Khutbah

Khutbah Jumat: Mari Jaga Alam untuk Keberlanjutan Kehidupan

Rab, 13 September 2023 | 11:00 WIB

Khutbah Jumat: Mari Jaga Alam untuk Keberlanjutan Kehidupan

Ilustrasi menjaga alam. (Foto: NU Online/Freepik).

Khutbah Jumat kali ini mengajak kepada seluruh umat Islam untuk senantiasa menjaga keseimbangan alam untuk keberlanjutan kehidupan. Di antara tugas utama manusia diciptakan oleh Allah di muka bumi ini adalah menjadi khalifah yang mengemban amanat menjaga bumi. Misi ini perlu untuk diperkuat di tengah semakin terlihatnya kerusakan alam di muka bumi ini.

 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jumat: Mari Jaga Alam untuk Keberlanjutan Kehidupan”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

 

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ 

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, mari kita bersama-sama merenungi nikmat-nikmat yang melimpah ruah dari Allah, sang Maha Pemberi. Kita hidup di tengah-tengah anugerah alam yang tiada tara. Laut yang luas, udara yang segar, hutan yang hijau, dan gunung-gunung yang kokoh adalah sebagian kecil dari tanda-tanda kebesaran-Nya. Allah juga yang telah menganugerahkan air yang mengalir, tanaman yang tumbuh, dan hewan-hewan yang memberikan makanan dan pakaian bagi kita. Semua ini adalah bukti kasih sayang-Nya yang tak terhingga. Oleh karena itu, mari ungkapkan anugerah ini biqauli: Alhamdulillahirabbil alamin. 

 

Mari kita juga senantiasa menyampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad saw yang telah mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat ini. Rasulullah adalah teladan yang sempurna dalam menjaga bumi dan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan alam. Beliau mengajarkan kita untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Kita, sebagai umat Islam, harus menjadi pelindung alam, bukan penghancur alam. Allah telah menugaskan kita sebagai khalifah di bumi ini, yang artinya kita bertanggung jawab menjaga dan merawatnya.

 

Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 56:

 

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ 

 

Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”

 

Pada kesempatan ini, mari kita juga bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, karena ketakwaan adalah kunci untuk merawat bumi dan lingkungan. Ketakwaan akan menginspirasi kita untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan ketakwaan, kita juga bisa berperilaku bijak, menjaga lingkungan, dan menjaga keseimbangan alam yang Allah ciptakan. 

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada khutbah kali ini, khatib mengangkat judul khutbah : “Mari Jaga Alam untuk Keberlanjutan Kehidupan”. Materi ini sangat penting diangkat pada saat ini melihat kondisi alam yang sudah mulai tidak seimbang akibat kesadaran masyarakat semakin menurun dalam menjaga lingkungan. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada periode Januari sampai dengan September 2023, terdapat  2.724 peristiwa bencana alam di Indonesia. Bencana banjir masih mendominasi yaitu sebanyak 852 kejadian, diikuti cuaca ekstrem 836 kejadian. Selanjutnya, ada 487 kebakaran hutan dan lahan (karhutla),  442 kejadian tanah longsor, 60 kekeringan, 24 gelombang pasang/abrasi, 21 gempa bumi, serta 2 kejadian erupsi gunung api.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Alam, sebagai karunia Allah yang tak ternilai harganya, adalah sumber kehidupan bagi kita dan generasi mendatang. Kita sebagai umat manusia dan khalifah di bumi ini memiliki tanggung jawab besar untuk merawat alam ini agar tetap lestari dan berkelanjutan. Alam memberikan kita berbagai sumber daya seperti air, udara bersih, tanaman, dan hewan yang menjadi bekal kehidupan kita sehari-hari. Namun, tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab telah menyebabkan kerusakan besar terhadap alam.

 

Kita ingin, sejumlah bencana yang tadi disebutkan di awal tidak berlanjut dan bertambah banyak. Kita perlu kita sadari bahwa sebagian besar kerusakan ini disebabkan oleh aktivitas manusia yang merusak ekosistem dan menguras sumber daya alam tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya. Kita seringkali lupa bahwa alam adalah warisan yang harus kita jaga, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk anak cucu kita. Jika hal ini tidak segera diperbaiki, maka bencana yang lebih besar bisa dihadapi kita dan anak-anak cucu kita nanti. Allah swt sudah mengingatkan:

 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ 

 

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum: 41)

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Sebagai wujud nyata menjaga alam ini, perlu peningkatan kesadaran kita akan pentingnya menjaga ekosistem. Kita harus belajar untuk hidup secara berkelanjutan, menggunakan sumber daya alam dengan bijak, dan mengurangi jejak pengrusakan ekologi. Tindakan nyata bisa dilakukan dengan mengelola sampah dengan baik, menghemat air, mendukung energi terbarukan, dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. 

 

Dengan terus menjaga alam dan memberi kesadaran kepada semua orang tentang keberlangsungan kehidupan, maka mudah-mudahan bencana alam akan semakin berkurang. Jika datang musim hujan, bencana banjir dan longsor bisa berkurang karena tidak ada lagi sampah yang menutup sungai dan longsoran tanah tidak menerjang perumahan. Dengan menjaga lingkungan, pohon tumbuh dengan baik yang menjadikan resapan tanah semakin baik dan pohon-pohon akan menjaga kekuatan tanah. Jika musim panas datang, sumber air bersih pun masih bisa terus keluar dari bumi dan mengalir dengan baik untuk kita gunakan bagi kebutuhan hidup.

 

Semua ini butuh komitmen kita bersama sekaligus mewujudkan apa yang sudah diperintahkan Allah untuk tidak merusak alam. Allah sudah menegaskan bahwa Ia tidak suka kepada orang yang berbuat kerusakan. Hal ini disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 205:

 

وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ 

 

Artinya: “Apabila berpaling (dari engkau atau berkuasa), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi serta merusak tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak menyukai kerusakan.”

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Rasulullah pun telah mengingatkan kita untuk terus merawat lingkungan seperti menghidupkan lahan mati dengan cara menanaminya dengan pohon. Hal ini sebagai upaya untuk membantu mengatasi masalah lingkungan dan memastikan bahwa lingkungan bisa tetap asri dan lestari. Rasulullah Saw dalam hadits riwayat Muslim bersabda:

 

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ

 

Artinya: “Tidaklah seorang muslim menanam pohon kecuali buah yang dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri menjadi sedekah, yang dimakan binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang kecuali menjadi sedekah

 

Inilah perintah-perintah nyata Allah dan Rasulullah kepada kita semua untuk senantiasa menjaga bumi dan lingkungan kita, yang pada saatnya nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban atas bagaimana kita merawatnya. Semoga kita diberi kesadaran, kekuatan, dan tekad yang kuat untuk menjaga alam ini demi keberlanjutan kehidupan. Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam menjalankan tugas mulia sebagai khalifah-Nya di bumi ini. Amin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

 

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ  رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung.