Doa

Ingin Acara Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar? Baca Doa-doa Ini

NU Online  ·  Rabu, 11 Juni 2025 | 16:00 WIB

Ingin Acara Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar? Baca Doa-doa Ini

Ilustrasi pernikahan. Sumber: Canva/NU Online.

Resepsi pernikahan bukan sekadar perayaan, melainkan titik awal perjalanan baru yang sarat makna bagi kedua mempelai. Untuk memastikan momen ini berjalan indah dan penuh berkah, persiapan matang saja tak cukup, namun harus disertai niat tulus dan doa permohonan kepada Allah agar acara dilancarkan. 


Bagi seorang Muslim, doa menjadi pengiring agar setiap langkah terlindungi, hambatan tersingkir, dan kebahagiaan menyatu bagi pasangan serta semua yang hadir. Berikut adalah beberapa doa yang dapat diamalkan.


Doa Agar Diberi Kemudahan

Salah satu doa yang bisa kita baca demi kelancaran acara resepsi pernikahan adalah doa agar semua prosesi diberi kemudahan oleh Allah SWT. Berikut adalah salah satu redaksi doa yang bisa kita baca:


اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا


Allahumma lâ sahlâ illâ mâ ja'altahû sahlâ, wa anta taj'alul ḥazna idzâ syi'ta sahlâ.


Doa ini berasal dari hadits Nabi berikut, sebagaimana dikutip oleh Ibnu 'Allan dalam Al-Futuhattur Rabbaniyah 'Alal Adzkar An-Nawawiyah:


عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا


Artinya, "Dari Anas radhiyallāhu 'anhu, bahwa Rasulullah saw bersabda: "Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau bisa menjadikan kesulitan itu mudah jika Engkau menghendaki."


Ibnu 'Allan menjelaskan bahwa doa ini diriwayatkan dalam kitab 'Amalul  Yawm wal Laylah karya Ibnus Sunni. Selain itu juga, Ibnu Hibban menyebutnya dalam Shahih yang dihimpunnya. Keterangan ini bisa ditemukan dalam kitab as-Silah dan al-Hishn. Menurut penjelasan Al-Hafidz, setelah meneliti jalur periwayatannya, hadis ini dinyatakan sahih dan memang diriwayatkan oleh kedua ulama tersebut. (Ibnu 'Allan, Al-Futuhattur Rabbaniyah, [Beirut: Daru Ihya'it Turats Al-'Arabi, 1971], juz IV, h. 25)


Selain doa di atas, kita juga bisa membaca doa kelancaran acara berikut:


يَا مُسَهِّلَ الشَّدِيدِ، وَيَا مُلَيِّنَ الْحَدِيدِ، وَيَا مُنْجِزَ الْوَعِيدِ، وَيَا مَنْ هُوَ كُلَّ يَوْمٍ فِي شَأْنٍ جَدِيدٍ، أَخْرِجْنِي مِنْ حَلْقِ الْمَضِيقِ، إِلَى أَوْسَعِ الطَّرِيقِ، بِكَ أَدْفَعُ مَا لَا أُطِيقُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا

بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ.

Ya Musahhilasy syadîd, ya Mulayyinal hadîd, ya Munjizal wa'îd, ya man huwa kulla yawmin fi sya'nin jadîd, akhrijnî min halqil madîq, ila awsa'it tharîq, bika adfa'u mâ lâ utîq, wa lâ hawla wa lâ quwwata illa billâhil aliyyil 'azhîm


Artinya, "Wahai Dzat yang memudahkan perkara yang sulit, yang melembutkan besi, yang menepati janji ancaman, dan yang setiap hari berada dalam urusan baru, keluarkanlah aku dari kesempitan yang menyesakkan menuju jalan yang paling lapang. Dengan pertolongan-Mu aku mampu menghadapi apa yang tak sanggup kupikul. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi dan Mahabesar."


Doa tersebut bersumber dari salah satu hadits Nabi, sebagaimana dikutip oleh Imam Jalauddin as-Suyuthi dalam Al-Arraj fil Faraj berikut:


وَأَخْرَجَ ابْنُ النَّجَّارِ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ الصَّيْدَلَانِيِّ قَالَ: أَخْبَرَتْنِي أُمِّي أَنَّهَا كَانَتْ حَامِلًا، قَالَتْ: فَسَأَلْتُ اللهَ أَنْ يُفَرِّجَ عَنِّي، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ فِي الْمَنَامِ، فَقَالَ لِي: يَا أُمَّ حَبِيبٍ، قُولِي: يَا مُسَهِّلَ الشَّدِيدِ، وَيَا مُلَيِّنَ الْحَدِيدِ، وَيَا مُنْجِزَ الْوَعِيدِ، وَيَا مَنْ هُوَ كُلَّ يَوْمٍ فِي شَأْنٍ جَدِيدٍ، أَخْرِجْنِي مِنْ حَلْقِ الْمَضِيقِ، إِلَى أَوْسَعِ الطَّرِيقِ، بِكَ أَدْفَعُ مَا لَا أُطِيقُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ.


Artinya, "Ibnu an-Najjar meriwayatkan dari al-Hasan bin Ahmad bin as-Saydilani, bahwa ibunya, saat sedang hamil, memohon kepada Allah agar diberi kemudahan. Ia pun bermimpi melihat Nabi ﷺ yang berkata kepadanya, "Wahai Ummu Ḥabīb, ucapkanlah: Wahai Dzat yang memudahkan perkara sulit, melembutkan besi, menepati janji ancaman, dan yang setiap hari berada dalam urusan baru, keluarkan aku dari kesempitan yang menyesakkan menuju jalan yang paling lapang. Dengan pertolongan-Mu aku mampu menghadapi hal-hal yang tak sanggup kupikul. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi dan Mahabesar." (As-Suyuthi, [Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiah, 2012], hlm. 32)


Doa saat Terjadi Hujan

Salah satu kekhawatiran umum tuan rumah saat resepsi pernikahan adalah turunnya hujan di tengah jalannya acara. Jangan sampai acara yang sudah dipersiapkan dengan maksimal justru terganggu karena lokasi tergenang air atau tamu merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, ketika hujan mulai turun, kita dianjurkan membaca doa berikut dengan harapan hujan segera reda dan acara dapat berlangsung dengan lancar.


اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ


Allahumma hawâlainâ wa lâ 'alainâ. Allahumma 'alal-âkâmi wal-jibâli wal-ajâmi wadh-dhirâbi wal-awdiyati wa manâbiti asy-syajar 


Artinya, "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan menimpakan langsung kepada kami. Ya Allah, limpahkanlah hujan itu di bukit-bukit, gunung-gunung, hutan-hutan, dataran tinggi, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."

 

Sebagai penutup, doa-doa yang telah disampaikan dalam artikel ini menjadi bentuk ikhtiar batin yang tidak kalah penting dari persiapan lahiriah dalam mengadakan resepsi pernikahan. Dengan melibatkan Allah dalam setiap langkah, kita berharap acara yang digelar dapat berlangsung lancar, penuh kebahagiaan, dan diberkahi dari awal hingga akhir.

 

Ustadz Muhamad Abror, dosen filologi dan sejarah Islam Ma'had Aly Sa'iidusshiddiqiyah Jakarta.