Ini Kisah Mubarak, Lelaki Miskin yang Dapat Istri Cantik dan Mertua Konglomerat
NU Online ยท Ahad, 13 November 2022 | 13:00 WIB

Mubarak, pria miskin dan soleh yang beruntung diangkat menantu oleh majikan yang kaya raya. (ilustrasi: yaumma.ru)
Muhamad Abror
Penulis
Apa jadinya jika seorang konglomerat lebih memilih menantu miskin dan bertampang pas-pasan, sementara ia menolak banyak lelaki kaya raya yang silih berganti melamar putri cantiknya. Inilah kisah Nuh bin Maryam, seorang hakim dan pemimpin kaya raya, tetapi menjodohkan putrinya dengan seorang budak tak berpunya bernama Mubarak.ย
Kisah ini disampaikan oleh Imam al-Ghazali dalam At-Tibrul Masbรปk fรฎ Nashรฎhatuil Mulรปk saat menjelaskan tips memilih menantu. Simak ceritanya.ย
Dikisahkan, di sebuah kota bernama Marw, Persia, terdapat seorang pria bernama Nuh bin Maryam. Ia merupakan seorang hakim dan gubernur di kota itu. Sudah tentu dia juga seorang ulama karena kualifikasi hakim zaman dulu mengharuskan demikian. Ia juga dikenal sebagai sosok yang kaya raya. Nuh memiliki seorang putri berparas cantik dan memiliki karier yang bagus.ย
Karena putrinya sudah perawan dan memasuki usia untuk menikah, Nuh berencana mulai mencarikannya pasangan. Banyak laki-laki kaya dan berpangkat tinggi datang untuk melamarnya. Namun, semua itu justru membuat Nuh bingung dan tidak terburu-buru memilih. Hemat dia, jika memilih salah satu lelaki itu, khawatir yang lain akan tersinggung.ย
โAku bingung, kalau pilihkan salah satu dari mereka, nanti yang lain akan tersinggung,โ keluhnya.ย
Nuh terus dalam kebingungan, sementara putrinya sudah harus secepatnya dinikahkan karena sudah memasuki usia harus berumah tangga.ย
Lebih Memilih Menantu Budakย
Dikisahkan, Nuh memiliki seorang budak laki-laki yang sangat bertakwa berkebangsaan India bernama Mubarak. Ia adalah pria miskin yang tidak punya apa-apa. Nuh memiliki kebun yang sangat luas yang ia tanami berbagai macam pohon, buah-buahan, dan aneka tumbuhan. Ia menugasi Mubarak untuk merawatnya.ย
Hingga satu bulan berlalu, Nuh meminta Mubarak untuk memetikkan segenggam anggur untuknya. โWahai Mubarak, petikkan aku segenggam anggur.โ โBaik, Tuan. Segera saya ambilkan,โ jawab Mubarak patuh.ย
Setelah segenggam anggur ia dapatkan, Mubarak memberikan kepada tuannya. Semua anggur yang ia petik ternyata masam. Nuh pun menyuruhnya memetik seganggam lagi. Namun hal serupa terjadi, semua anggur masam. Nuh heran dan berkata kapada budaknya, โMubarak, dari anggur sebanyak ini, kenapa kamu tidak bisa membedakan mana yang manis dan mana yang masam?!โย
โMaaf, Tuan. Aku benar-benar tidak tahu mana yang manis dan mana yang masam,โ jawab Mubarak.ย
โKau ini bagaimana?! Sudah satu bulan penuh kau mengurus kebun ini, tapi membedakan jenis anggur saja tidak bisa.โ
โBenar, Tuan. Aku memang tidak bisa membedakan rasanya.โ
โKau kan bisa mencicipinya agar tahu mana yang manis dan mana yang masam.โ
โMaaf, Tuan. Engkau hanya memerintahkanku untuk menjaganya, bukan mencicipi. Aku tidak ingin mengkhianatimu.โ
Mendengar jawaban Mubarak, Nuh tertegun dan tahu bahwa budaknya adalah lelaki yang cerdas dan memiliki moral luhur. โWahai anak muda, aku sangat senang dengan prinsipmu. Sekarang aku punya satu perintah untukmu.โย
โApapun perintahnya, akan aku turuti, Tuan.โย
โAku punya putri yang sangat cantik. Sudah banyak laki-laki penting dan kaya raya yang datang untuk melamar, tapi belum juga aku menentukan pilihan. Apakah kamu punya saran untukku?โย
Mubarak lalu menjawab begini:ย
ุฅู ุงูููุงุฑ ูู ุฒู
ู ุงูุฌุงูููุฉ ูุงููุง ูุฑูุฏูู ุงูุฃุตู ูุงููุณุจ ูุงูุจูุช ูุงูุญุณุจ ูุงููููุฏ ูุงููุตุงุฑู ูุทูุจูู ุงูุญุณู ูุงูุฌู
ุงู ููู ุนูุฏ ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ูุงู ุงููุงุณ ูุทูุจูู ุงูุฏูู ูุงูุชูู. ุฃู
ุง ููู ุฒู
ุงููุง ูุฐุง ูุงููุงุณ ูุทูุจูู ุงูู
ุงู ูุงุฎุชุฑ ู
ู ูุฐู ุงูุฃุฑุจุนุฉ ู
ุง ุชุฑูุฏ
Artinya, "Dalam memilih menantu, dulu orang-orang kafir zaman ahiliah melihat siapa orang tuanya, bagaimana reputasinya, seperti apa rumahnya, dan berapa besar kekayaannya. Sementara umat Yahudi dan Nasrani melihat sejauh mana kecantikan dan kemolekannya. Pada zaman Rasulullah sendiri, yang jadi pertimbangan adalah kualitas agama dan ketakwaannya. Pada zaman kita sekarang, kekayaan menjadi prioritas utama. Silakan, tuan pilih di antara empat ini."
โWahai pemuda, aku lebih memilih calon menantu yang agamanya kokoh, bertakwa, dan amanah. Sebab itu, aku ingin kau yang menjadi menantuku. Aku sudah menemukan kebiakan dalam dirimu. Agamamu kokoh dan moralmu luar biasa.โย
โTapi, tuan, aku hanya seorang budak India berkulit hitam yang dulu engkau beli. Kenapa sekarang justru tuan ingin mengangkatku sebagai menantu?โ jawab Mubarak setengah tidak percaya. Ia hanya bisa mematuhi kemauan tuannya.ย
Nuh akhirnya menyampaikan niatnya kepada istri untuk berembug. โSuamiku, semua keputusan ada di tanganmu. Tetapi, aku akan sampaikan dulu hal ini kepada putri kita. Aku ingin mendengar jawabannya dulu,โ kata sang istri.ย
Setelah mendengar tawaran itu, putri mereka menyerahkan pilihan kedua orang tua. โJika hal ini sudah menjadi keputusan ibu dan bapak, aku akan mematuhinya. Aku tidak akan pernah menentang perintah kalian berdua.โย
Mubarak pun menikah dengan putri Nuh bin Maryam. Dari kedua pasangan ini kemudian lahir Abdullah bin Mubarak yang kelak menjadi seorang ulama besar. Ia dikenal sebagai seorang โalim yang zuhud dan banyak meriwayatkan hadits Nabi. Namanya begitu harum dan sangat familiar dalam dunia intelektual Muslim. (Imam al-Ghazali, At-Tibrul Masbรปk fรฎ Nashรฎhatuil Mulรปk, 1988: 122-123). Wallahu aโlam.
Ustadz Muhamad Abror, penulis keislaman NU Online, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta.
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua