Doa

Doa agar Shalat Bisa Khusyuk dari Prof Quraish Shihab 

Kam, 14 Maret 2024 | 02:00 WIB

Doa agar Shalat Bisa Khusyuk dari Prof Quraish Shihab 

Ilustrasi shalat. (Foto: NU Online/Suwitno)

Dalam ibadah shalat, tidak hanya cukup dengan melakukan gerakan fisik semata. Lebih dari itu, penting bagi seorang Muslim untuk ‘menggerakkan’ hatinya untuk mencapai kekhusyukan (khusyuk) dalam setiap rakaat. Khusyuk adalah keadaan hati yang tunduk dan khusyuk di hadapan Allah SWT.

 

Syekh Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili dalam tafsirnya menjelaskan bahwa khusyuk adalah sikap pasrah, kerendahan hati, dan rasa takut kepada Allah. Khusyuk berasal dari hati dan jika seseorang memiliki hati yang khusyuk, maka seluruh anggota tubuhnya akan ikut khusyuk. Ini karena hati adalah yang menguasai seluruh anggota badan. Dengan kata lain, khusyuk dalam shalat tidak hanya mencakup gerakan fisik, tetapi juga sikap batin yang penuh kesadaran dan kehambaan kepada Allah.

 

وهو الخضوع والتذلل لله والخوف من الله تعالى ومحله القلب فإذا خشع خشعت الجوارح كلها لخشوعه إذ هو ملكها

 

Artinya: "Dan itulah tunduk dan patuh kepada Allah, serta takut kepada Allah Ta'ala. Tempat rasa takut itu adalah di hati. Jika hati telah tunduk, maka seluruh anggota tubuh pun akan tunduk karena ketundukan hati. Karena hati adalah rajanya." (Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili, Tafsir al-Munir, (Beirut : Darul Fikr,  1991), juz XVIII, halaman 14).

 

Doa shalat khusyuk

Profesor Quraish Shihab dalam buku Doa Harian Bersama M. Quraish Shihab, (Ciputat: Lentera Hati 2004), halaman 58, mengatakan bahwa salah satu cara agar Khusyuk dalam shalat adalah dengan berdoa. Sejatinya, berdoa ini memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemampuan untuk menjaga konsentrasi dan fokus selama shalat. Doa Khusyuk tidak hanya membantu menghindari gangguan pikiran yang tidak relevan, tetapi juga membantu memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta. Nah, berikut doanya:

 

اللّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لا يَخْشَعُ وَمِنْ عَمَلٍ لَا يُتَقَبَّلُ وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ إِلَهَنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا فَقَدْ أَمَرْتَنَا فَتَرَكْنَا وَنَهَيْتَنَا فَارْتَكَبْنَا فَلَا يَسَعُنَا إِلَّا عَفْوُكَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَالَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيرَنَا وَامْنَحْنَا الْخَشْيَةَ وَالْخُشُوْعَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ 

 

Allahumma innâ na'ûdhu bika min 'ilmil lâ yanfa'û, wa min qalbin lâ yakhsha'û, wa min 'amalin lâ yutqabbal, wa min du'â'in lâ yusma'û. Ilahana zalamnâ anfusanâ, faqad amartanâ fataraknâ, wa nahaytanâ fârtakabnâ, falâ yasa'unâ illâ 'afwuka. Allahumma taqabbal a'mâlana wa tamim taqshîrana wamnahnâ al-khashyata wal-khushû'a, wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ Muḫammadin wa 'alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallam.

 

Artinya: "Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari amal yang tidak diterima, dan dari doa yang tidak didengar. Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Sungguh, Engkau telah memerintahkan kami, namun kami meninggalkannya. Engkau telah melarang kami, namun kami melakukannya. Maka, tidak ada yang dapat menyelamatkan kami kecuali ampunan-Mu. Ya Allah, terimalah amal kami, sempurnakan kekurangan kami, dan berikan kami rasa takut dan khusyuk. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."

 

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ صَلَاحَ النِّيَّةِ وَإِخْلَاصَ الْقَصْدِ فِي جَمِيعِ مَا نَتَوَجَّهُ إِلَيْهِ وَصَفَاءَ السَّرِيرَةِ مَعَ تَفْرِيعِ الْقَلْبِ مِنْ غَيْرِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ... اللَّهُمَّ هَا هُوَ شَهْرُ الصِّيَامِ قَدْ وَقَدَ عَلَيْنَا وَلَنَا آمَالٌ منْ وَاسِعِ فَضْلِكَ لَيْسَتْ خَافِيَةً لَدَيْكَ يَا أَجَلَّ مَقْصُودٍ وَأَكْرَمَ مَنْ عُهِدَ مِنْهُ الْجُودُ ... فَاللَّهُمَّ لَا تَرُدَّنَا صِفْرَ الأَيَادِي مِنْ وَاسِعِ رَحْمَتِكَ الْفَائِضَةِ ... أَقْبِلُ عَلَى مُقْبِلِنَا بِمَا أَمَلَ وَعَلَى مُدْبِرِنَا بِوَاسِعِ رَحْمَتِكَ الشَّامِلَةِ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 

Allahumma innâ nas'aluka shhalâḫa al-niyyati wa ikhlâsha al-qashdi fî jami'i mâ natawajjahû ilayhi wa shafâ'a al-sarirati ma'a tafri'i al-qalbi min ghayri wajhikal karîm... Allahumma hâ huwa syahr al-shiyâm qad waqada 'alaynâ wa lanâ âmâlun min wâsi'in faḍlika laysat khâfiyatan ladhayka yâ ajalla maqshûdin wa akrama man 'uhida minhu al-jûdu, Fâllahumma lâ taruddannâ shifra al-ayâdi min wâsi'i raḫmatika al-fâ'iḍah. Aqbilu 'alâ muqbilinâ bimâ amala wa 'alâ mudbirinâ biwâsi'i raḫmatika al-shâmilah, wa shallâ Allâhu 'alâ sayyidinâ Muḫammadin wa 'alâ âlihî wa shaḫbihi wa sallam

 

Artinya: "Ya Allah, kami mohon kepada-Mu niat yang baik dan keikhlasan hati dalam semua yang kami lakukan. Kami mohon hati yang bersih dan terhindar dari selain wajah-Mu yang mulia. Ya Allah, bulan Ramadhan telah tiba dan kami memiliki harapan dari limpahan karunia-Mu yang tidak tersembunyi bagi-Mu. Ya Allah yang paling mulia dan paling dermawan, janganlah Engkau tolak kami dengan tangan hampa dari limpahan rahmat-Mu yang berlimpah.

 

Terimalah orang yang datang kepada-Mu dengan apa yang mereka harapkan, dan terimalah orang yang berpaling dari-Mu dengan rahmat-Mu yang luas. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."

 

Dengan demikian doa Khusyuk dalam shalat adalah pintu untuk memperkuat konsentrasi dan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan mengamalkan doa-doa tersebut secara konsisten, seorang Muslim dapat meningkatkan kualitas ibadah shalatnya serta merasakan kehadiran Allah yang lebih dekat dalam setiap gerakan dan bacaan. 

 

Semoga dengan memperdalam makna Khusyuk dalam shalat dan menguatkan doa, umat Muslim dapat merasakan manfaat spiritual yang luar biasa dalam ibadah. Amin

 

Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Islam tinggal di Ciputat.