiga atau sepuluh kali kemudian berdoa dengan bacaan doa berikut: 

 

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَوْدِعُكَ دِيْنِيْ فَاحْفَظْهُ عَلَيَّ فِى حَيَاتِيْ وَعِنْدَ مَمَاتِيْ وَبَعْدَ وَفَاتِيْ

 

Allâhumma innî astawdi‘uka dînî faḫfadzhu ‘alayya fî ḫayâtî wa ‘inda mamâtî wa ba‘da wafâtî.

 

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku titipkan kepada-Mu agamaku, maka jagalah agama ini tetap ada padaku. Baik pada hidupku, ketika matiku, dan setelah wafatku."

 

3. Menyempurnakan Wudhu
Amalan ketiga adalah membiasakan diri dalam menyempurnakan wudhu, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa berikut ini:

 

أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ اِلَيْكَ

 

Asyhadu allâ ilâha illallâhu waḫdahû lâ syarîka lah wa asyhadu anna Muḫammadan ‘abduhû wa rasûluh. Allâhummaj‘alnî minat-tawwâbîna waj‘alnî minal-mutathahhirîn. Subḫânaka Allâhumma wa biḫamdika asyhadu allâ ilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik.

 

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang banyak bertobat dan (juga) jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mensucikan diri. Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan sifat terpuji-Mu aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Engkau. Aku bermohon ampun kepada-Mu serta aku kembali pada-Mu"

 

4. Doa Syaikh Nawawi
Menurut Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi, bahwa orang yang membiasakan diri membaca doa-doa ini, maka dia akan mendapatkan predikat husnul khatimah, yaitu sebagaimana berikut:

 

أَللّٰهُمَّ أَكْرِمْ هَذِهِ الْأُمَّةَ الْمُحَمَّدِيَّةَ بِجَمِيْلِ عَوَائِدِكَ فِى الدَّارَيْنِ إِكْرَامًا لِمَنْ جَعَلْتَهَا مِنْ أُمَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

 

Allâhumma akrim hâdzihil-ummatal-muḫammadiyyata bi jamîli ‘awâ’idika fîd-dârain, ikrâman liman ja‘altahâ min ummatihî, ṣhallallâhu ‘alaihî wa sallam.

 

Artinya: "Ya Allah, muliakanlah umat Nabi Muhammad ini dengan indahnya kebiasaan-Mu di dunia dan akhirat dengan kemulian yang benar-benar Engkau jadikan (kebiasaan tersebut) dari umatnya Nabi Muhammad SAW."

 

5. Doa rutin
Terakhir, untuk meraih predikat husnul khatimah bisa membiasakan diri dengan membaca doa berikut ini:

 

يَا رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ اِغْفِرْ لِيْ كُلَّ شَيْءٍ وَلَا تَسْأَلْنِيْ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَا تُحَاسِبْنِيْ فِيْ كُلِّ شَيْءٍ وَأَعْطِنِيْ كُلَّ شَيْءٍ.

 

Yâ rabbakulli syai'im biqudratika ‘alâ kulli syai'in ighfir lî kullâ syai'in wa lâ tas'alnî ‘ang kulli syai'iw wa lâ tuḫâsibnî fî kulli syai'iw wa a‘thinî kullâ syai'in.

 

Artinya: "Wahai Tuhan segala sesuatu! Dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunkanlah aku atas segala sesuatu. Janganlah engkau memintaku segala sesuatu! Dan janganlah engkau hisab aku dalam segala sesuatu serta anugerahilah aku segala sesuatu" (Muhmmad Nawawi bin Umar Al-Jawi, Nashaihul Ibad fi Bayani Alfadz Munabbihat Alal Isti'dad li Yaumil Ma'ad, [Beirut, Dar Al-Kotob Al-ilmiyah, 1971], hal. 7)

 

Itulah amalan doa untuk meraih predikat husnul khatimah. Intinya, asalkan seseorang muslim mampu menjalankan kewajibannya dan menjauhi larangan-Nya, serta memiliki kebiasaan baik dalam bergaul dengan sesama manusia, maka dia tergolong orang-orang baik menurut Allah SWT dan manusia. Sedangkan doa ini adalah ikrar yang menguatkan kebaikan tersebut di hadapan-Nya. Wallahu A'lam.

 

Muhammad Tantowi, Koordinator Ma'had MTsN 1 Jember.